Setelah mengunjungi tujuh kota di pulau jawa, perjalanan estafet dilanjutkan dari Bali, Lombok, Badjo dan akhirnya sekarang aku sampai di Sumba. Pulau ke lima keikutsertaanku menjadi host dalam sebuah program acara televisi yang mengangkat fenomena alam, budaya, kearifan lokal serta eksplorasi di Indonesia.
Sengaja aku mengikuti casting acara ini agar tetap bisa bekerja sambil mencari Neira. Saingan saat casting pun sangat berat, banyak diantara mereka yang memang petualang sejati.
Awalnya aku cukup kesulitan karena belum memiliki pengalaman sebagai host, apalagi lokasi-lokasi yang dikunjungi cukup ekstrim. Sungguh merupakan perpaduan antara skill, kekuatan fisik dan keberanian karena tantangan yang kami hadapi sering kali mamacu adrenalin.
Untuk kali ini aku bersemangat sekali, selain karena ini kali pertama menginjakkan kaki di Sumba, menurut kabar keindahan alamnya yang alami bak surga tersembunyi. Savana membentang luas, kaya akan tradisi, pantai-pantai eksotis, semuanya memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan wilayah lain di indonesia.
Dari bandara Tambolaka, semua kru dan host langsung menuju Danau Waikuri, laguna dangkal yang merupakan perpaduan air laut dan air tawar yang jernih berwarna indah biru kehijauan. Perairan ini terletak di tepi laut yang hanya dipisahkan batu karang.
Dengan harga tiket 5.000 rupiah, kita akan mendapatkan pengalaman bermain air yang begitu segar, membuatku melupakan lelahnya perjalanan hari ini dan betah berlama-lama, walaupun panas sangatlah terik, tetap membuatku bergeming.
Kita harus ekstra hati-hati saat berenang disini agar tidak menginjak bulu babi atau pun terkena karang yang tajam. Salah satu kru menginjak seekor bulu babi dan menancap dikakinya saat dia mengambil gambar, terlalu fokus dengan kamera dan tidak menghiraukan sekelilingnya. Untunglah dia sudah terbiasa hidup di alam liar, tanpa panik dia mencabut dan mengeluarkan durinya.
Produser kami, Anton, yang berada paling dekat dengan Firman, membantunya memukul area yang tertusuk bulu babi dengan sandal lalu mengencinginya. Sementara Firman pasrah dengan apa yang dilakukan Anton kepadanya dan yang lainnya hanya menonton dan menertawakan kelakuan mereka. Dia mengeluhkan efek racun yang mulai bekerja, rasanya seperti disengat lebah, awalnya sangat nyeri, tapi 30 menit kemudian sudah pulih kembali seperti semula.
Setelah kejadian itu, kami melanjutkan pengambilan gambar ketiga host bermain air dan menaiki rakit yang disewakan warga setempat.
Host pria selain aku adalah Marco Salim. Badannya tinggi berotot dengan wajah oriental layaknya artis kpop yang digandrungi para wanita saat ini. Dia jago surving, pintar berkata-kata dan juga pandai meluluhkan hati wanita.
Talent lain adalah Andrea Dimaria, seorang model dan atlet loncat indah blesteran Indo Portugal. Gen dari ibunya yang asli Papua lebih kuat dibandingkan gen bulenya, kuakui Andrea cantik dan sangat menarik dengan tubuh ideal yang dimilikinya. Dia baru bergabung dengan kami saat di Lombok menggantikan host wanita sebelumnya yang mengundurkan diri karena sakit.
Laguna ini menjadi tujuan wisata paling favorit di Sumba, tidak aneh jika semakin siang semakin ramai pengunjung. Beberapa dari mereka meminta kami untuk berfoto bersama dan mengobrol singkat sambil mengabadikannya. Sementara anak-anak penduduk asli menawarkan jasa foto tak kalah bagusnya dengan fotografer profesional dengan tarif seikhlasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harus Ku Miliki
RomanceApa jadinya jika perempuan muda yang sebatang kara dipertemukan dengan seorang idol yang sedang hiatus karena memiliki masalah kesehatan mental. Saling mengisi kekosongan dihidup mereka dan menjadikan dunia mereka lebih berwarna dan bermakna. Namun...