32.

16 5 0
                                    

🔉🔉kata lebah kecil, kakak-kakak yang baca jangan lupa klik bintang di pojok kiri ya,komen juga biar teh almi semangat nulisnya hihi😋😋

Happy reading all,hope you enjoy 😘😘

🐝🐝🐝

Ayung POV

Sesuai rencana minggu kemarin, hari ini saya akan pergi ke acara ulang tahun adik bungsu Sinar. Hari ini juga, saya akan mencoba untuk meminta Sinar untuk menjadi istri saya. Semuanya sudah saya siapkan, mulai dari cincin, kata-kata dan tempat.

Izin Harsa pun sudah saya dapatkan. Beberapa bulan yang lalu, tepat setelah kejadian Harsa bertengkar di sekolah, saya mencoba bertanya bagaimana tanggapannya tentang Sinar.

"Baba, Aa minta maaf sekali lagi karena sudah nakal. Aa janji, kedepannya akan lebih baik lagi."

"Iya, gak apa-apa. Tapi, lain kali gak usah takut Baba marah sampai ajak Bubu Osin, ya? Bagaimana kalau Bubu sedang sibuk?"

"Aa sudah bertanya, katanya Bubu tidak sibuk."

"Aa, kenapa kepikiran untuk minta temani Bubu Osin? Kalian gak begitu sering ketemu."

"Sering Baba. Walau tidak tiap hari, tapi itu cukup sering."

"Oke, let say kalian sering ketemu. Terus kenapa kepikiran ke Bubu Osin sayang? Padahal ada ateu kan?"

"Aa merasa aman kalau ada Bubu, Aa juga gak tau kenapa. Mungkin, karena Bubu Sinar baik, kaya mama teman-teman Aa."

"Menurut Aa, Bubu baik?"

"Baik sekali!! Aa diajarkan, tentang manner, tentang hal-hal baik. Mmm, Baba juga baik sih, tapi kadang tegas jadi Aa kadang takut. Rasanya kalau ada Bubu, seperti Aa punya papa dan mama."

"Mmm, Aa mau punya mama?"

"Kalau itu Bubu Osin, mau."

"Tapi, kalau begitu, Baba harus menikah. Aa tau kan? Seperti Ateu tahun kemarin."

"Baba, do it. Kalau sekarang Baba minta izin Aa, Aa kasih kok. Tapi masalahnya.., Bubu tidak perhatian sama Baba. Aa lihatnya Baba terus yang mendekat."

"Ini, Baba lagi usaha. Kalau Aa kasih izin untuk Baba menikah, Baba akan coba buat kejar Bubu supaya bisa bareng sama keluarga kita. Jadi, Aa beneran kasih izin ke Baba?"

"Kasih, asal Bubunya tidak terpaksa."

Dan kini, saya sedang berada di rumah Lipuzua. Gadis tengil yang secara tak langsung menjadi jembatan untuk saya mengenal keluarga Sinar.

Tidak, saya tidak kesini untuk menjemputnya, saya ke sini untuk menemani Taka yang ingin berangkat bersama gadis itu ke acara Ola, adik bungsu Sinar. Saya juga ntah sejak kapan menjadi dekat dengan anak itu. Yang jelas, sejak Bang Anggar membuat grup kami jadi berisi 7 anggota dan Bang Lintang yang mendorong saya untuk mendekat pada sepupu Sinar itu. Hingga akhirnya, kami jadi cukup sering bertemu. Tidak hanya saya dan Taka, tapi kami bertujuh.

Dan fakta lain yang baru saya ketahui adalah Taka, yang memilik love line dengan Lipuzua.

Diperjalanan, Zua lebih banyak berbicara dengan Harsa. Sementara saya dan Taka hanya sesekali menanggapi ocehan bocah itu. Hingga akhirnya, mobil kami memasuki pekarangan rumah orang tua Sinar.

"Bang Taka! Tolong ke sini dulu bentar." Suara dari arah barat itu, membuat kami otomatis melirik dan berhenti melangkah.

"Itu Oka, kalian duluan aja masuk. Nanti gue nyusul."

BUNGSULUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang