Chapter 15

19.2K 765 8
                                    

CERITA INI HANYA UNTUK DINIKMATI
DON'T COPY MY STORY!!

Karena target 50 votenya tidak sampai, part spesialnya aku undur saja🤧

Visual Ainsley dan Galen sudah ada di Instagram @hryntibooks_

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

Percakapan itu menghantam hati Ainsley seperti badai yang tak berujung, menghancurkannya hingga ke akar. Di dalam kamar, ia mengurung diri, membiarkan dinding-dindingnya menjadi saksi bisu tangis yang tak terhenti.

Sesenggukan terdengar samar, dan bantal yang ia peluk erat kini basah oleh air mata. Tapi yang paling menyakitkan bukan hanya kata-kata Galen tadi siang, melainkan memori masa lalu yang datang menghantam, seakan dirinya yang sudah hancur kini ditimpa reruntuhan masa yang pernah ia anggap indah.

Ainsley masih ingat setiap detailnya. Tatapan pertama Galen, suara berat yang lembut saat ia pertama kali mengajak Ainsley bicara. Saat itu, Galen adalah keajaiban dalam hidupnya.

Di tengah para pria yang hanya bermain dengan kata-kata kosong dan gombalan basi, Galen selalu berbeda. Ia tidak pernah berbicara tanpa berpikir, setiap kata yang keluar dari mulutnya seperti dipilih dengan hati-hati, seolah ia tak ingin menyakiti perasaan siapapun, terutama Ainsley.

Ainsley mengagumi sikapnya yang begitu jantan, perhatian yang tak pernah dibuat-buat dan keseriusan yang terpancar dari sorot matanya. Galen selalu penuh dengan kejutan, bukan dengan hadiah mewah, tapi dengan kepedulian kecil yang membuat Ainsley merasa istimewa.

Setiap momen bersamanya membuatnya merasa aman, terlindungi, seolah Galen adalah segalanya yang ia butuhkan dalam hidup. Datang dari keluarga terhormat, begitu terhormat seperti nilai dirinya sendiri yang mencerminkan nilai-nilai yang agung seperti sosok yang sempurna.

Namun sekarang, semua itu seakan menjadi kenangan pahit yang menusuk. Suara Galen yang dulu menghangatkan kini menjadi senjata yang menghancurkan.

Bagaimana mungkin pria yang dulu ia cintai begitu dalam, yang dulu memperlakukannya seperti sesuatu yang berharga, kini tanpa ampun menjatuhkannya dengan hinaan? Menyebutnya pelacur, menghancurkan harga dirinya tanpa sisa.

Ainsley terisak lebih keras. Galen yang dulu ia kenal, yang dulu ia kagumi, yang dulu membuatnya merasa istimewa. Kemana semua itu pergi? Kenapa pria itu berubah begitu drastis? Siang tadi, saat kata-kata penuh kebencian keluar dari mulut Galen, ia merasa seakan seluruh dunia di bawah kakinya runtuh.

Ainsley rindu, sangat rindu pada sosok Galen dimasa itu.

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

Seperti dua hari sebelumnya, Galen tak pulang ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti dua hari sebelumnya, Galen tak pulang ke rumahnya. Ia memilih menginap di apartemennya, tempat di mana ia bisa merasa jauh dari segala hiruk-pikuk dan masalah. Setelah mandi dan berganti pakaian, Galen melangkah keluar dari kamarnya, siap menenggelamkan diri dalam ketenangan, tapi pemandangan tak terduga menunggunya di ruang tamu.

FADED DESIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang