CERITA INI HANYA UNTUK DINIKMATI
DON'T COPY MY STORY!!Jangan lupa untuk selalu tekan vote dan ramaikan komentarnya ya🫶🏻
ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
Tuhan memang selalu punya cara unik untuk mempertemukan dua insan yang ditakdirkan bersama. Namun, manusia sering salah paham tentang makna takdir itu sendiri, Seperti itulah yang Galen rasakan saat ia memandang Ainsley yang kini melangkah masuk ke ruang periksa kandungan, ditemani Marvel di sisinya.
Hatinya bergejolak. Kenapa bukan dia yang mendampingi Ainsley? Kenapa wanita itu tak memintanya untuk menemani pemeriksaan kehamilan? Apakah Ainsley sudah benar-benar tak peduli padanya, atau lebih buruk lagi, apakah wanita itu ingin menghapus dirinya sepenuhnya dari hidupnya?
Ini sudah kali kedua Galen menyaksikan sesuatu yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya sebagai suami dan ayah, justru dilakukan oleh pria lain. Hatinya penuh dengan pertanyaan, tapi di balik semua itu, ia tak pernah memikirkan apa yang telah ia lakukan sehingga hubungan mereka hancur seperti ini.
Ainsley dan Marvel keluar dari ruangan dokter, tampak berbincang ringan. Galen bangkit dari kursi tunggu, tanpa menunda lagi ia masuk ke dalam ruangan yang tadi dimasuki Ainsley. Di dalam, duduklah Noah, seorang dokter kandungan yang sudah lama ia kenal.
Noah mendongak dari meja kerjanya, siap menyambut pasien berikutnya. Namun, ketika melihat Galen, ia tersentak dan memutar bola matanya, sedikit terkejut dan malas.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Noah tanpa basa-basi. Dia tahu, Galen hanya datang ketika ada sesuatu yang penting.
Galen duduk dengan gelisah di kursi di depan meja Noah. Tatapannya tajam, namun penuh dengan kebingungan. "Pasien yang baru saja keluar dari sini. Aku ingin tahu bagaimana kondisi kandungan dan ibunya," ucapnya singkat.
Noah menaikkan satu alis, mengenali siapa yang dimaksud Galen, tapi ia memutuskan untuk sedikit menggoda temannya ini. "Kau tahu, informasi pasien itu rahasia."
"Oh, ayolah, aku suaminya!" seru Galen dengan nada frustrasi.
Noah tersenyum samar, lalu menggelengkan kepala. "Suaminya? Kalau begitu, kenapa kau membiarkan istrimu datang ke sini dengan pria lain? Seorang suami seharusnya menemani istrinya, bukan membiarkan orang lain mengambil tempatmu." Senyum Noah semakin lebar saat melihat raut wajah Galen yang semakin kusut dan masam.
Diam-diam, Noah menikmati momen ini, melihat Galen yang biasanya tenang dan penuh kontrol, kini terperangkap dalam konflik emosional yang rumit.
"Berikan saja," Galen menghela napas panjang, menyerah pada situasi yang semakin menyesakkan dadanya.
Noah tertawa kecil, mengulurkan amplop putih berisi hasil pemeriksaan Ainsley, lengkap dengan kondisi kandungannya dan kesehatan ibu dari anak yang sedang ia kandung. Ia menyerahkannya tanpa bicara banyak, meskipun kepalanya dipenuhi oleh pertanyaan yang tak terucapkan.
"Kau tahu, Galen," kata Noah sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi, "aku hanya bisa menolongmu sekali ini. Setelah ini, kau harus bertanya langsung pada istrimu. Temani dia saat pemeriksaan. Jika kau benar-benar suaminya, lakukan apa yang seharusnya seorang suami lakukan."
Galen tak menjawab. Hanya dengusan frustrasi yang keluar dari mulutnya. Tangannya meraih amplop itu dengan kaku, tatapan matanya dingin namun penuh dengan beban yang berat. Dia berdiri, saat ia hendak beranjak dari kursi, suara Noah kembali menghentikannya.
"Galen," panggil Noah dengan nada yang lebih serius, membuat Galen terdiam di tempat. "Jika masih ada yang bisa kau pertahankan, perjuangkan. Jangan biarkan egomu menang kali ini. Ego hanya akan membawamu pada penyesalan. Jika kau punya kesempatan untuk memperbaikinya hari ini, lakukan. Sebelum waktu benar-benar mengambil kesempatan itu darimu, dan kau kehilangannya selamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
FADED DESIRE
Romance[Mature 18+]‼️ Galen, seorang pengusaha sukses yang kaya dan berkuasa, bertemu kembali dengan Ainsley, mantan kekasihnya di tempat yang mengejutkan, sebuah rumah pelacuran. Di masa lalu, mereka adalah pasangan yang saling mencintai, tetapi cinta me...