Chapter 8

16.2K 585 1
                                    

CERITA INI HANYA UNTUK DINIKMATI
DON'T COPY MY STORY!!

Jangan lupa untuk selalu tekan vote bintang di pojok bawah ya.
Terimakasih🫶🏻

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

"Lihatlah pengantin baru ini!" seru David dengan tawa hangat, melangkah mendekati Ainsley dan Galen bersama istrinya, Valeria yang kini tengah mengandung.

Galen menoleh, senyumnya langsung terbit saat mengenali sosok David. Tanpa ragu, ia berdiri menyambut sahabat lamanya, keduanya saling memeluk dalam gaya yang penuh keakraban.

Ainsley, yang semula duduk tenang di samping Galen, juga bangkit. Senyum manis menghiasi wajahnya saat ia bertukar pandang dengan Valeria. Mata Ainsley tertuju pada perut Valeria yang membesar, tanda kehidupan baru yang tengah berkembang di dalamnya. Ada kehangatan yang terpancar dari wanita itu, sesuatu yang Ainsley rindukan tapi tak pernah dimiliki.

"Senang akhirnya bisa bertemu denganmu, Mrs. Barnaby," ujar Valeria dengan senyum lembut, matanya penuh kehangatan.

Ainsley membalas senyuman itu dengan anggun. "Aku juga senang bisa bertemu denganmu."

Sementara itu, David melirik Ainsley sejenak sebelum menyikut lengan Galen dengan canda. "Kau sungguh pandai menyembunyikan wanita secantik ini selama ini, Galen. Benar-benar beruntung!"

Valeria terkikik kecil, memandang Ainsley dengan kagum. "Aku sangat penasaran, wanita seperti apa yang bisa membuat seorang Galen Barnaby bertekuk lutut. Dan sekarang aku tahu, kau benar-benar luar biasa. Tak heran Galen langsung memilihmu."

Ainsley tersenyum kecil, namun di balik senyum itu tersimpan rasa tak nyaman yang tak bisa diabaikan. Galen mungkin telah memilihnya, tapi bukan dengan cinta — melainkan dengan transaksi.

Valeria kemudian menatap perutnya yang besar dengan ekspresi lelah. "Boleh aku duduk? Berdiri terlalu lama dengan perut ini sungguh melelahkan," katanya, suaranya sedikit serak namun tetap penuh kehangatan.

Ainsley dengan sigap menarik kursi untuk Valeria. "Tentu, duduklah."

Keduanya duduk berdampingan. Ainsley memperhatikan perut Valeria yang membuncit dengan rasa iri yang tak terucap.

"Sudah berapa bulan?" tanyanya, suaranya penuh rasa ingin tahu yang tulus.

Valeria tersenyum bahagia sambil mengelus perutnya. "Sudah 32 minggu. Tak terasa sebentar lagi akan tiba waktunya."

Ainsley tersenyum kecil, membayangkan bayi mungil yang akan segera lahir dari rahim Valeria. Tapi bayangan itu hanya bertahan sebentar sebelum tergantikan oleh pikiran kosong tentang masa depannya sendiri — sebuah masa depan yang tak pernah ia rencanakan, apalagi bayangkan.

"Kau berencana memiliki anak?" tanya Valeria tiba-tiba, suaranya terdengar ceria, namun pertanyaan itu membuat Ainsley tercekat. "Atau mungkin menundanya dulu?"

Ainsley tertegun. Untuk sesaat, pertanyaan itu menggantung di udara.

"Aku… aku belum memikirkan itu," jawabnya pelan, suaranya nyaris berbisik.

"Benarkah? Kau belum membicarakannya dengan suamimu?" Valeria mengangkat alis, sedikit penasaran.

Ainsley menoleh sekilas ke arah Galen, yang ternyata juga sedang memandangnya dengan tatapan tak terbaca. Mereka saling bertukar pandang dalam hening yang menyakitkan.

Dengan susah payah, Ainsley memaksakan senyum. "Aku ingin, mungkin suatu hari nanti," ucapnya, mencoba memberi jawaban yang paling masuk akal agar Valeria tidak curiga.

FADED DESIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang