CERITA INI HANYA UNTUK DINIKMATI
DON'T COPY MY STORY!!Jangan lupa untuk follow akun wattpad author untuk dapat info update.
Konten promosi tersedia di instagram [hryntibooks_] dan tiktok [astihr_] 🥰Someone In The Past [2]
ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
Galen mendorong Ainsley masuk ke dalam kamar dengan kasar, tubuhnya terhuyung sebelum jatuh ke atas kasur. Udara di ruangan itu seolah menegang, dipenuhi bara amarah yang membakar dari mata kelam pria itu.
Dengan gerakan tergesa, Galen merobek jas hitam mahalnya, melemparkannya sembarangan ke lantai.
Jemarinya bergerak perlahan saat ia melonggarkan dasi hitam di lehernya, lalu dengan satu tarikan, ia melepaskannya sepenuhnya. Dua kancing teratas kemejanya terbuka, memperlihatkan leher dan sebagian dadanya yang bergetar oleh napas beratnya.
Langkahnya pelan, penuh ancaman. Satu lutut naik ke atas kasur, lalu tubuhnya menunduk, membingkai Ainsley di bawahnya. Napasnya panas, suaranya serak saat ia berbicara, nada rendahnya begitu dingin hingga membuat bulu kuduk wanita itu meremang.
"Dulu, kau meninggalkan aku demi pria itu. Kau ingat?"
Ainsley menggeleng lemah, matanya memburam oleh ketakutan yang ia coba tahan. Suaranya lirih, hampir tak terdengar. "Tidak... aku tidak pernah..."
Galen terkekeh pelan, tapi tak ada kebahagiaan dalam suara itu-hanya kepahitan yang membara.
"Dulu," potongnya tajam. "Aku tak bisa melakukan apa pun karena aku tak punya kuasa. Aku hanya bisa menonton seseorang yang paling aku cintai menghabiskan waktunya dengan pria lain. Kau tahu betapa menyakitkannya itu, Ainsley?"
Ainsley menggeleng lagi, tubuhnya bergetar. "Aku... aku tak pernah meninggalkanmu demi dia!"
Tapi Galen seakan tak mendengar. Ia menatapnya tanpa belas kasihan, rahangnya mengeras, tinjunya mengepal di samping wajah Ainsley.
"Ayahmu menghancurkan keluargaku. Pria yang selalu kau sebut 'sahabat'-dialah yang merebutmu dariku. Dan kau..." suara Galen tercekat, matanya berkilat penuh luka yang tertahan. "Kau adalah satu-satunya harapanku. Tapi kau pergi... kau membiarkan aku menderita sendirian."
Ainsley ingin membantah, ingin berteriak bahwa semua yang dikatakan Galen tidak sepenuhnya benar. Bahwa ia juga terluka. Bahwa ia pun kehilangan.
Tapi melihat bagaimana pria itu begitu tersiksa oleh amarah dan dendam, Ainsley tahu-kata-kata tidak akan mengubah apa pun.
Ainsley terisak di bawah bayang Galen, tubuhnya gemetar di bawah dominasi pria yang dulu ia kenal dengan begitu baik-pria yang kini menjelma menjadi seseorang yang berbeda.
Air matanya jatuh tanpa henti, membasahi pipinya yang memerah, tapi Galen tak sedikit pun menunjukkan tanda-tanda belas kasihan. Dendam itu terlalu mengakar dalam dirinya, terpahat di setiap tatapan kelamnya.
Namun, Ainsley bisa apa? Sama seperti Galen, dulu ia tak punya kuasa atas hidupnya. Ia hanyalah seorang gadis remaja yang kehidupannya sepenuhnya dikendalikan oleh sang ayah. Bahkan siapa yang akan mendampinginya seumur hidup pun bukan keputusannya.
Andai saja Galen tahu kebenaran yang sebenarnya. Andai saja pria itu mau mendengarkan-bahwa Ainsley tak pernah meninggalkannya, tak pernah memilih pria lain. Bahwa ia masih mencintai Galen dengan setiap keping hatinya yang tersisa, meski kini pria itu telah berubah menjadi monster yang kejam di hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
FADED DESIRE
RomanceKetika cinta lama bertemu dengan dendam, segalanya berubah menjadi permainan yang memabukkan. Galen Barnaby, pengusaha kaya dan berkuasa, tak pernah menyangka akan menemukan Ainsley, mantan kekasihnya, di sebuah rumah pelacuran. Dulu, mereka saling...