"Cantik, baik, manis, pengertian, penurut, ramah, sopan, pandai menabung, dari semua ini tidak ada yang kamu miliki. Kenapa disuruh menikah, pemilih sekali. Orang di luar sana yang sifat dan prilakunya yang seperti kamu ini, ada yang suka saja sudah untung. Ini malah minta yang sempurna."omel Hasti. Karena sudah satu bulan ini berusaha mencari jodoh untuk putrinya namun ada saja alasan untuk menolak.
Yang kurang tampan lah, kurang tinggi, kurang sopan, terlalu hemat, terlalu menyebalkan. Pokoknya ada saja alasan. Seperti diri sendiri sempurna saja.
"Kan Anna hanya minta yang ganteng banget, kaya banget, bertanggungjawab, tidak selingkuh, tidak merokok, jago masak, romantis, calon mertua tidak menyebalkan, dan yang paling penting tidak pelit. Cuma itu kok."
Mendengar itu, rasanya Hasti ingin mencekek leher putrinya.
"Kalau ada pria seperti itu, maka dia pasti sudah berjodoh dengan bidadari. Untuk apa menikah denganmu,"tunjuk Hasti kesal.
"Ya sudah. Berarti mama jangan maksa Anna buat nikah. Ngapain nikah kalau salah pilih suami."
Hasti makin melotot."Dengar, Anna. Kamu itu putri mama tapi kok tidak tahu diri. Belajar di mana hm?"
"Belajar dari mama."sahut Anna membuat Hasti akhirnya mendengus keras. Mungkin ini alasannya hanya diberi satu anak. Karena satu saja sudah seperti punya selusin.
"Mama tidak mau tahu, pokoknya kamu harus cepat menikah. Lalu segera bikin cucu buat kami atau kalau tidak, kamu bisa tinggal di rumah tapi tidak akan mendapat uang jajan lagi."ancam Hasti. Ia sudah bersikap lunak namun malah dianggap lemah oleh putrinya. Lihat saja kalau masih menolak dijodohkan.
"Ck! Cucunya duluan bagaimana, mah?"tanya Anna membuat Hasti benar-benar merasakan kemarahan setinggi-tingginya.
"Mau hamil sama siapa kamu hah?"
Bukannya takut, Anna malah bersikap santai."Pokoknya yang ini pasti bibit berkualitas, mah. Soalnya ganteng banget."
"Hah? Apa maksudnya?"tanya Hasti bingung. Sedang Anna segera bergerak dan mengambil sesuatu di dalam laci.
Benda kecil bergaris dua itu segera Anna tunjukkan pada mamanya."Anna hamil, mah."
Hah?
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Orang (End)
RomanceHarap bijak memilih bacaan! Anna Harun diusir dari rumah karena terlalu boros. Ia boleh kembali asalkan berhasil mengumpulkan uang satu milyar. Tapi saat kembali, bukan hanya uang yang ia bawa tapi juga janin di dalam kandungannya.