"Anggur."ucap Anna membuat Damian segera bergerak mengambil buah anggur kemudian memasukkannya ke mulut sang istri.
Anna mengangguk puas lalu tersenyum."Makan pizza enak ya, mas?"tanya Anna sambil melirik suaminya membuat Damian segera mengambil ponselnya dan memesan pizza.
"Ayam goreng?"tawar Damian sambil mengusap kepala istrinya.
Anna mengangguk lalu mengeratkan pelukan mereka."Boleh."sahut Anna santai lalu sesekali mengambil kesempatan untuk meraba otot dada suaminya.
Damian menangkap lengan istrinya."Jangan asal usap, kalau kamu tidak mau mas lepas celana lagi."tegur Damian membuat Anna tertawa.
"Celananya baru dipasang loh, mas. Masa dilepas lagi."ucap Anna dengan senyum tertahan. Mereka memang baru melakukannya dan sekarang sedang istirahat.
"Ya, mau bagaimana lagi. Si junior kalau dekat mamanya, kepingin di peluk terus."ucap Damian membuat Anna mendengus.
"Oh ya, mas. Kira-kira setelah menginap di sini, kita pulang ke mana? Ke rumah ku atau rumah mas?"tanya Anna. Pasalnya mereka kini memang masih tinggal di hotel. Berhubung bulan madu dibatalkan, jadinya mereka akan pulang ke rumah lebih cepat. Tapi entah ke rumah siapa.
"Terserah kamu, sayang. Kamu maunya di mana?"tanya Damian. Lagipula di manapun dia bisa hidup asal bersama sang istri.
"Di rumahku tidak bisa, di rumah mas aku juga tidak mau."ucap Anna berpikir.
"Kenapa?"tanya Damian bingung lalu tersenyum tipis. "Kamu mau kita punya rumah sendiri?"tanya Damian membuat Anna melirik suaminya itu sinis.
"Akhirnya mas paham juga."ucap Anna membuat Damian tersenyum.
"Tapi sebelum punya rumah sendiri. Mas ingin kita jalan-jalan. Entah itu ke pantai, laut, gunung atau hutan. Bagaimana menurutmu?"tanya Damian membuat Anna mengangguk.
"Aku juga sering berpikir begitu. Berhubung mas sudah tidak terikat pekerjaan dan kita juga belum punya anak. Tidak masalah jika bepergian bersama."ucap Anna senang.
"Baguslah. Karena mas sudah siapkan semuanya."sahut Damian.
"Jadi mas sudah menyewa penginapan? Tapi jika di laut artinya kita naik kapal. Iya kan?"tanya Anna mulai semangat. Tidak menyangka jika pernikahannya akan berjalan seseru ini.
Damian menggeleng."Di hutan gunung dan pantai kita bisa membangun tenda. Kalau di laut, tentu saja harus naik kapal."
Anna langsung memukul dada suaminya."Masa pakai tenda. Lalu makannya bagaimana?"
"Ya mas akan berburu dan kamu yang memasak."sahut Damian santai membuat Anna melotot bukan main.
"Kok aku? Ya mas yang masak. Aku kan tidak bisa masak."ucap Anna keras membuat Damian terdiam. Ia pikir Anna marah karena akan diajak camping di hutan dan gunung. Ternyata wanita itu tidak mau memasak.
Ada-ada saja.
Baiklah pertualangan seru, akan segera di mulai.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Orang (End)
RomanceHarap bijak memilih bacaan! Anna Harun diusir dari rumah karena terlalu boros. Ia boleh kembali asalkan berhasil mengumpulkan uang satu milyar. Tapi saat kembali, bukan hanya uang yang ia bawa tapi juga janin di dalam kandungannya.