Extra Part 5

4.3K 568 50
                                    

Anna dan Damian melangkah memasuki area acara. Di sana sudah banyak para tamu yang datang, tentunya ada keluarga mereka juga teman-teman dekat.

"Kamu mengundang mantan suamimu?"bisik Damian. Awalnya dia melangkah dengan senyum tapi begitu melihat seorang pria yang duduk di kursi roda ada di acaranya, dia langsung merasa kesal.

Anna langsung menatap suaminya."Aku mau pamer."balas Anna lalu tertawa.

Damian menghela napas lalu tersenyum ke arah para tamu, khususnya teman-temannya yang sudah menyempatkan diri untuk datang.

Begitu tiba di depan Rendra, Anna langsung saja berhenti dan mencium bibir Damian. Spontan saja semua tamu langsung bersorak dan bertepuk tangan.

Damian sendiri sudah tak berpikir lagi, dia bergerak merengkuh pinggang istrinya lalu memperdalam ciuman mereka.

Setelah beberapa saat ciuman itu terlepas dan Anna langsung tersenyum ke arah tamu.

Damian sendiri hanya tersenyum lebar saat melihat wajah mantan suami istrinya. Pria itu nampak sedih, kecewa dan menyesal. Tapi siapa yang peduli, yang terpenting sekarang dia dan Anna sudah sah menjadi suami istri.

Sekedar informasi dari yang Damian tahu, setelah insiden di apartemen. Rendra sempat hilang ingatan, pria itu sempat ingin menemui Anna namun selalu dihalangi, dan untungnya saat itu Anna pergi ke luar negeri. Dan pria itu akhirnya menyerah setelah mengetahui segalanya, termasuk tentang kedua calon bayinya yang meninggal. Rendra sempat depresi dan satu tahun lalu mengalami kecelakaan yang menyebabkan kakinya kehilangan fungsi. Memang bukan lumpuh permanen karena nyatanya dokter bilang pria itu bisa berjalan kembali. Tapi dari yang Damian lihat,  Rendra memang tidak berniat untuk bisa berjalan lagi. Pria itu nampak pasrah dengan apa yang dia alami sekarang.

Setelah Anna dan Damian berdiri di depan para tamu, acara langsung saja dimulai. Dari sambutan para orang tua, sahabat dan terakhir kedua pengantin.

"Terima kasih untuk keluarga dan teman-teman yang menyempatkan diri untuk hadir di acara bahagia kami. Silahkan menikmati hidangan yang ada dan jangan lupa dengan doa dan restunya untuk pernikahan kami.

Terkhusus untuk papa dan mama mertua, terima kasih telah melahirkan wanita paling cantik. Saya akan menjaga dan mencintai Anna lebih dari apapun di dunia ini.

Untuk istri tercinta saya, terima kasih__"

"Sama-sama."balas Anna membuat semua orang tertawa.

Damian hanya terkekeh lalu mengambil jemari Anna untuk dia genggam.

"Terima kasih telah lahir ke dunia ini dan tumbuh menjadi wanita yang cantik, periang, baik, penyayang meskipun dengan sifat yang sedikit unik. Mas benar-benar berharap kita menjadi pasangan yang saling melengkapi dan terus bersama disetiap suka dan duka."

"Aamiin."semua tamu undangan mengaminkan. Sedang Anna sendiri sudah berkaca-kaca.

"I Love You."ucap Damian membuat air mata Anna menetes.

Sekarang giliran Anna yang bicara."Aku tidak menyangka jika ada orang lain yang bersyukur atas kelahiranku. Maksudnya tentu saja selain orang tua,"canda Anna lalu menatap kedua orang tuanya."Mama dan papa beryukur kan atas kelahiranku?"tanya Anna membuat Harun dan Hasti yang sedang terharu karena perkataan menantunya langsung saja menekan kepala satu sama lain untuk mengangguk.

Anna langsung tersenyum. Begitulah orang tuanya. Meski sering sekali bercanda tapi Anna yakin bahwa cinta dua orang itu padanya tidak akan pernah habis."Terima kasih untuk mama, papa dan maaf karena begitu sering merepotkan kalian."

Harun dan Hasti hanya tersenyum tipis mendengarnya. Sedang di tempat yang sedikit jauh, terlihat seorang pria yang sedari tadi hanya diam. Penyesalan yang dia rasakan sepertinya tidak akan pernh habis. Kebahagiaan yang harusnya menjadi miliknya namun hilang karena kesalahannya sendiri.

'Maafkan mas untuk segalanya dan semoga kamu bahagia.' batin Rendra lalu menghapus air matanya. Dia sadar bahwa kesalahannya bukan sesuatu yang bisa dimaafkan.

Sedang di depan, Anna kembali menatap suaminya."I Love You."ucap Anna lalu segera saja bergerak dan mencium bibir Damian membuat area itu sekali lagi dipenuhi sorakan dan tepuk tangan.

Bersambung

Bukan Salah Orang (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang