Bab 36

5.8K 598 30
                                    

"Sayang, besok kita akan menikah. Bisakah ngidamnya sedikit masuk akal?"tanya Rendra memelas. Pasalnya permintaan Anna kali ini benar-benar sulit untuk dikabulkan. Bukan sulit lagi, bahkan tidak mungkin dia lakukan.

"Aku maunya itu, mas. Kalau mas tidak mau lakukan, aku akan minta papa mertua yang kerjakan."

Rendra mengusap wajahnya kasar. Dia saja tidak mau, apalagi papanya.

"Mas mohon, sayang. Kamu boleh minta apapun tapi jangan itu."ucap Rendra membuat Anna diam berpikir.

"Apapun?"tanya Anna memastikan.

Rendra mengangguk mantap."Apapun selain pergi ke kantor dengan celana dalam di luar."

"Tapi lucu tahu, mas. Superman saja tidak malu, malah dia keren."ucap Anna membuat Rendra menyilangkan tangan dengan cepat.

"Mas tidak bisa, sayang. Benar-benar tidak bisa."ucap Rendra putus asa. Kalau Anna tetap kekeh, dia mending bunuh diri saja. Biar saja sikembar lahir tanpa ayah, dari pada dia menghabiskan sisa hidupnya dengan rasa malu.

"Walau demi anak kita?"tanya Anna membuat Rendra langsung berlutut dan memeluk perut Anna.

"Papa mohon, sayang. Kasihani papamu ini. Tolong ubah keinginan kalian dengan hal lain."ucap Rendra membujuk kedua calon anaknya. Semoga saja mereka mendengar dan mengerti.

Anna tersenyum lalu mengusap kepala calon suaminya itu.

"Kalau aku minta mas masak, boleh?"tanya Anna membuat Rendra dengan semangat mengangguk.

"Kamu mau makan apa? Mas bisa masak semuanya."ucap Rendra semangat. Akhirnya setelah dua jam menggalau ria karena permintaan tak masuk akal Anna, Rendra akhirnya bisa menghela napas lega.

Anna tertawa."Nasi goreng saja. Tapi aku mau setelah itu disuapin."

"Siap, sayang."

"Suapnya pakai mulut ya."ucap Anna membuat Rendra mengangguk senang lalu segera berlari ke dapur.

Tiga puluh menit kemudian, Rendra datang dengan satu piring nasi goreng. Ada air putih dan susu khusus ibu hamil juga.

Anna langsung tersenyum."Dari baunya sih enak."ucap Anna membuat Rendra mengangguk.

"Enak dong. Kan bibi yang mas__ maksudnya mas masak dibantu bibi."ralat Rendra cepat.

"Jadi kan mas suapin?"tanya Rendra membuat Anna mengangguk.

Rendra segera memasukkan sesendok nasi goreng ke mulutnya kemudian segera menarik Anna ke pangkuannya.

Anna tersenyum lalu membiarkan Rendra menyalurkan nasi goreng dari mulut pria itu.

"Mas."panggil Anna setelah menelan nasi goreng di mulutnya.

"Iya, sayang?"tanya Rendra lembut.

"Aku ngidam lagi."

Deg

Tiga kata yang baru saja keluar dari mulut Anna benar-benar membuat jantung Rendra berkibar.

"Ngidam apa?"tanya Rendra berusaha tenang.

Anna menelan ludah lalu menatap tubuh suaminya."Aku mau lihat mas mandi."ucap Anna membuat Rendra menyeringai.

"Oke. Apapun untukmu, sayang."ucap Rendra lalu segera menggendong istrinya.

"Mas, aku belum selesai makan."jerit Anna.

Bersambung

Bukan Salah Orang (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang