"Sayang, mas mohon jangan pergi. Mas minta maaf."ucap Rendra memohon.
"Jangan macam-macam, Rendra. Biarkan Anna ikut kami atau pernikahan ini kita batalkan saja."ancam Harun membuat Rendra menggeleng panik lalu segera berlutut di kaki istrinya.
"Sayang, pukul mas kalau kamu marah. Maki atau tampar saja, tapi tolong jangan pergi."pinta Rendra dan Anna diam.
"Untuk hari ini kami mengaku salah, tapi untuk membawa Anna pulang. Bukankah itu keterlaluan, anak-anak sudah menikah. Jadi biarkan masalah ini mereka selesaikan berdua."bujuk Riana karena tak tega melihat putranya berlutut dan memohon.
"Tidak bisa. Hari pertama saja sudah seperti ini, apalagi kalau ditinggal."ucap Hasti menolak lalu segera menarik tangan putrinya.
"Masalah ini masih bisa kita bicarakan, tolonglah__"
"Kami menolak."tegas Harun membuat Imron mendesis kesal. Cara lembut salah, ini kalau dikasari pasti lebih salah lagi.
Kembali ke Rendra yang masih terus membujuk istrinya. Pria yang baru saja menjadi suami dan akan memiliki dua anak itu bahkan sudah menangis. Rendra begitu takut Anna pergi, ini bukan kejadian pertama dia ditinggalkan. Dulu dengan Laura juga begini, dia menjadi kacau. Namun dengan Anna rasanya jauh lebih menakutkan. Rendra bahkan berpikir untuk bunuh diri saja sekalian jika Anna benar-benar meninggalkannya hari ini.
Keadaan benar-benar kacau. Harun, Hasti, Imron dan Riana terus saja berdebat. Tidak ada yang mau mengalah diantara keempatnya. Dan Rendra sendiri terus saja menangis di depan istrinya.
Sedang Anna sendiri hanya diam.
'Duh, tadi aku marah kenapa ya?' batin Anna. Kenapa situasinya jadi kacau begini.
Anna menatap suaminya yang terlihat sangat kacau serta perdebatan orang tua dan mertuanya. Bagaimana cara ia menghentikan ini?
"Arghh"jerit Anna tiba-tiba membuat suasana mendadak hening.
"Sayang."panggil Rendra panik.
Anna terus berakting memegang perutnya."Sakit akh__"
"Perutmu sakit?"tanya Hasti lalu melirik menantu dan kedua besannya."Ini gara-gara kalian. Coba dari tadi biarkan Anna ikut kami."
"Bagaimana mau dibiarkan, Anna ini menantu kami sekarang."balas Riana tak terima disalahkan.
"Tapi Anna putri kami. Kalian tidak berhak menahannya di sini."
"Anna menikah dengan Rendra, sekarang bisa dibilang putri kami juga. Ingat! Kami mengeluarkan banyak uang sebagai mahar."tekan Imron.
"Oh, mau bahas mahar. Ya sudah, biar kami kembalikan. Tapi pernikahan ini juga kita batalkan."balas Harun tak mau kalah. Keempatnya kembali berdebat membuat Anna berhenti merintih.
Kelihatan kan? Anak dan cucu sama sekali tidak penting. Yang penting itu ego.
"Sayang, kita ke rumah sakit."ucap Rendra yang segera menggendong tubuh Anna dan berlari keluar.
Anna langsung melingkarkan lengan di leher sang suami."Setidaknya ada yang masih peduli padanya."
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Orang (End)
RomanceHarap bijak memilih bacaan! Anna Harun diusir dari rumah karena terlalu boros. Ia boleh kembali asalkan berhasil mengumpulkan uang satu milyar. Tapi saat kembali, bukan hanya uang yang ia bawa tapi juga janin di dalam kandungannya.