"Putriku sedang hamil."ucap Harun.
"Kekasih putraku juga sedang hamil."ucap Imron tak mau kalah.
"Benarkah? putramu bukannya belum menikah."tanya Harun bingung.
"Putrimu kan juga belum menikah."sahut Imron membuat Harun mengangguk.
"Namanya juga anak muda."ucap Harun lalu meminum kopinya.
"Tapi bukannya putrimu sangat nakal. Memang ada yang mau?"sindir Imron membuat Harun melotot. Mereka dari dulu memang berteman, tapi pertemanan itu tidak sama seperti orang-orang di luar sana.
"Setidaknya putriku tidak pernah hampir bunuh diri karena ditinggal kekasih."balas Harun membuat Imron mengepalkan jari-jarinya namun bibirnya tetap tersenyum.
"Tapi sekarang putraku sudah memiliki kekasih lain, mereka juga akan segera menikah."ucap Imron menyombongkan diri.
Harun hanya terkekeh."Kekasih baru? Bukannya putramu kembali dengan wanita yang meninggalkannya dulu."
Imron langsung melotot."Tidak. Putraku tidak mungkin kembali dengan gadis licik itu."
"Kalau begitu, apa aku salah lihat?"gumam Harun bingung. Jelas-jelas begitu tiba di kota ini dan singgah di restoran, dia melihat Rendra dan mantan tunangannya jalan bersama. Dia ingat karena dulu menghadiri pertunangan keduanya.
"Kau lihat di mana?"tanya Imron serius.
"Di restoran Muda. Putramu jelas bersama mantan tunangannya dulu. Dan perut wanita itu juga membuncit. Itu cucu mu kan?"
Brakk
Imron langsung memukul meja. "Tidak mungkin cucuku. Wanita itu baru kembali dan putraku tidak pernah keluar negeri. Jadi jika ia hamil, sudah jelas bukan cucuku."
Harun langsung tersenyum."Kalau begitu, kau harus hati-hati. Mereka terlihat seperti pasangan yang bahagia."
"Dari pada mengkhawatirkan putraku. Lebih baik khawatirkan saja putrimu. Bagaimana bisa ada gadis yang hamil sebelum menikah."balas Imron membuat Harun terkekeh.
"Calon menantumu juga hamil tanpa menikah. Jika putriku bukan wanita baik, maka kekasih putramu itu juga tidak."balas Harun membuat Imron mendengus. Dia kalah telak.
Harun bergerak maju."Setidaknya putriku memilih pria yang tampan dan juga kaya. Jadi cucuku sudah pasti akan terlahir sebagai anak yang hebat."
"Kita lihat saja nanti. Cucumu atau cucuku yang lebih hebat."balas Imron lalu segera menghabiskan kopinya.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Orang (End)
RomansaHarap bijak memilih bacaan! Anna Harun diusir dari rumah karena terlalu boros. Ia boleh kembali asalkan berhasil mengumpulkan uang satu milyar. Tapi saat kembali, bukan hanya uang yang ia bawa tapi juga janin di dalam kandungannya.