Bab 16

7.4K 690 117
                                    

Tiga bulan kemudian.

"Jika muntahnya sampai seperti ini, kemungkinan bayinya bisa kembar."ucap Abdur. Pasalnya tuannya sejak beberapa bulan terakhir selalu saja mual dan muntah hingga banyak pekerjaan yang tertunda dan bahkan dialihkan.

"Tapi bayi kami tidak kembar."ucap Laura membuat Abdur dan Rendra menatap ke arah wanita itu. Sudah jelas yang mereka bicarakan bukan Laura.

"Pergilah!"usir Rendra membuat Abdur mengangguk lalu melangkah keluar.

Laura segera mendekat dengan perutnya yang sudah membesar."Aku rasa ini karena kakak terlalu memikirkanku. Cobalah untuk bersikap biasa dan jangan terlalu khawatir."

Rendra hanya mengangguk lalu memijat keningnya. Rasanya pening sekali. Apalagi wanita yang dia yakini tengah mengandung anaknya itu sampai sekarang belum berhasil ditemukan juga. Padahal dia sudah membayar banyak orang.

"Sepertinya kak Rendra perlu hiburan."bisik Laura yang kini sudah berada di belakang dan mengalungkan lengannya di leher Rendra.

"Laura, jangan seperti ini."tegur Rendra lalu mencoba melepas pelukan Laura namun wanita itu benar-benar kekeh.

"Apa kakak tidak ingin mencoba tubuh wanita hamil?"

Rendra langsung menegang. Dengan cepat dia melepas pelukan Laura lalu berdiri. Rasanya tidak percaya bahwa hal seperti itu bisa keluar dari mulut Laura.

Laura tersenyum lalu mencoba mendekat."Kenapa kakak kaget? Kita kan kekasih dan setelah aku melahirkan nanti, kita akan menikah. Harusnya kakak tidak perlu sungkan. Aku tahu kok, kalau pria susah menahannya."

Rendra diam lalu menatap tubuh Laura dari atas sampai bawah. Apanya yang harus ditahan? Dia bahkan tak merasakan sesuatu yang harus ditahan.

"Apa kau sadar dengan yang barusan kamu katakan?"tanya Rendra datar.

"Tentu saja. Aku hanya seperti ini pada kakak. Lagipula kita akan menikah, jadi tidak masalah."Laura segera mendekat dan Rendra secara otomatis menghindar.

"Kenapa? Apa kakak tidak mencintaiku lagi?"tanya Laura marah.

"Tidak. Bukan begitu__"

"Kalau begitu, jangan menghindar. Biarkan aku memeluk kakak dan rasakan seberapa besar cinta kita satu sama lain."

Dan Rendra akhirnya diam. Dia membiarkan Laura memeluk tubuhnya.

"Apa kakak merasakan getarannya?"tanya Laura membuat Rendra diam. Tidak ada getaran apapun lagi. Dulu mungkin ada tapi sekarang tidak ada.

Bersambung

Bukan Salah Orang (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang