Abang Sakit

29 1 0
                                    


Assalamu'alaikum, kemarin lagi😊











Terima kasih sudah memberikan vote dan komen ☺️











Tandai typo!











Happy reading

•••


Di Indonesia, lebih tepatnya di mansion keluarga Brahmananda terdapat Alvianto sedang memandangi foto adik kesayangan yang telah lama pergi, terpajang di dinding ruang keluarga.

"Dek, pasti kamu bahagia, ya, di sana," tutur Alvianto dengan mata berkaca-kaca.

Sudah 7 bulan sang adik pergi. Selama itu juga dokter memvonis Alvianto dinyatakan tidak bisa berjalan lagi untuk selamanya. Yang lebih sedihnya lagi, sang pacar yang diketahui sedang mengandung anaknya ternyata itu bukan anak dari Alvianto, melainkan anak calon suaminya yang sudah lama dijodohkan oleh orang tua. Sang pacar ternyata sudah pernah berhubungan sama calon suaminya dan di dalam perutnya sudah ada janin tapi tidak diketahui siapapun.

Alvianto sedang memandangi sebuah foto keluarga Marcel yang pernah diabadikan di ruang keluarga. Lebih tepatnya mata dia sedang berfokus pada satu orang di dalam foto itu yaitu, Satria.

Di foto itu, Satria sedang duduk di pangkuan Marcel. Sedangkan Alvianto duduk di bawah kaki sang adik. Kedua adik kembarnya, Kevin dan Kelvin berdiri di samping sang daddy, Vergio berdiri di belakang Marcel sedang memegang tangan adik kesayangan.

Foto itu diambil saat Satria lulus SMA. Waktu itu Satria ngotot mau es krim, jadinya di dalam foto itu, sang adik sedang memegang es krim dengan mulut yang kotor karena es krim. Adik kesayangannya tampak menggemaskan saat memakai Hoodie berwarna biru cerah yang kebesaran di tambah rambut yang berantakan dikarenakan sang adik, Vergio mau Satria seperti badboy pada umumnya.

Alvianto tidak menyangka ternyata foto itu merupakan foto terakhir mereka yang diambil sebelum sang adik pergi ke luar negeri. Tapi dia tidak tahu, negara mana yang dikunjungi oleh Satria.

"Dek, kalau kamu pulang, abang akan minta maaf, dan ..." ucap Alvianto yang terdiam saat otak terlintas semua perlakuan jahatnya kepada Satria.

Alvianto menundukkan kepalanya merasa bersalah telah membuat sang adik pergi. Dia berfikir penyebab utama Elysia membawa adiknya karena dia selalu melukai fisik dan batin Satria. Ia akui semuanya itu. Tapi dia sudah berjanji pada dirinya sendiri, kalau sang adik pulang ia akan menjadi Abang yang baik untuk Satria dan Elysia.

"Seandainya kamu pulang dan mengusir abang, abang akan pergi, dek," lanjut Alvianto tanpa mengangkat kepalanya.

Air mata Alvianto sudah menetes, membasahi kedua pipi serta celana pendeknya. Dia berjanji kan melakukan apapun jika sang adik sudah balik pulang. Mungkin ini semua hanya angan-angan seorang Abang saja. Satria tidak akan pulang dalam waktu dekat, mungkin 5 sampai 6 tahun lagi. Bahkan lebih.

Alvianto kembali mengangkat kepalanya untuk menguatkan diri agar bisa melihat foto sang adik kesayangan. Dia hanya bisa menatap Satria dalam bentuk foto saja, tidak bisa dalam wujud manusia.

"Aku belum siap kehilanganmu, dek." Alvianto mengusap wajahnya kasar, tidak sanggup menerima fakta yang menyakiti hatinya.

"Andai waktu bisa ku putar kembali, kuingin kau tetap di sini." Dia mendongakkan kepala menatap langit-langit ruang keluarga. Hidup seorang Alvianto hancur di saat mengetahui adik kesayangannya pergi, entah kapan pulang.

"Satria, namamu akan terukir di hati abang," ucap Alvianto menguatkan diri menerima kenyataan bahwa sang adik telah bahagia bersama Elysia di negara orang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Bungsu Punya IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang