Masalah?

93 3 0
                                    


Assalamualaikum, kembali lagi 🤗







Tandai typo!








Terima kasih masih setia membaca cerita 😘








Terima kasih juga sudah memberikan vote, komen dan follow 🥰







Happy reading

•••

Sorenya, Satria sudah kembali bermesraan dengan sang istri di dalam kamar.

"Kak," panggil Satria dengan tangan setia mengelus perut Elysia yang tidak tertutup kain.

Satria memang lagi tidur tengkurap sambil tangan mengelus perut Elysia dan sang istri tiduran sembari tangan istri mengelus rambut sang suami.

Elysia menjawabnya dengan berdeham. Ia sangat bersyukur bisa kenal dan dinikahi oleh cowok imut yang sedang menatapnya dengan tatapan polos.

Elysia tidak menyangka, ternyata jodohnya sendiri anak kesayangan keluarga bosnya. Memang, dirinya dan Satria tidak terlalu dekat. Jangankan dekat, ngobrol aja bisa Elysia hitung. Sangking jarangnya ia berkomunikasi dengan suaminya itu.

"Kakak gak ada pengen makan apa gitu?" tanya Satria yang kepingin menuruti kemauan Elysia dengan menatap wajah cantik sang istri.

Satria akan betah berlama-lama seandainya di suruh menatap wajah milik istri tercinta. Saat mata Satria menatap wajah sang istri, ia bisa merasakan hatinya tenang.

Satria sudah tau apa itu yang namanya melayani sang istri. Itu atas ajaran dari Justin.

Elysia sempat terkejut, tidak menyangka ternyata suami imutnya sudah tahu akan kebutuhan seorang istri.

"Emangnya Mas Satria mau turutin kemauan kakak?" tanya Elysia sambil mengelus rambut hitam pekat Satria.

Satria menganggukkan kepalanya semangat dan tersenyum. Dengan senang hati, ia akan menuruti kemauan Elysia, apapun itu.

"Emm ... " Elysia bingung mau minta apa ke suaminya itu dengan tangan di dagu.

Setelah Elysia berfikir keras, akhirnya ia kepingin sesuatu. Entah kenapa, ia kepingin itu. Sebenarnya, Elysia sudah menginginkan ini dari lama. Tetapi pas ia mau minta ke suaminya itu, dirinya segan, takut sang suami menolak.

"Ayo. Ikut kakak," ajak Elysia sambil menarik tangan kecil namun bulat milik Satria tanpa ia memakai kembali bajunya. Elysia berfikir, tidak mungkin Satria menuruti kemauannya di kamar.

Walaupun Satria bingung, cowok itu pun mengikuti ke mana sang istri membawanya. Mungkin istri Satria itu mau mengajaknya keluar.

Ternyata Elysia mengajak Satria ke kamar mandi. Entah apa yang diinginkan gadis itu.

•••

Besok paginya, Elysia berniat mengajak sang suami ke makam kedua orang tuanya. Selama ini, Satria tidak pernah mengunjungi makam orang tuanya. Bukan tidak mau, tapi sang suami belum diperbolehkan keluar mansion oleh keluarganya, terutama Marcel.

Marcel melarang sang anak keluar mansion bukan tanpa alasan. Ia mau, Satria lebih memfokuskan diri dalam acara akad.

"Mas, mau gak ikut kakak ke makam orang tua kakak?" tanya Elysia mengajak Satria ke makam kedua orang tuanya.

Saat ini Satria lagi rebahan dengan masih memakai pakaian tidur. Satria memang belum mandi dari tadi pagi.

Sedangkan Elysia sudah mandi dan lagi duduk di meja rias. Sedang memoleskan wajahnya dengan makeup.

Si Bungsu Punya IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang