Sang Penolong

60 3 0
                                    


Assalamualaikum, kembali lagi😊









Terima kasih sudah memberikan vote dan komen pada part sebelumnya 😘









Tandai typo❗











Happy reading

•••


"Kurang ajar kau, Satria!" geram Rasha memegang tangan Satria agar cowok menggemaskan itu tidak kabur.

Sedangkan orang yang sudah mengerjai Rasha, hanya bisa cengengesan dengan menggaruk pipinya yang berisi itu.

"Udah-udah, jangan lo apain Satria," lerai Andra menarik Satria dari Rasha. Ia takut juga kalau sang adik benar-benar menghukum Satria. Padahal tadi cowok yang suka memakai baju ketat pas di tubuh itu hanya membantu Satria untuk mengerjai sang adik.

Rasha hanya bisa mencibirkan bibirnya ketika ia tidak bisa memberi hukuman untuk Satria. Padahal baju yang ia kenakan itu merupakan baju kesukaannya dan ia harus merelakan baju tersebut dibuang karena sudah pasti tidak akan bisa bersih.

"Bisa beli lagi kali," cibir cowok yang sering memakai kaca mata dan ia tau baju tersebut merupakan baju kesayangan abangnya.

Sewaktu Satria mendengar suara dari orang yang baru ia lihat dan belum ia ketahui namanya, ia pun berinisiatif untuk berkenalan. Satria menghampiri cowok itu dengan mengadahkan tangannya.

"Nama Abang siapa?" tanya Satria.

Cowok itu menghentikan tawanya ketika Satria menghampirinya dan ia mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi badan Satria.

"Nama Abang Alvaro Gayatri. Biasa dipanggil Varo," jawab cowok itu yang bernama Varo menyambut uluran tangan Satria dengan tangan satunya mengacak rambut cowok imut itu.

"Sevaro?" Satria heran mendengar nama panggilannya Varo.

Rasha yang masih memandangi bajunya yang akan dibuang dengan tatapan sedu, seketika mengangkat kepalanya untuk melihat Satria dan Varo di saat ia mendengar cowok yang telah mengotori bajunya manggil sang adik dengan sebutan 'Separo'.

"Hahaha ... Separo. Makanya udah dibilang jangan itu panggilannya, tetap aja dipakai," ejek Rasha tertawa dan ia sudah memperingati sang adik untuk mengganti nama panggilannya, tapi sang adik tetap memakainya dengan alasan biar orang gampang dan mudah memanggilnya.

Sedangkan Varo yang diejek abangnya, hanya mampu menghela nafas panjang. Sepertinya memang ia harus mengganti nama panggilannya menjadi Al atau Alvaro.

"Udah dek, manggilnya Bang Al aja," ucap Varo mengganti panggilannya menjadi Al.

"Oke Bang Al," balas Satria meletakkan tangannya di samping kening, hormat.

"Ya udah, sekarang Satria tidur. Udah malam," tuntut Andra menyuruh Satria untuk tidur mengingat jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Satria mengalihkan pandangannya ke arah Andra. Tiba-tiba ia teringat istri tercinta yang mungkin saja sedang memikirkan keberadaannya.

Al yang yang menyadari perubahan sikap Satria yang tiba-tiba cemberut di saat Andra menyuruhnya untuk tidur, mengerutkan dahinya dengan ia memegang kedua bahu cowok menggemaskan itu.

Si Bungsu Punya IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang