Perebutan

66 4 0
                                    


Terima kasih sudah mampir ke cerita ini dan sudah memberikan vote and komen.







Tandai typo!








Kita lanjut baca lagi, oke.







Happy reading

•••


Satria yang dipeluk secara tiba-tiba oleh Vergio, merasa heran.

"Abang kenapa?" tanya Satria yang membalas pelukan sang Abang.

"Adek gak diapa-apain sama Fano 'kan?" tanya Vergio langsung setelah melepaskan pelukannya pada Satria dan ia membolak-balik badan Satria untuk mengecek keadaan bungsu keluarga itu sampai sang adik merasakan pusing.

"Abang! Satria pusing diputar-putar sama Abang!" marah Satria saat Vergio terus menerus membolak-balikkan tubuhnya.

Vergio langsung menghentikan acara bolak-balik badan Satria setelah sang adik mengeluh.

"Adek gak diapa-apain sama Fano 'kan?" tanya Vergio kembali saat sang adik belum menjawab pertanyaannya tadi dengan mata melirik tajam ke arah Fano.

Satria menggelengkan kepalanya. "Enggak. Emangnya kenapa, Abang tanya gitu?" jawab Satria sekaligus bertanya kenapa Vergio bertanya seperti itu dengan dahi mengkerut.

Fano tau, alasan kenapa Vergio mengkhawatirkan keadaan Satria dengan bertanya seperti itu pada Satria. Menurut Fano, Vergio sudah mengkhawatirkan Satria berlebihan. Apalagi menuduhnya seperti itu. Emang, tadi Fano sempat membawa Satria ke kamar. Itupun karena Satria sendiri yang minta. Kata Satria, Satria mau ke kamar mandi.

"Tadi setelah dari kolam renang, adek dibawa ke mana sama Fano?" tanya Vergio mengintrogasi Satria dengan tangan memegang kedua bahu sang adik.

Seluruh anggota geng motor Verizon, semakin mengerutkan dahinya setelah mendengar pertanyaan dari Vergio–selaku ketua mereka–yang menurut mereka seperti mencurigai Fano, wakil ketuanya.

"Kamar mandi," jawab singkat Satria yang memang ia dan Fano tadi ke kamar mandi kamar untuk ia membuang hajatnya.

"Kamar mandi? Fano berbuat apa sama adek?" tanya Vergio yang kaget mendengar sang adik dibawa sama Fano ke kamar mandi. Ia mulai khawatir dengan mimpinya. Vergio takut Fano berbuat yang enggak-enggak bukan di kasur. Melainkan di kamar mandi.

Tadi pas Vergio pingsan, ia melihat Fano melecehkan Satria di sebuah kamar yang sering yang gunakan Fano tidur saat wakil ketua geng motor Verizon ada masalah sama keluarganya. Vergio melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Fano telah memberikan tanda kepemilikan di leher sang adik dan Fano mau mencium bibir Satria yang notabenenya bukan hak Fano.

"Adek mau pipis. Makanya kami ke kamar mandi," jelas Satria kenapa mereka sempat ke kamar mandi.

Setelah mendengar penjelasan dari Satria, Vergio bisa bernafas lega karena Fano tidak berbuat yang tidak-tidak terhadap sang adik. Ia pikir Fano senekat itu sampai ingin melecehkan Satria saat bungsu keluarga Brahmananda sedang bersamanya.

"Abang kenapa curigai Bang Stef, sih?!" tanya Satria yang ada rasa tidak suka pada Vergio yang telah mencurigai orang yang ia sayangi setelah keluarga besarnya dengan kerutan di dahinya menandakan bahwa ia sang marah pada Vergio.

"Eh." kaget Vergio dan seluruh anggota geng motor Verizon saat mendengar nada marah dari sang adik, kecuali Fano.

Sangking kesalnya pada Vergio yang telah mencurigai bang Fano nya, Satria memilih menarik Fano pergi dari hadapan Vergio.

Si Bungsu Punya IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang