Daddy Hancur

31 0 0
                                    


Assalamu'alaikum, kembali lagi 😊











Terima kasih sudah memberikan vote dan komen ☺️











Tandai typo!











Happy reading

•••

Di sebuah perusahaan, terdapat pria paruh baya sedang berkutat pada berkas-berkas yang menghasilkan uang itu. Ia disibukkan sama pekerjaan dan anak kesayangan yang belum diketahui keberadaannya.

Sudah 3 bulan bapak itu mencari anak bungsunya yang sudah dibawa oleh menantu. Dia juga telah menyuruh kelompok mafia yang ia pimpin, tapi belum ada hasil. Selama ini, ia berusaha mengalihkan kesedihan ke pekerjaan kantor. Lebih baik dirinya bekerja daripada terus memikirkan hilangnya seorang anak kesayangan. Bapak itu adalah Marcel Brahmananda.

Tapi semua usaha yang marcel lakukan gagal. Pikirannya terus tertuju pada anak yang selama ini ia jaga dan rawat.

"Argghh!" teriak Marcel membuang semua berkas-berkas yang menghasilkan pundi-pundi uang di atas meja.

Lalu Marcel berjalan ke dinding yang selama ini dijadikan untuk melampiaskan emosinya. Dia memukul-mukul tembok itu berulang kali hingga buku tangannya terluka. Bapak 5 anak itu akan melakukan hal tersebut jika pikirannya tidak bisa dikontrol, terus tertuju pada Satria.

Dia menjambak rambut sambil merosotkan badan dengan bersandar pada dinding, ia menangis.

"Maafkan Daddy, nak," racau Marcel menatap langit-langit kantor.

Tidak lama, Marcel mendengar suara pintu ruang kerjanya terbuka. Tapi dia tidak memperdulikan hal itu. Yang terpenting, ia bisa mengetahui di mana mantan sekretarisnya membawa Satria.

"Bangun, nak," suruh orang yang membuka pintu ruang kerja Marcel.

Orang itu adalah Reynaldy, opa Satria.

Setiap hari, Reynaldy selalu ke kantor sang anak hanya untuk melihat keadaan anak sulungnya yang ditinggalkan Satria. Dia pernah berkata pada Marcel untuk mengikhlaskan kepergian Satria bersama Elysia. Tapi, dengan keras kepala, sang anak tidak akan mengikhlaskan kepergian Satria, sampai kapanpun.

Melihat tidak ada tanggapan, Reynaldy pun berjongkok di depan sang anak yang terlihat seperti orang gila. Ia mengangkat kepala Marcel dan dia bisa melihat wajah sembab anak sulungnya. Dengan air mata terus membasahi pipi yang dulu tegas, kini sudah tirus.

Reynaldy menghela nafas. "Kamu gak boleh gini. Satria udah bahagia sama istrinya," kata Reynaldy menyemangati Marcel.

Marcel menggelengkan kepalanya. Sampai kapanpun, dia tidak ikhlas kalau anak kesayangannya bahagia bersama orang lain, kecuali sama dirinya. Kalau sampai dia mengetahui Satria di mana, Marcel akan membawa paksa sang anak, walaupun si anak marah.

Reynaldy tidak mau Marcel semakin hancur, dia membantu anaknya untuk duduk di sofa di ruang kerja Marcel. Setelah duduk, kakek berusia 74 tahun itu memberikan sang anak minum.

Ketika melihat Marcel sudah sedikit lebih tenang, Reynaldy pun berbicara, " Papa mau, di detik-detik terakhir Papa, kalian semua kumpul di mansion."

Entah kenapa, Reynaldy berkata seperti itu di depan Marcel. Mungkin melihat umur yang sudah tua dan dia mulai sakit-sakitan, membuat kakek Satria mengungkapkan keinginan terakhirnya agar anak sulungnya mulai memperhatikan dirinya.

Si Bungsu Punya IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang