Assalamualaikum, back again 😊
Thank you for voting and comment ☺️
mark typo!
Happy reading
•••
Sesampainya di apartemen setelah pendaftaran kuliah, Satria langsung ke kamar karena mau tidur. Ia langsung menidurkan tubuh dengan tengkurap, tanpa membuka sepatu terlebih dahulu.
Elysia yang melihatnya geleng-geleng kepala sangking gemasnya. Suaminya itu belum cuci tangan dan belum ganti baju.
"Baby jangan tidur dulu. Kamu harus ganti baju dulu," suruh Elysia mencoba menasihati Satria tapi ia sudah mendengar dengkuran halus dari suaminya.
"Ya udahlah, kalau Baby udah tidur. Tidur yang nyenyak ya, Baby," ucap Elysia mencium kening sang suami.
Lalu gadis itu menyelimuti badan Satria agar tidak kedinginan saat tidur tak lupa memperbaiki posisi tidur suaminya supaya lebih nyaman dan membukakan sepatu suami kecilnya itu. Kemudian Elysia keluar kamar untuk memasakkan makanan buat suaminya jikalau terbangun nantinya.
Kalau soal pendaftaran kuliah Satria, suaminya itu dinyatakan lulus tanpa seleksi. Karena nilainya yang tinggi-tinggi dan mencukupi syarat masuk universitas tersebut. Elysia bangga bisa mendapatkan suami yang pintar dan cerdas seperti Satria. Untuk jadwal masuknya, Satria masuk dua Minggu lagi. Yang artinya besok, ia dan suaminya berbelanja keperluan kuliah Satria dan mau membeli kebutuhan rumah tangga mereka.
•••
Malamnya, Satria dan Elysia sudah berada di ruang makan, bersiap untuk makan malam.
"Mau makan sendiri atau disuapi?" tanya Elysia menatap Satria yang matanya berbinar.
"Terserah Kakak. Kalau Kakak mau suapi aku, yang Satria mau," jawab Satria yang bingung mau makan sendiri atau disuapi. Jadi ia memilih terserah istrinya saja.
"Ya udah, sini. Biar Kakak suapi aja," ajak Elysia menepuk pahanya agar Satria bisa duduk di pangkuannya.
Satria pun langsung duduk di paha sang istri dengan bantuan Elysia, tentunya.
Sehabis makan, Satria pun angkat suara, "Kak. Nama Satria diganti, ya."
Elysia mengerutkan dahinya tapi itu tidak bertahan lama karena gadis itu sudah mengerti mengapa Satria ingin mengganti namanya. "Mau berubah jadi apa?" tanya Elysia melingkarkan tangannya di pinggang sang suami.
"Satria Revin Putra Elysia," beber Satria dengan senyuman melekat pada bibir mungilnya.
Satria semakin nyaman dengan posisi duduknya. Apalagi sang istri meletakkan kepala di bahu sempitnya.
"Kenapa pakai nama Kakak?" tanya Elysia lagi ketika mendengar namanya disematkan pada nama baru suaminya.
Sebenar gadis yang memakai baju tidur itu sudah tau alasan sang suami mengganti nama. Yaitu Satria tak ingin dikenal sebagai anak bungsu keluarga Brahmananda. Tapi Elysia mau denger sendiri alasan suaminya.
"Iya. Soalnya Satria mau orang-orang tau kalau Satria itu hanya punya Kakak seorang," jelas Satria mengapa ia mengganti nama belakangnya.
Mendengar ucapan Satria, pipinya memanas. Yang artinya kedua pipi Elysia sudah memerah. Gadis itu tersenyum bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bungsu Punya Istri
Разное__________________________________ Cerita berawal dari permintaan seorang anak kesayangan atau disebut brothership dari keluarga Brahmananda. Anak itu adalah 'Satria Revin Brahmananda'. "Daddy, Satria boleh minta sesuatu?" "Minta apa Baby?" "Satria...