I Became the Black Swan Mother of the White Swan Princess

Ch 12

「Mm... Oppa bilang dia akan membeli kue yang enak, dia menyuruhku menunggu di sini sebentar sementara dia pergi dan mengambil kuenya. Hnng.」

「Di, di mana 'di sini'?」

「Entahlah. Hwaniel sudah melakukan pekerjaan yang baik menunggu, tapi oppa tidak datang jadi aku takut aku mengikuti burung-burung hitam dan datang ke Wake Wand.」

「Apa, sungguh tidak bertanggung jawab!」

Apa yang kau lakukan tega meninggalkan anak itu di antah berantah!

Tepat saat aku pikir saudara penyihir itu setidaknya sedikit lebih baik…ternyata semua orang dalam garis keturunan tiran itu sama.

“Tunggulah dan aku akan kembali menjemputmu” adalah perkataan setiap orang sebelum meninggalkan anak-anak.

Apa pentingnya memberi Haniel kue sehingga dia menelantarkannya dan menciptakan situasi sulit ini? Aku hampir tidak bisa menahan kata-kata makian yang keluar dari mulutku.

「Mommwy– tidak, Bwek Swan-ning…」

「Ssst, jangan menangis! Tidak ada ikan lagi.」

Cegukan.

Bayi angsa itu cegukan kaget setelah melihat wajah tegasku untuk pertama kalinya.

Tetapi tidak ada waktu untuk menenangkannya.

Waktu emas untuk menemukan anak hilang adalah 72 jam, jadi saya menunggu, mata saya menunjukkan tekad baru saat saya melihat matahari terbit di balik jendela.

「Baiklah kalau begitu, ayo kita berangkat.」

◇ ◆ ◇

「Yang Mulia, apakah Anda benar-benar akan pergi mencarinya sendirian?」

“Lalu apa yang harus kulakukan? Kau mau pergi?”

「Kenapa-kenapa aku harus…」

Ketuk ketuk.

Aku kembali ke wujud manusiaku saat bulan menghilang. Aku menyibakkan ujung bawah gaunku dan berbalik menghadap Selene, yang telah mundur ketakutan. Seperti kebanyakan penghuni danau, Selene percaya bahwa meninggalkan danau berarti kematian.

「Mengapa kamu tidak menunggu di sini sebentar lagi?」

“Anda tidak bisa hanya berpikir orang-orang akan menemukan Anda jika Anda menunggu, bukankah kita semua punya keluarga? Mereka tidak akan datang, siapa pun bisa melihat mereka tidak akan datang!”

Saya tidak ingin memberikan pengecekan realitas pada saat seperti ini, tetapi saya yakin setiap orang di danau itu memiliki semacam keluarga atau teman di rumah.

Namun selama bertahun-tahun, tidak seorang pun mulai menyelidiki. Mereka berasumsi orang yang mereka cintai telah meninggal atau terlalu takut akan keselamatan mereka untuk menyelidiki.

“Apa yang akan berubah jika kita tetap di sini? Kita harus pergi hari ini untuk setidaknya mencoba menemukan saudara Haniel sebelum terlambat.”

「Tapi tidak ada petunjuk apa pun untuk memulai...bukankah kau bilang dia bahkan tidak tahu di mana dia tersesat? Dan kondisi mental Yang Mulia belum pulih sepenuhnya.」

.....Aduh.

Itu kecil.

Aku berbalik untuk menatap Selene dengan tangan terkepal. Namun karena apa yang telah kukatakan sebelumnya, aku harus menahan diri untuk tidak mencengkeram dan memutar paruhnya.

“Dia bilang kakaknya pergi untuk membelikannya kue. Kita tinggal pergi ke toko kue. Mereka mungkin tahu sesuatu.”

「Tetapi mungkin akan ada banyak toko kue jika berada di kota. Apakah Anda akan mengunjungi semuanya?」