Bab-1

5.7K 75 0
                                    

Dengan gaun merah menyala nya, yang begitu menggoda. Mysha menatap satu persatu tamu yang hadir pada acara kampus ini.

Dosen yang datang cukup banyak, ada yang datang dengan anaknya, dan juga simpanannya Mysha sangka, karena kita lihat saja dosen dengan kepala licin itu, menggandeng wanita bergaun hitam, yang wajahnya masih begitu segar.

Jangan ada yang bilang itu anaknya, karena tidak mungkin kan, seorang ayah meremas payudara anaknya atau mencium bibir anaknya.

Lalu, ada juga yang datang dengan istrinya, salah satu nya dosen Bima Wiratama. Dosen yang membuat Mysha sering kali mengeluarkan umpatan nya, karena sikap nya yang sok berkuasa dan displin itu, sungguh menyebalkan.

Dia datang dengan istrinya, yang wajahnya tak bisa Mysha lihat, karena membelakangi Mysha. Namun, berdasarkan tebakan Mysha wanita itu pasti cantik sekali, dan dicintai sekali, terbukti dari Mr. Bima yang terus menghujani beliau dengan ciuman.

Tampaknya, bukan hanya Mr Bima yang jatuh cinta, tapi istri nya juga, bahkan terlihat posesif, dilihat dari rangkulan nya di pinggang suaminya. Seolah takut suaminya dicuri oleh gadis lain.

Ah, emang siapa yang mencuri dosen galak itu? Walaupun ganteng, semua gadis pasti mikir dua kali untuk merebutnya, takut kena semprotan lahar dari mulut tajam nya itu.

"Hai, udah lama nunggu? " tanya seseorang, membuat perhatian Mysha teralih pada orang yang sedang merangkul pinggang nya. "Maaf, tadi mobil nya bermasalah. Jadi, nggak bisa jemput kamu. " Pria menyampaikan perminta maafan nya.

Sedangkan Mysha yang mendengar alasan klasik itu mendengus dari dalam hati. "Pembohong, jerk! " umpat Mysha dari dalam hati.

Pria itu pikir Mysha itu bodoh, mobil pria itu tidak rusak, tapi otaknya lah yang rusak.

Kalau mobil yang rusak setidaknya tubuh pria itu tercium bau mesin atau oli, bukan parfum wanita. Atau tangan nya ada kotoran dari oli, bukan bibir nya ada noda lipstik.

"Its okay baby, aku juga baru sampe." Mengabaikan semua kebohongan yang diucapkan pria itu, Mysha malah membalas nya dengan baik, dan sekarang malah memeluk lengan pria itu. Karena tangan pria itu, sudah terlepas dari tangan nya.

Demi apapun, seandainya Mysha tak membutuhkan uang dari pria itu, mungkin sekarang Mysha akan menjauh, karena parfum yang tertinggal di kemeja pria itu sungguh membuat nya pusing.

Sungguh pria bodoh, dari mana dia mendapatkan perempuan murahan itu. Sungguh Mysha ingin muntah, seandainya tak ingat untuk hidup di Jakarta dengan kegiatan berkuliah, tak cukup hanya mengandalkan sebuah beasiswa yang ia dapat kan.

Mencari pekerjaan, dengan keterampilan minim itu, sungguh sangatlah susah. Dan jalan satu-satunya untuk bisa mendapatkan uang adalah, menjadi kekasih dari pria. Memanfaatkan wajah cantik nya.

Dan, jika ada yang bertanya, kenapa tidak jadi wanita malam saja, yang bekerja di club malam, melayani pria yang datang. Maka, dengan tegas Mysha mengatakan ogah, dia cukup menjual wajahnya, bukan tubuh nya, pada pria haus belain.

"Kita ketempat om ku, yuk! " ajak pria itu, yang membuat Mysha mengerutkan dahinya, lalu menatap ke sekeliling.

"Om kamu datang, Ren? Bukan ini acara khusus kampus aja? "

Mendengar pertanyaan Mysha itu, membuat pria bernama Rendy itu tertawa. "Kamu, nggak tahu om ku, siapa? Ayo aku kenalin, " ujar Rendy sambil menarik tangan Mysha, ke arah pasangan yang tadi sempat ia perhatikan, tapi sekarang hanya tinggal si pria, entah kemana wanita nya.

Langkah Rendy terus mendekat, di saat Mysha ingin melayangkan pertanyaan. Pria itu, sudah terlebih dahulu memanggil orang yang tadi Mysha perhatikan.

"Om, " panggil Rendy, membuat Bima membalikkan tubuh nya.

"Maaf om, ganggu. Aku cuma mau kenalin pacarku. Ini Sabrina Mysha. "

"Oh, dia salah satu mahasiswa di kelas saya, " ujar Bima, mengabaikan uluran tangan yang Mysha berikan sebentuk basa-basi.

Mendapatkan pengabaian itu, membuat Mysha mendengus, melihat kesombongan Bima.

"Ouh gitu. Btw om sendiri, nggak bareng sama tante Aulia? " tanya Rendy, kepada Bima.

Oh, istrinya bernama Aulia, pikir Mysha.

"Ke kamar mandi, " jawab Bima. "Ah itu dia, " ralat Bima segera, ketika melihat istri nya berjalan ke arah nya.

Rendy yang mendengar ucapan om nya itu segera menoleh, begitupun dengan Mysha yang kepo dengan wajah istri dosen galak ini.

Dan, saat dia mengetahui bagaimana wajah istri Bima itu, tangan nya terkepal, dada nya sesak, menahan lonjakan dari rasa sakit yang ia terima.

"Hai, Ren! " sapa wanita itu hangat. "Bawa siapa nih? " tanya nya, dengan melemparkan senyum manis ke arah Mysha.

"Pacarku, Tante nama nya Mysha, " ujar Rendy memperkenalkan Mysha.

"Hai, Mysh---"

Ketika Aulia belum selesai dengan kalimat nya, Mysha sudah terlebih dahulu memotongnya. "Ren, aku ke toilet dulu ya. " Setelah mengatakan itu, langsung melangkahkan kaki nya pergi. Tanpa menunggu kalimat balasan dari Rendy.

Dan saat dia menjauh, dia bisa merasakan tatapan tajam, seolah busur panah yang melalui tubuhnya. Entah tatapan milik siapa, tapi Mysha menebak itu milik Bima.

Pria itu sudah menampilkan raut tak suka nya, sejak Mysha memotong ucapan istri nya. Lalu, siapa yang peduli dengan itu?

T. B. C

Mysha(21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang