Bab-4

200K 1.4K 5
                                    

Ciuman panas antara Bima dan Mysha terus berlanjut, sekarang bibir Bima sudah berada di leher jenjang Mysha yang putih dan begitu menggoda.

"Kenapa parfum mu, seperti parfum mahasiswa itu? " tanya Bima, disela ciuman basah nya.

Mysha yang mendengar ucapan Bima itu mengerutkan dahinya bingung. Maksud dosen galaknya ini parfum nya? Dia tahu parfum Mysha?

"Hmm, karena tadi aku mapah dia untuk di bawa ke tempat tidur . Jadi, parfum dia nempel di tubuh aku, " ujar Mysha penuh tipu daya.

"Ahh, mungkin. Parfum dia memang sangat tajam. "

Mendengar ucapan Bima itu, Mysha tak bisa mengelak, parfum nya memang mengeluarkan wangi yang luar biasa membekas.

Namun daripada memikirkan itu, sekarang dia merasakan jari-jari Bima berada di lembah kenikmatan nya.

Menggoda dari balik celana dalam yang ia gunakan, sebelum menyingkirkan nya, dan memasukkan salah satu jari nya ke dalam lembah itu.

"Ouhhhhhhh, " desah Mysha, saat jari tangan Bima itu bergerak tak beraturan di bawah sana.

Membuat dirinya basah kuyup, ah dan ini penuh nikmat. Mysha belum pernah mendapatkan perlakuan ini sebelum nya dari mantan-mantan nya.

Karena memang tak ada satupun dari mereka yang Mysha izin kan untuk sampai kesana. Tapi, untuk sebuah pembalasan dendam dari rasa sakit yang ia terima. Ia merelakan nya.

"Ouhh---"

Desahan Mysha langsung di hentikan, ketika Bima kembali menyerbu bibir nya dengan ciuman panas, bertukar saliva dan saling melumat.

Mysha merasakan akan gila, karena semua titik sensitif nya dipermainkan Bima, dan ia tak bisa mendesah sepuas hatinya.

Dan sadar akan memperoleh pelepasan pertama, dari permainan panas yang diberikan Bima, Mysha segera meraih kemeja Bima untuk ia salurkan, rasa frustasi nya.

Lalu, tak lama setelah itu, benar saja Mysha memperoleh pelepasan nya. "Ouhhhhhhhhhhhhh."

Desahan itu keluar, bersamaan dengan ciuman yang diberikan Mysha usai.

"Sweet sound, baby, " bisik Bima, yang sekarang menurunkan tubuh nya di lembah kenikmatan Mysha. Men-sejajarkan wajahnya disana.

Karena, memang sedari tadi mereka melakukan nya sambil berdiri, disamping pintu kamar. Dan mereka belum berada di tempat tidur.

Sekarang Mysha dapat merasakan, tangan Bima bergerak menurunkan celana dalam nya, dan Mysha hanya membiarkan saja.

Lalu, mata Mysha kembali terpejam dengan nafas yang memburu, saat merasakan lidah Bima telah berada di sana, membersihkannya semua cairan yang Mysha keluarkan.

Lagi dan lagi, yang bisa Mysha lakukan yaitu mengepalkan tangan nya, menahan kenikmatan, sembari mengigit bibir nya, untuk menahan desahan yang ia keluar kan.

Dan tampaknya, desahan itu tak bisa di tahan, lagi-lagi Mysha mengeluarkan suara itu.

"Ouhh, ahhhhh, " desahnya.

Dan bukannya menjauh, tangannya sekarang malah mendekatkan kepala Bima pada miliknya.

Sepertinya usaha Bima untuk membersihkan milik Mysha tampak sia-sia, karena bukan nya bersih, malah kembali keluar dengan derasnya.

Mysha pun tak bisa menghentikan semua itu.

Namun, walaupun membutuhkan waktu yang relatif lama, akhirnya cairan yang di keluarkan Mysha tampak bersih, dan Bima pun berdiri dari duduk nya.

"Aku tidak bisa menahan nya lagi, baby, " ujar Bima, lalu menarik Mysha ke atas kasur.

Disaat Mysha sudah berbaring di sana, Bima dengan segera merangkak di atas tubuh wanita yang masih ia anggap istri nya itu.

Lalu, tanpa di sadari Mysha, celana bahan serta dalam milik pria itu sudah terlepas dari tempat nya.

Hingga membuat bagian bawah pria itu tak tertutup apapun.

Mysha pun bisa melihat seberapa besar milik Bima, sungguh lebih besar dari milik mantan-mantannya terdahulu.

Dan tampaknya, juga sudah siap untuk berperang di lembah kenikmatan nya.

Tapi, tampaknya pria itu masih mau bermain-main, walaupun dia sudah tidak tahan. Terbukti dari bagaimana cara dia mengurut miliknya, sebelum di gesekan pada milik Mysha.

Setelah itu, barulah dia menghentakkan kejantanannya ke dalam milik Mysha dengan begitu kencang, mampu membuat Mysha berteriak keras.

Karena rasa sakit yang ia terima. Karena, bagaimana pun dia masih perawan. Dan di perawani tanpa adanya kelembutan itu sungguh luar biasa sakitnya.

"Ah, kenapa milik mu, tiba-tiba begitu sempit baby, " bisik Bima, lalu mendaratkan kecupan di leher Mysha.

"Ah, kenapa menangis? Kita sering melakukan nya bukan? Apa milikku bertambah besar? " lanjut Bima bertanya, di akhiri dengan kekehan geli. "Ah, apa sesakit itu? " sekarang dahi Bima berkerut, saat melihat lelehan air mata Mysha tak berhenti.

Sedangkan Mysha tak tahu harus membalas apa dari pertanyaan yang Bima berikan itu.

"Oke, don't cry baby. AkuAku akan bergerak lembut, agar milik kamu tidak kesakitan. Padahal kita sering melakukan nya. Tapi, kenapa sekarang kamu menangis? " decak Bima tak sadar diri.

Mysha yang mendengar ucapan Bima itu mengepalkan tangan nya. Sebenarnya daripada rasa sakit lepas keperawanannya. Dia lebih merasakan sakit kehilangan perawan karena sebuah rasa sakit hati.

Ah dimasa lampau dan sekarang Mysha yang harus membayar mahal, tapi di masa depan wanita itulah yang harus membayar mahal dari semua rasa sakit yang ia terima.

Itu, adalah janji yang Mysha agungkan dari dalam hati nya.

"Ishhh, " rintih Mysha, saat merasakan Bima mulai menggerakkan kejantanannya ditengah rasa sakit nya.

Awal nya Mysha memang merasakan sakit, namun sekarang ia mulai menikmati nya.

"Ouhh, " desah Mysha, sambil menyentuh lengan Bima.

Menyalurkan rasa nikmat, saat pria itu memompa miliknya di bawah sana.

Permainan panas itu terus berlanjut, disaat orang kedinginan mereka kepanasan.

Permainan panas yang terjadi karena kesalahpahaman pria dan dendam dari seorang wanita.

T. B. C

Mysha(21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang