Hilang - 39

5 2 0
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca🖤
.
.
.

Dengan perasaan yang bercampur aduk, Olive pun menempelkan ponselnya ke telinga. Sembari menunggu seseorang di seberang sana mengangkat telfon, Olive berdiri dari duduknya. Ia berjalan kesana kemari guna menghilangkan kegugupannya.

Setelah telfon itu tersambung, Olive pun mengutarakan apa yang harus dia ucapkan untuk kedua adiknya. Olive meminta adiknya untuk ikut bersama dengan Olive tinggal di Jakarta, bercerita tentang Arnold yang telah bertemu dengan Olive.

Reza sempat menolak, dia seperti menyimpan dendam dengan Arnold sehingga ia kekeh untuk tidak pergi ke Jakarta. Beda dengan Fatah, dia menuruti apa yang Olive ucapkan, apalagi dia ingin sekali berdekatan dengan Olive saat ibunya telah meninggal kemarin.

Tapi, mau tidak mau, Reza pun mengiyakan permintaan Olive. Tanpa memerlukan waktu yang lama, Olive meminta bantuan kepada Yuni untuk menguruskan surat pindah sekolah untuk kedua adiknya, mengirimkan Yuni beberapa jumlah uang sebagai tanda terima kasih telah menjaga adik-adiknya selama ini. Yuni pun menguruskan surat-surat pindahan tersebut, mengantar kedua adik Olive untuk naik mobil jemputan yang Gibran berikan.

Olive sudah tidak tahu lagi harus mengucapkan terima kasih seperti apa kepada laki-laki bernama Gibran itu, ia terlalu banyak membantu Olive sampai-sampai mengirim mobil untuk menjemput adik-adiknya di Surabaya.

Dan kini, Olive telah menyiapkan pakaian serta barang-barang yang ia punya. Perempuan berambut sebahu itu pun sudah berpamitan ke pemilik kos untuk tidak memperpanjang masa tinggal di kos tersebut, selain itu Olive pun telah menghubungi Arga agar laki-laki itu datang ke kosnya sekarang juga.

Benar saja, Arga datang setelah beberapa menit sambungan telfon itu terputus. Namun, laki-laki itu tidak sendirian, melainkan dengan Bayu dan Galang.

Arga masuk, duduk tepat di hadapan Olive yang duduk di tepi ranjang. Sedangkan Bayu berdiri di ambang pintu, menyandarkan lengannya di sana sembari mengisap rokok yang ada di sela-sela jari. Galang pun juga berdiri di samping Olive sehingga perempuan berambut sebahu itu sesekali mendongak untuk menatap Galang.

Olive pun menceritakan semua apa saja yang terjadi padanya, terutama tentang hubungan Adiba dengan Olive. Betapa terkejutnya Bayu, Arga dan Galang ketika mendengar semua itu. Ketiga laki-laki itu tidak menyangka bahwa selama ini Adiba adalah adik tirinya Olive, tidak hanya itu, Olive juga berkata jika dirinya akan tinggal bersama orang tuanya saja.

Selain Ratna menerimanya dengan baik, Olive juga ingin memperbaiki tali silahturahminya bersama Arnold, apalagi kedua adiknya yang pasti menyimpan dendam besar kepada Arnold karena masa lalu.

"Akhirnya, lo ketemu sama bokap lo," ucap Arga dengan senyuman manisnya. "Semoga lo betah nanti tinggal sama mereka, jangan sungkan buat minta bantuan kita kalau ada apa-apa."

Olive mengangguk. "Gue mau ngucapin makasih juga sama lo, Ga. Selama gue di Jakarta, lo yang selalu bantuin gue."

"Gue masih enggak nyangka ternyata lo masih ada darah saudara sama Adiba," balas Galang.

Perempuan berambut sebahu itu mendongak. "Sama, gue sendiri juga enggak nyangka. Tapi, bagaimana pun masa lalu orang tua gue, itu semua udah berlalu. Sakit emang, tapi mereka tetap orang tua gue."

"Terbuat dari apa sih hati lo?" celetuk Bayu.

"Jangan suruh Olive buat punya sifat jelek kayak lo," balas Arga.

HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang