Berkali dikerjain si Uming tak juga waspada, memang nasib si Uming yang buruk mungkin harus berada ditengah- tengah kami para troublemaker, kemarin ia dikerjain sama Pica, pintu kamar mandinya diganjel pake sapu sampai-sampai ia tak bisa ikutan kuliah pagi karena terkunci dari luar, meskipun sebenarnya sih sudah diabsenin, maklum yang dateng dosen luar jadi tidak begitu paham tangan siapa yang diacungin.. asal absen tunjuk tangan bersuara "hadiir."pindah bangku , di panggil lagi tunjuk tangan bersuara "hadir!" Beres.
Siang ini Uming sengaja tidur dulu sebelum kuliah lagi nanti jam setengah tiga sore, karena jarak kampus dengan asrama cukup dekat ia memutuskan bangun nanti jam dua, kuliah jam dua tiga puluh, alarm telah dipasang pada jam wekernya tepat jam dua thet, telinganya ia manjakan dengan lagu campur sari milik Nur hana kesukaannya, berasa tua banget gak sih genre musik si Uming!
Uming lagi-lagi jadi korban kejailan si Pica, Uming yang sudah terpejam matanya, terlihat bola matanya tak lagi bergerak-gerak, tangannya terkulai lemas, ketika jidatnya diketuk pake jari gak ada efek kaget dimatanya, dan suara ngoroknya sudah ber irama, teratur dan terukur, tak tau kalo ia dikerjain lagi. Pica diam -diam masuk ke kamarnya Uming, dan memutar jarum alarm, diweker Uming. Jarumnya dipindah yang panjang diangka tiga yang pendek diangka enam. Kakinya Pica berjingkat, harusnya ada musiknya dono kasino indro nih,setelah ia tepukkan ringan beberapa kali tangannya diatas mukanya Uming, lagaknya kayak maling berhasil nyolong sesuai target nih.Kelas kuliah sudah dimulai, hampir semua sudah hadir hanya, Meli, Widi dan Pica yang melongo, matanya tak fokus pada dosen dari luar ini, matanya lebih tertarik menatap pintu yang tak kunjung dibuka oleh si Uming, mereka bertiga menunggu kemunculan wajah culun Uming di ketawain seluruh kelas. Toh jika tak datang berarti dia kebablasan molor.
"Makan tuh nurhana." Bertiga kompak tertawa.dalam perjalanan pulang keasrama, karena jam kuliah sudah usai.Benar saja kamar Uming masih asolele mendendangkan lagu campur sari maklum mp3 jadi tanpa iklan, pokoknya lancar jaya , Uming oh Uming, riwayat mu kini.
Setengah empat berlalu, penghuni asrama ada yang langsung masuk ke kamar ada yang mampir ke kantin sekedar melepas haus ada yang sekedar membuang penat ada yang hanya memanfaatkan fasilitas wifi gratisan.
Kami bertiga kumpul, meli ,widi. Melihat kelakuan Uming yang menenteng perlengkapan mandi dan handuk dipunggung sudah membuat kami terkekeh, dia masih kekenyangan nurhana, sepertinya dia juga butuh aqua, jalannya masih sempoyongan menuju kamar mandi, membuat kami memegang perut menahan ketawa karena saking lucunya.
Tak butuh waktu lama hanya lima menitan, ia mulai menyiapkan diri memakai seragam, lipgloss juga sudah mampir dibibirnya. Masih saja ia belum sadar, kemudian ia masuk kekamar dimana kami bertiga sedang memperhatikan tingkahnya.
"Kok, belum pada dandan sih...." tanpa berdosa ia menghardik kami, berasa dia menjadi mahasiswa paling rajin . Uhuk!."Udah kurang sepuluh menit kok masih sante aja, gak takut apa ama dosen yang ini !" Setengah menahan amarah ia melengos meninggalkan kami, bergegas sambil menenteng sepatu.
Ia bersiap pergi, kami masih terus mengintip dari balik jendela kamar nya Uming yang kebetulan view nya langsung ke kampus.
Ia terus berjalan dan sesekali melihat ke ramaian dikantin yang ia lewati."Miiiiing..." panggil seseorang entah suaranya siapa kami bertiga belum paham. Mata kami menangkap ada si ketua kelas, Siti. Uming berjalan kearah suara..
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama, asmara & samara
FantasyCerita tentang anak cewe dengan hidung gak mancung dan gak bangir sebut saja 'pesek' untung ketutup kulit tubuhnya yang putih dan tinggi badan nya yang semampai. cewe satu ini rempong dan suka sekali membuat seisi asrama gempar. berulang kali ia b...