"Papah pulang dulu ya? Mendadak mamah pengen diner diluar."
"Lho om??gak asik tahu om." Alvin mengungkapkan keberatan.
"Besok-besok kita kongkow lagi deh ya." Jawaban papahnya Kemas diplomatis.
"Maksud Alvin , tuh gak gitu kok pah."
Papahnya Kemas mengernyitkan dahinya."Ya, dia kuatir siapa yang mau bayar kan?"
" bwahahaha. "
"Udah beres kok, selamat menikmati, ayo Pica om duluan ya.?"
"Oh iya om, hati hati, makasih traktirannya om." Pica melambaikan tangannya.
Papahnya Kemas sudah berlalu,tinggal kami bertujuh. Yang lima sedang ganti baju, yang dua ini beuuh baunya 'kece badai!' Kemas duduk bersebelahan dengan Pica, berhadapan langsung dengan Alvin, lima bangku berderet masih kosong.
"Pic, ada temen lu, yang paketnya sama kek lu gak?"Alvin berkata penuh semangat, menghancurkan keheningan yang kami bertiga buat.
Pica hanya tersenyum."Ada gak, gue pesen atu (satu)." Alvin masih penasaran, dengan jawabannya Pica.
"Cewe yang begini memang sengaja tuhan buatnya limited tahu Vin." Kata Kemas menimpali pertanyan Alvin. Wajah Kemas datar seperti tidak pernah terjadi apapun sejak sejam yang lalu.
"Ya yang mirip -mirip gimana." (Maksa banget sih Vin?)
" Eh , gue gak sudi ya punya cewenya samaan ama lu!" Kemas berseloroh.
"Kenapa???"
"Gak fear aja.masa gue ganteng nya kebangetan gini kok cewenya disamain kaya lo." Kemas menjawab dengan membusungkan dada.
"Pic emang gue gak ganteng ya?"
Kembali Pica hanya tersenyum."Pic gue ganteng kan?"
Wajah Alvin memelas, seperti bayi yang pengin digendong."Wani piro!"celetukan Pica menawarkan opsi.
"Duh, nasib nasib." Alvin mengelus pucuk rambut di kepalanya.
"Bwahahahahaha."
"Ini, Krucil, Bella, Rendy,Haritz, Nelsen." Mereka berlima langsung duduk mendekati kami, Pica hanya mengangguk anggukan kepalanya sambil menebar senyum pada setiap nama yang disebutkan.
"Gue Pica." Pica memperkenalkan dirinya.
"Gak pengin nanya apa Pic."
"Tanya kenapa namanya Bella???"
"Boleh."
"Kok boleh, terpaksa ya?"
"Ya iya lah terpaksa, bukannya barusan dipaksa suruh nanya, gimana sih Alvin."
"Jelasin Bell." Bela ini ganteng, ada kumis tipisnya kaya si iis dahlia, putih, atletis juga tapi....
"Iya, gue di panggil Bella katanya karena gue gak punya tulang belakang."
"Bwahahawaa." Si Bella lemes banget, kulitnya mungkin kalo dipegang itu lumer kaya marsmelow.
"Krucil, karena dia kecil."
"Ini si Nelsen juga namanya kebagusan, wong bapak ibunya aja namanya Paijo sama Tukirah." Sambung Alvin terus ngobras tanpa jeda dengan nada penuh ejekan.
"Bwahahahaha..."
"Yey, Vin lu juga, nama kok sama kaya cipmunk!"
Sambil saling mencela tangan tangan mereka tak berhenti memasukan apa saja yang ada didepannya.
Dari semua temen cowonya Kemas yang paling irit omong ya cuma Haritz padahal dari mukanya gak kalah ganteng dari Alvin, bedanya dia lebih cubby dan sipit."Pic, tuh Haritz, lagi nyari cewe juga tapi kalo bisa yang pentium 3 aja."
"Kenapa? "
"Iya biar nyambung kalo ngobrol." Pica hanya manggut manggut.
"Lu, udah lama jadian sama Kemas???" Kepala Pica hampir menggeleng tapi sudah di patahkan dengan jawaban Kemas.
"Sudah, sudah lama kenal tapi baru saja tadi sore jadian.""Wiiih... ditunggu makan-makannya."
"Gak asik kalo udah punya cewek."
"Loh kok jadi gitu jawabannya," muka Pica langsung terjun bebas mudnya, perasaan gak enak juga kena kritik.
"Yey, itu emang derita lu, jangan curcol dong." Kepala nya Alvin sukses kena toyor Kemas.
" Pengiin pulang pake banget, pengen ngelurusin badan, Ah tuhan kenapa jadi serumit ini."
"Gue ke toilet bentar ya." Pica minta ijin ke kemas dkk.
"Oh ya silahkan."
Pica bergegas setelah kakinya mengenakan sepatu flatnya, selang beberapa menit ... tik tok tik tok.
"Mana si pica?"
"Biasa cewe." Beberapa teman malahan hampir bersamaan menjawabnya.
"Cewe itu rempong, pake bingut,Kita klo kemana mana pasti cuma bawa dompet sama bawa diri beda kalo cewe, bawa tas kecil ada lipstik,lipsglos, lipbalm, belum lagi buat mata ada eyeliner, eyeshadow, maskara penjepit bulu mata, blm lagi krim duh rempong kali liat cewe."
" tapi gue suka." Bella menimpali.
"Gue juga." Kemas mengiyakan.
"Beda arti ' suka'nya keleus."
"Kalo lu Bel sukanya dari hati, kalo Kemas emang sukanya karena dia normal."
"Mana si Pica? Coba diliatin ditoilet Mas, ini hampir sepuluh menit lho, siapa tahu di gak bisa keluar, atau jangan jangan dia nya masuk kedalam lubang kloset."
"Duh kalian kalo berkhayal sukanya ngaco!" Kemas menahan emosi.
"Eh diingetin bener-bener bukannya terimakasih."Bella ikutan sewot liat si Kemas anteng aja.
"Rempong bener c jadi cewe."
"Iya lah emang gitu."
Kemas pergi ke arah toilet.TBC
Duh si pica bikin ulah apalagi ..?????Minta voment nya yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama, asmara & samara
FantasyCerita tentang anak cewe dengan hidung gak mancung dan gak bangir sebut saja 'pesek' untung ketutup kulit tubuhnya yang putih dan tinggi badan nya yang semampai. cewe satu ini rempong dan suka sekali membuat seisi asrama gempar. berulang kali ia b...