bagian 4

2.1K 112 0
                                    

Pica oh Pica...

Setelah selesai menonton televisi diruang tamu asrama, empat sekawan itu masuk kemarkas, kamar Bonder dan Pica, mereka ber empat tertarik dengan model rambut yang barusan mereka tonton. model rambut cepak setengkuk, dibuat trap keatas, atau istilahnya model rambut bob, itu model rambutnya si Pica, memang ia termasuk orang yang stylish, updet model rambut dan baju, tidak seperti Uming yang kudet kurang apdet, kembali duo setan membisiki Uming untuk bercukur ke Pica, wajah pica sudah tersenyum penuh makna,
Uming tak tahan juga dengan bisikan dan godaan duo lidi, Meli dan Widi.
"Tuh Ming, potong rambut nya sama Pika aja, daripada ke salon belum tentu sesuai selera. "
"Ah, Pica kan sering jail, enggak ah." Tolak Uming melengos tak berekspresi.

"Lha kan yang udah tau cara motongnya kan dia, ngapain ragu, Pica juga jago kan potong rumput depan kelas kita, kurang mantep gimana coba? Bedanya si Pica kan kurang ijazah yang ditempel kaya disalon salon itu!" Tambah si Meli meyakinkan.

Uming membalikan badannya menuju kamar, duo lidi mencolek dan mengedipkan mata mereka ke arah Pica.
"Ogah akh, kasihan si Uming tau, aku kan gak bisa motong rambut." Jelas Pica memberi alesan.
"Dah, you'll try Pic...! Kata Widi meyakinkan Pica.

Uming datang membawa gunting, koran yang dilubangi, dan sisir dengan gigi rapat.
Kami berempat pergi kebelakang asrama, bangku telah disiapkan seperti tukang cukur berijazah, bangku disiapkan sama duo lidi.

Pica membawa kaca buat melihat hasil, kaca satu dipegang sama Widi satunya sama Meli..
"Kresh kresh kresh" beberapa kali potong si Uming sudah mulai usil, mungkin feeling nya kuat jadi ia cukup waspada dengan kelakuan sahabatnya itu.
"Jangan kependekan ya pic."
Pintanya pada Pica,

"Sante mba bro.. ini sudah pas banget dengan muka mu kok."tandas si Meli. Memperlihatkan beberapa potongan dari belakang, Meli menangkap gambar dibelakang di depannya Uming dengan kaca satunya.

Sudah hampir sepuluh menit si Pica mulai kalut, baru sebelah si Uming udah sewot. Dan ngomel melulu, akhirnya Pica mogok gak mau nglanjutin.
"Ya udah lah, kalo mau protes terus mending aku berhenti aja!"
Pica berlari kelamaan dan menguncinya dari dalam. Duo lidi mulai panik.. mereka ikutan lari kekamar pica.

Asrama, asmara & samaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang