bagian 5

1.6K 139 2
                                    

"Pic... Pica. .. Pic..... tolong dong selesaiin ." Duo lidi ikutan panik, sebab perjanjiannya gak begini, mereka berdua paham betul dengan kelakuan si Pica, kalo udah mogok, gak ada yang bisa merayunya.

Didalam kamar

Pika tersenyum., puas ngerjain dua temannya, meskipun korban tetaplah Uming minimal dirinya tak merasa begitu bersalah. Ketukan pintu diluar tak dihiraukannya, ia memasukan head set dan memutar lagun-lagu melayu kesukaannya. Ia bobo cantik, ia siapkan crim buat wajahnya, tubuhnya sudah rebahan tersenyum manis sekali, bagaimana keadaaan diluar?

"Maafin kami deh Ming, si Pica emang rada.... " sambil memiringkan jari telunjuk didahinya.

"Dah tak temenin deh besok kesalonnya, biar aku sama widi deh yang bayarin ongkos taksinya." Meli mencoba membujuk si Uming.

"Tapi kan rambutku jadi panjang sebelah gini, satunya oke, yang satu dibawah telinga....,lagian kan gak bisa diikat kalo begini." Teriak Uming ditengah tangisnya. mengkhawatirkan besok pagi bagaimana mau kuliah.

"Ah Uming...Maafin kami ya ming, kan gak sengaja," tambah widi, sambil menggaruk kepalanya yang nggak gatal.

Ia menganggukan kepalanya tanda ia sudah menyetujui permintaan kedua temannya.

Siang seusai kuliah mereka bertiga pergi menepati janji mereka mengajak Uming ke salon.
Pica masih ngambek didalam kamar, seharian gak keluar kamar.

Didalam kamarnya Pica....

Ia sedang melahap mie pada sebuah wadah steoroform, beberapa cangkir kopi bekas semalam dan aroma kopi baru juga baru dibuatnya, ia sedang menikmati masa semadi. Me time nya benar-benar ia nikmati. Menghabiskan beberapa bungkus coklat dan camilan tanpa direcoki si duo lidi, biar mereka berdua juga ngerasain gak enaknya jadi orang jail . Emang dipikir didunia itu setiap perbuatan ga ada risikonya apa! (baca efek).



Makasih yang udah vote, makasih banyak..
Terimakasih kalo suka..
Kalo ada komentar juga bisa, apa mau curcol jg bisa.. Tbc...

Asrama, asmara & samaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang