Pica memilih istirahat di asrama dari pada dirumahnya,ia dianterin mamah papahnya. luka yang paling parah ada dibagian pahanya yang terlihat memar kebiruan, seluas pahanya.
Ibu asrama yang sudah mendengar dari duo lidi pun ikut menjenguk Pica.
Kak Ros ikut nimbrung bergantian masuk dan keluar dikamar Pica. Love love nya tinggal diasrama yaini kebersamaan yng disukai para penghuni. Meskipun ada juga yang tak disukainya aroma kamarnya jadi nano nano.
"Gimana kejadiannya Pic." tanya bu Novi.
"Iya bu tadi sehabis pulang dari tempat pak Hawe gak tau knapa.. tahu tahu motor udah jatuh."
"Oh iya pak Hawe kan hari ini tunangan ya sama bu Jihan?" Lanjut kak Ros.
"Iya Jihan itu temannya ibu dulu juga tinggal diasrama, anaknya pendiem, dia baik, pacaran sama pak Hawe itu sejak kuliah disini lho."
"Oh iya bu, berarti memang tipe setia ya bu pak Hawe?" Tanya kak Ros. Tumben semut made in china ini penuh simpatik.
"Iya, pak Hawe bisa nyelesein S1 kan yang biayain Jihan teman ibu, karena kasihan dan tahu kalo pak Hawe orangnya cerdas, makanya ia biayain sampe kuliah selesai."
"Balas budikah."
"Ya begitu, tapi memang si Jihan dasarnya sudah cinta banget sama pak Hawe, sampe sampe dulu pas putus dianya malahan masuk rumah sakit." Lanjut bu Novi bercerita.
"Oh, kasihan." Wajah orang dikamar melongo.
"Siapa yang kasihan?" Tanya bu novi.
" Ya bu Jihannya."jawab si Widi."
"Lha pak Hawe nya kasihan juga tahu." Lanjut si Bonder.
"Lha kalo sebenarnya dia menyukai cewe lain kan kasihan harus nikahin orang gegara balas budi, padahal mah sebenarnya dia tidak pernah mencintai. "
"Hem iya juga c." Pica dan penghuni asrama yang ada disitu manggut manggut.
"Ya didoain aja smoga pernikahan mereka langgeng, sesuai pengorbanan mereka masing masing, sebab jalan jodoh gak ada yang tahu." Ciyeh. Uhuk. Bu Novi mendadak bijaksana.
"Iya sih bu,"
"Ya udah biarin Pica istirahat, cepet sembuh ya Pica, kalo butuh apa apa bilang aja ke ibu kantin asrama."
"Okeh ibu, makasih atas kunjunganya." Semua bubar. Tinggal mereka ber tiga, Widi Pica dan si Bonder teman satu kamar.Kemana si Meli belum keliatan batang hidungnya. Siaul dia telah nyomblangin agar Kemas mau denganku tapi dengan promo banting harga.
"Pica kenapa? Sori aku gak bisa datang ke tempat pak Hawe, lho paha Pica sama tangan kamu kenapa kok kaya ubi ungu sih." Uming datang tergopoh.
"Pica kecelakaan kini motornya rusak berat.""Ketabrak apaan Pic? Motornya baik baik aja kan?" Uming memborbardir dengan pertanyaan.
"Dih si Uming gelo. Bukanya tanya Pica yg sakit dimana atau gmna keadaannya, Malahan lebih peduli sama motor sih." Widi sewot, kemudian menengok kearah wajahnya Uming sambil tersenyum tipis.
" gak papa Umiing, Pica juga cuma memar dan lecet lecet, motornya udah dibawa kebengkel tuh si Widi sama Meli yg bawa ke bengkel."Minta coment dan vote nya ya teman teman .. maaf kalo ceritanya agak garing ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama, asmara & samara
FantasyCerita tentang anak cewe dengan hidung gak mancung dan gak bangir sebut saja 'pesek' untung ketutup kulit tubuhnya yang putih dan tinggi badan nya yang semampai. cewe satu ini rempong dan suka sekali membuat seisi asrama gempar. berulang kali ia b...