"Braaak."suara pintu dibuka, terlihat wajah setengah sadarnya Pica yang tak dihiraukan oleh duo lidi, mereka telah membuat Pica terbangun matanya masih memerah, masih ada aroma tak sedap dari mulutnya yang beberapa kali ia uapkan, untuk menghilangkan kantuknya.
"Kamu sih bego banget apa kelebihan duit sih!"kata Meli melotot kearah Widi.
Tumben ini duo lidi bertengkar biasanya apapun yang keduanya lakukan pasti sepakat dan sepaket, ini duo diibaratkan dua sisi mata uang, selalu beriringan. Eeaa."Kan udah kubilang aku gak mau bawa motor didepan, aku bonceng aja!"
Pembelaan dirinya tak lantas membuat mulut Meli terdiam. Ia melanjutkan cerocosannya yang lancar seperti kucuran air hujan dimusim hujan. Deras."Ya kan gak tau kalo kamu sebego itu, kalo bisa juga dihindari kok ini malahan nyerahin diri huh," ia monyongkan bibirnya lebih dari lima senti terlihat dari samping.
Pica masih belum ngeh dengan apa yang sedang dibicarakan mereka, sesekali mengucek matanya dia menengahi kedua temannya."Gak sopan!, ada apa sih brisik amat kaya tawon bubar, gau tau ada orang tidur di kamar, main buka pintu aja , eh malahan bertengkar !"
"Ada apaa?"sedikit geretan yang tertahan Pica mengulangi pertanyaanya agar keduanya berhenti dan menjawab pertanyaannya."Itu si Widi pura pura bego apa bego beneran, gak mudeng, disuruh naik motor didepan, eh didepan sekolahan ada polisi sedang mbantuin nyebrangin jalan anak anak sekolah, eh kok malahan berhenti langsung ngomong, nih pak tangkap aja, saya gak punya sim dan stnk saya salah pak!"Meli sewot menirukan gaya bicaranya Widi.
"Bwhuawhahahahaha" tawa Pica membuat dua sahabatnya kebingungan , meli semakin sewot dengan reaksinya Picasa.
"Iya itu namanya warga negara yang baik, tau diri dan bertanggung jawab."jawab Pica sok bijak, tangannya menepuk nepuk punggung si widi, meli keluar kamar dengan wajah manyunnya.
"Makasih udah mbelain ya pic. " ucap Widi tanpa berdosa.
"Mbelain udelmu, kamu tuh salah! Polisi yang didekat sekolah itu polisi yang sedang ngebantu nyebrangin anak sekolah, gak nangkep! Gak nilang! Sante napa kalo ketemu polisi. Gitu."tandas Pica.Widi itu punya fobia sama polisi, beberapa kali ia ditangkap polisi, kalo ketemu polisi pas tilangan Widi di bonceng Pica , pas polisinya hormat si Widi juga ikut hormat.
Widi oh Widi. Beberapa kali bahkan ia ditangkap, meskipun ujung-ujungnya minta nomor telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama, asmara & samara
FantasyCerita tentang anak cewe dengan hidung gak mancung dan gak bangir sebut saja 'pesek' untung ketutup kulit tubuhnya yang putih dan tinggi badan nya yang semampai. cewe satu ini rempong dan suka sekali membuat seisi asrama gempar. berulang kali ia b...