bagian 13

960 59 0
                                    

Hola halooo reader, ada yang kangen nggak?? Hoho
"Emang diasrama gak boleh pacaran?" Tanya widi penasaran pake banget, terlihat dari wajahnya yang memasang muka memelas, maklum mau malam mingguan nih ceritanya.

"Boleh kok." Jawab Pica sambil tangannya menggerak-gerakkan layar androidnya.

"Siapa?" Uming menimpali, berharap ada jawaban yang diharapkannya juga.

"siapa yang pacaran maksudnya?" Tambahnya lagi, Uming gagal fokus sepertinya, padahal dirinya menyimak pembicaraan dengan serius tetap saja gak nyambung, apa emang kemampuan menangkap pembicaraannya cuma segitu?

"Siapa yang nanya , maksudnya po Ming?" Meli menjulurkan lidahnya..

"Ya ditanyai beneran kok Pic." Widi terlihat gusar, wajahnya lebih serius kali ini.

"Ya boleh lah....kalo gak boleh pacaran itu namanya melanggar ham tau!"

"Kok jadi merembet ke ham segala sih Pic." Widi semakin sewot.

" au ah aku kan nanya boleh nggak." lanjut Widi

"Ya boleh, asal gak ketahuan aja sama ibu asrama, tau sendiri bu Novi kalo ngliat orang lagi pacaran itu bisa setengah Jam kali gak berkedip matanya." Jawaban Pica panjang dan lebar kaya coki coki, tetapi matanya masih fokus menatap andro nya.

"Hus hus.. jangan keras keras kali, siapa tahu bu Novi pas lagi lewat lorong kita, terus denger kita lagi ngomongin dia, baru nyaho lu!" Kata Meli sambil memegang toples isi keripik setan level sepuluh.

"Diem! napa tuh mulut dari tadi gayem mulu, kaya sapi lo ah.!" kata Pica lagi.

"Yeey mulut-mulut gue kenapa lo yang sewot kalo gak kuat liatnya ya pake kacamata item dong!" jawab Meli.

"Boleh! Asal tahu waktu jangan sampai melewati jam sembilan." Uhuk si Pica paling inget dengan aturan, dan memang jempolan meskipun aturan dibuat sering juga dilanggarnya.

Tangan Meli terus memasukkan keripik singkong ke dalam mulut nya. Dia sedang galau, denger-denger sih si Aldi minta balikan . Nah lo.

Widi lagi macak, berdandan.

"Sore ini Veria mau datang ke asrama, katanya sih mau nganterin sekantong manisan kolang kaling, pernah makan?"

"Belum." keempat sahabatnya melongo.

"Nanti sok dicoba, jangan sampai ketagihan soalnya rasanya yahud!"

"Nih udah difotoin." Lanjut Widi sambil memperlihatkan gambar di hapenya.

"Ih gambarnya bagus, tanyain gih gimana buatnya." Uming penasaran meminta resep dan cara bikinnya.

"Ya sabaaar.. biar resepnya nanti tak tanyain pas lagi apel kesini ya.. biar ada topik pembicaraan."

"Ih kami Wid gak keren amat topik pembicaran orang ngapel ko cuma ngomongin resep." komentar Pica pedas.

"Minta dong dinyayiin lagu romantis apa ngrencanain mau punya anak berapa?"
Tambah Meli dengan mulut penuh dengan keripik setan.

"Eh gak gitu juga kali."
Si Meli masih mendekap toples, matanya pura-pura terpejam, keracunan kripik setan nih anak.
Uming senyum melihat kelakuan si Meli.. "Meli terlihat semakin bohay aja tuh, bokong sama betisnya berbonggol bonggol, ya tuhan engkau maha adil menciptakan mahluk segede ini dengan kecantikan paripurna".
Pica mainin hape belagak sedang chat gitu padahal mah dia gak punya cowo.

Paling banter juga dapet pesan singkat dari operator, biar ga dibilang jadi jomblo abadi.

Asrama, asmara & samaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang