"Kamu tahu gak kemarin pas kecelakaan, Kemas datang ke asrama lho?" Uming berkata,
matanya terbelalak, seperti habis melihat hantu."Uming bukannya mijitin si Pica , bukannya kuatir tentang keadaan temannya tapi kok malahan jadi ngebahas kemas." Jawab si Meli.
"Kemarin jam berapa?" Widi ikut nimbrung.
"Dih, mau tau apa mau tau banget?" Uming masang wajah super nyebelin.
"Eh Ming, gue getok juga tuh kepala kalo gak cepetan dijawab." Meli mulai sewot, sementara si Pica kurang tertarik dengan topik pembicaraan tiga sahabatnya.
"Iya ming , datang ngapain?" Penasarannya Meli terlihat dari wajahnya yang condong ke tubuhnya Uming.
"Kan aku ada acara bersih bersih karena kalian aku yang bertanggung jawab, eh si ketua asrama , kak Ros pulangnya bareng sama si Kemas tahu."
"Ha! Kak Ros? Si cupu galak itu? " Meli melotot menyebut ketua asramanya.
"Hu uh" Uming mengangguk.
"Eh sebentar, maksudnya apa nih Mel, katanya lu tau si kemas dulu sahabat sd lu!"
"Iya, tapi setahuku c si Kemas gak pacaran kok sama kak Ros." Meli swpertinya kikuk dengan cecaran teman temannya.
"Gak peduli juga mau sama siapa juga si Kemas, tapi jangan bikin sahabat gue di php in juga dong." jawab Widi.
"Eh, gak apa apa kali, apa urusan kita."
Telepon berdering ketika mereka sedang asik bercengkerama."Ya pak, selamat sore." wajah Pica berbinar merona bahagia disana dipancaran mata bayinya.
"Gak apa apa pak, makasih pak.."
Telepon diseberang sudah ditutup."Siapa Pic kok wajah mu berubah seneng banget gitu."
"Enggak kok biyasa ajah kali, ini pak Hawe.. telpon tanya gimana keadaan lukanya."
"Eh biasa juga kali Pica, jangan menyangkal, atau jangan jangan." telunjuk Meli bergoyang goyang.
"Eh gila apa, kan tadi udah denger sendiri dari bu Novi kalo pak Hawe mau menikahi bu Jihan?" Pica menjulurkan lidahnya, untuk menutupi kegelisahan nya.
"Sebelum janur kuning melambai didepan rumah, lagian perjalanan jodoh sapa yang tahu." Uming ngelindur kalo ngomongin jodoh.
"Kalo bisa jangan deh, jangan merebut jodoh orang, gak enak nantinya disumpahin baru nyaho lu."si Widi sewot.
"Iya, tetanggaku juga gitu, ada yang nyerobot jodoh orang, eh udah sepuluh tahun mandul, kek lagunya si raja dangdut."
" katanya kenapa mandul?" tanya Pica.
"Suaminya keluar negeri."
"Gelo! Iya lah.. mana bisa si dia transfer gituan?" Melu menyahut dengan cepat.
"Hahahahhaha."
"Gituan apaaan?" Wajah Uming mendelo.
"Huwahaha... umiiiiiing ih, otak lu transmiternya diganti gih."
"Ssst.... Pica mendesis lagi ia pura pura memasang muka kesakitan untuk mengalihkan perhatian si duo lidi dan Uming.
"Gih minum obat dulu. Masih sakit kan?"
"Bon, mau kemana?"dia menenteng cangkir isi kopi untuk hijrah ke kamar temennya.
"Biasa, ngungsi." Tubuhnya berlalu meninggalkan kami berempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama, asmara & samara
FantasyCerita tentang anak cewe dengan hidung gak mancung dan gak bangir sebut saja 'pesek' untung ketutup kulit tubuhnya yang putih dan tinggi badan nya yang semampai. cewe satu ini rempong dan suka sekali membuat seisi asrama gempar. berulang kali ia b...