"Aaah selamat pagiiii...." sementara matahari sudah tinggi, kamar Pica sudah sepi, sampai detik an jam weker dikamarnya bisa ia dengar dengan jelas.
Ia masih menerka apa yang sudah terjadi dan mengingat apa yang bisa ia ingat pagi ini.
Tubuhnya bangkit dengan cepat dari tempat tidurnya , tangannya cekatan menangkap sebuah wadah yang berisi sabun cair dan perlengkapan mandi
Matanya menghentikan langkah kakinya. Ada sebuah kertas biru tertempel di lemari pakaiannya.
Ia segera membaca,"Pic, ditunggu ka Rosita di kantin sehabis sarapan. 'Sibon'.
"Oh my god."
Tangan pica melepaskan atribut mandinya. Memulai merapikan wajah dan memulai senam mulut sebentar, memakai pembersih instan di mukanya dan mengoleskan pelembab dan bedak diwajahnya terakhir sebuah lipstik warna soft pink merek xyz,ia poleskan tipis dibibirnya.Pica melepaskan piyama dan mengganti dengan rok sepanjang lutut dengan sebuah kaos oblong panjang sesiku warna putih
"Klik."pintu terbuka.Langkah kakinya tergesa, setelah beberapa kali melihat arloji ditangan kanannya.
"Picaaa... "
"Hai kak ros.."
Mata sebesar biji jengkol masih renyah memandangi setiap sudut ruangan dan fokus matanya hanya pada Pica, seperti seekor singa siap menerkam mangsanya.
"Silahkan duduk." Suara kursi berderit menangkap tubuh Pica,ia bersandar pada punggung kursi setelah memaju mundurkan kursinya.
"Gini lho Pic, gue kemarin lihat lu kok jalan sama kemas?"
"Oh itu .."
"Jangan main potong dong, kaka belum selesai nih ngomongnya."
"Duh biasanya juga elu kali ka yang suka motong pembicaraan." Pica membatin.
"Kalo lu, suka sama Kemas ambil aja, gue juga udah bosen., " Pica masih menerka arah pembicaraan.
"Pic..Pic kok jadi bengoong?"
"Lha tadi kan ka Ros yang bilang kalo jangan suka motong pembicaraan."
"Gimana dengan Kemas, lu suka ya?"
"Gak kok ka.."
"Ko mukanya merah gitu."
"Ah enggak kok kak."
"Duh gue sampe gak mandi, takut telat nemuin lu eh lu cuma mau bilang beginian.basi." pica lagi lagi mengomeli cewe cupu dihadapannya didalam hati.
"Pic gimana? Apa mau gue comblangin sama Kemas. Dia orang nya baik banget kok, gue dulu kenal gara-gara pas sma kita sering ketemu di pramuka an.."
"oh penting ya?" Lagi-lagi Pica terus menyangkal setiap kata yang diucapkan oleh ka Ros.
"Ya dia, gue jadi kaka pembinanya dia, dia orangnya penakut, jadi sering gue lindungin lagian umur kita juga ternyata sama cuma beda satu bulan."
"Ooh.."
Pica kembali hanya mengangguk-angguk, mendengarkan curhatan gak penting pagi ini yang disponsori . Basi."Pica kalo suka gak papa kok.."
"Enggak kok kak."
"Pica takut ma gue ya?"
"Eeenggak kok ka."
"Eh pic abang lu emang kuliah dimana?"
"Di bandung."
"Ooh, gak kelihatan seperti mahasiswa ya?"
"Emang udah magang."
"Dimana? "
"Dih kepo amat si kak!".yawn . membatin again.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama, asmara & samara
FantasyCerita tentang anak cewe dengan hidung gak mancung dan gak bangir sebut saja 'pesek' untung ketutup kulit tubuhnya yang putih dan tinggi badan nya yang semampai. cewe satu ini rempong dan suka sekali membuat seisi asrama gempar. berulang kali ia b...