bagian 12

953 66 0
                                    

Di ruang kuliah:

"Kok lama banget sih istirahatnya."
Kata Pica
"Iya, kuliah kan tinggal lima belas menit lagi, gila kamu!"tambah Meli setengah
berbisik.

"Wid, dari mana? Jam segini baru masuk?" Tanya dosen laki laki yang bernama pak sapto.
"Maaf pak, tadi sebenarnya mau masuk habis dari kantin tapi mendadak perut mules pak."
"Ya udah duduk, jangan bikin gaduh."tandasnya lagi sambil menulis di white board.
"Selesaikan tugas halaman 34, sampe jam pelajaran selesai, limabelas menit lagi."
"Yaaaaah, jangan dong pak..."suara koor dadakan menggema .
Maklum malam minggu kalo banyakan tugas, magsiswa gak bisa indehoi.
Widi yang mau diapelin mantan juga sudah prepare habis habisan.

"Wid, tanyain jawabannya tuh sama pak sapto.
Maklum denger dengar pak sapto naksir berat sama widi, pak sapto gak pernah marah meskipun Widi berulang kali bikin ulah tapi Widi yang cantik, luwes, rambut panjang diikat ekor kuda, tak tertarik bahkan levelnya udah benci, gimana enggak, pacarnya widi (red; baca mantan) itu orangnya tinggi, badannya keker, putih, cerdas, nilai rata ratanya selalu diatas sembilan bahkan dikampus jadi pemegang cumlaude sejati. Hidungnya mancung, bibirnya tipis humbel. Ya benar an aja si widi keliatan jijik banget nih liat pak sapto hi...
Pak sapto orangnya kumel tapi sok kegantengan, giginya gak nongol banget sih cuma sedikit maju, dan.. jigongnya mana tahan bau bajunya gak klembak (red:bahan-bahan pembuat rokok tradisional)

Kami yang peka terhadap signal yang dikirim pak sapto sama Widi pun, pura pura bertanya.
"Pak..."
Senyumnya mengembang dengan gitongnya (gigi tongos) mendekati kami,
"Yang nomor empat itu pake rumus yang mana ya pak?"
"Ini ada dilembar nomer lima belas dicoba aja."
Mata ganjennya bermain kearah widi, liat ekspresinya widi sih seperti mau muntah, wajahnya pucat, keluar keringat dingin, dan "widi udah tau nomer ini belum?"
"Udah bapak sapto" jawaban widi enegh.
"Ini." Tanyanya lagi kami bertiga. Uming Meli, Pica tersenyum puas ngerjain widi. Bwahahahahaha
"Widi lagi pms ya?"
"What!, bapak kenapa sih sok perhatian gitu, itu privaci, mau pms kek enggak kek, bukan urusan bapak tau!" Hardik widi gondok.
Pak sapto dengan sigap langsung menutup mulutnya, dan berjalan kedepan.

Pica nyolek Widi dari belakang.
"Jangan terlalu benci lho Wid, ntar ujung -ujungnya kawin ama dia."
"Iih apaan sih Pic, engga kok gak benci, cuma sedikit enggak suka. " tampak merengut wajah si Widi.

Makasih masih sudi ngikutin pica dkk...

Voment nya ya kawan...:)

Asrama, asmara & samaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang