bagian 45

286 24 0
                                    

Haaaay.... semoga bisa apdet teruss..

Happy reading, jangan lupa  minta vomennya yaaa.....


SESEORANG YANG PERNAH BERKHIANAT SEKALI PERNAH  PASTI AKAN MENGULANGINYA UNTUK KEDUA KALI.

Motor sudah diparkirkan dihalaman kampus,
Gue sama Uming menyusuri jalan setapak menuju  asrama, rasa penasaran semenjak tadi disepanjang jalan akhirnya ia melontarkan unek-unek didalam pikirannya.

"Pic, sori nih bukannya gue mau turut campur ya sama urusannya lu, tapi menurut gue sih ya kalo lihat gelagatnya Kemas sepertinya mau minta balikkan deh !"
Pica tak menjawabnya hanya hembusan nafas beratnya yang ia ulang berkali-kali dari tadi.

"Pic, gue tahu gimana menderitanya lu susahnya buat move on, melupakan, merasakan sakitnya di khianati, bahkan tubuhmu jadi sekecil ini kan." Seloroh Uming menghentikan langkah Pica karena mukanya Nurhana sudah berhenti tepat dihadapannya.

"Tuh mulai lagi lu  Ming, kirain lu benar benar peduli deh sama gue."

"Eh sebentar, tadi pas gue ke toilet Kemas nembak lu lagi ya apa ada kejadian yang lu sembunyiin dari gue?"tatapan penuh selidiknya Uming ke Pica mengabaikan kata-kata Pica barusan. terlihat Pica berjalan dengan kedua tangannya dimasukkan kedalam kedua saku jaketnya.

"Entahlah, gue masih belum 'ngeh' sama hari ini, yang serba mendadak, serba  mengejutkan,mulai dari kedatangan Kemas, terus ramalan palsu lu tentang si cowo dengan roti sobek."jawab Pica acuh tak acuh.

"Yaelah, gitu aja di pikirin, Kalo beneran ada orang se perfect tentara langit, gue setuju deh sama dia Pic."

"Ah,ngaco lu Ming, orang datang dan pergi itu biasa aja menurut gue sih Ming,mulai deh lebay lu."jawab Pica ketus, abisnya si Uming sering nya mendramatisir hal-hal diluar batas. 

"Minimal bersukurlah lu Pic masih ada orang yang peduli."

"Yah begitulah kadang hidup tak perlu berpikir terlalu keras, karena kita tak akan pernah tahu ada alasan apa dibaliknya."

"Emang lu masih berhubungan sama si Kemas apa?Kok tadi dia  tahu kita lagi di kafe  itu."

"Bukannya tadi udah di jawab sama Kemas kalo dia nge 'line' gue."

"gak usah dipikirin banget deh Pic, selow aja!"

"Hu-uh.."
Gak terasa kaki melangkah sudah sampai kantin. Ada perasaan heran,
Kok masih rame di kantin , mungkin anak-anak baru mau makan malam, kami berjalan tanpa pedulikan isi kantin dan kegaduhan didalamnya.

"Pica, Uming!"
"seperti ada yang manggil nama kita Pic?"
Wajah kami menengok bersamaan ke arah suara, ada Meli, Widi sama Sibon, ada  dokter Wayan  juga disana "Dokter wayan!"
Kami berbalik arah menuju meja mereka ber lima ngumpul disatu meja.
"Hai Pica.."

"Dokter wayan, duh kangennya, kayak selebritis aja dikerubutin sama fans nya dok?"matanya pica berbinar senang.

"Apa kabar dok?"tanya Uming meletakkan bokongnya dikursi besi dengan bantalan busa.

"Baik, Pica apakabar, kok jadi kalem gitu."

"Ga usah kuatir dok, Pic itu kalo diem cuma  ada  2 alasanya, salah makan, sama kalo sedang tidur." Jawab Widi menimpali dokter Wayan.
Dokter Wayan hanya ber oh oh ria saja,  hidangan di meja full,ini kerjaan  siapa sampai dokter Wayan  kena palak
seperti ini.
Pica merasa senang sekali, sejenak ia melupakan pertemuannya dengan Kemas, memang tipikalnya Pica gak mau ribet, saat ini ya saat ini.

"Ko tumben main kesini nih dokter."tanya Uming dengan senyuman sok cantiknya.

"Biaar kali ini gue yang jadi jubirnya." kata Sibon menjawab pertanyaan yang  Uming.

Asrama, asmara & samaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang