PART 25

882 59 2
                                        

LELAKI BERNAMA SAMA

GardaKirana. Apa kami punya hubungan keluarga? Tapi ibu tak pernah menyebut nama blakangku adalah marga. Artinya bisa saja ini kebetulan. Astro datang dan membawa setumpuk map dan duduk disampingku.

"Nama blakang pemimpin mafia itu sama dengan nama lu" Celetuk Astro tanpa tedeng aling-aling seperti biasa. Aku agak kaget seperti ketahuan melakukan kejahatan. Apanya yang jahat? Nama blakangku sama?

"Kebetulan!" Sergahku kesal. Aku tau Astro menuduh secara tak langsung. Mana mungkin? Aku tau semua keluarga besarku dari ibuku. Tak ada keluargaku bernama itu. Kecuali ayahku beserta keluarganya. Tak mungkin juga keluarga ayahku,mereka di luar negeri setauku.

"Kalau begitu,tanyakan pada ibumu. Gak ada yang kebetulan gitu aja. Mungkin aja Harry itu teman ibumu sampai nama blakangmu sama. Kan biasanya ada orang yang namain anak temennya disama-samain ama nama blakangnya" Ujar Astro. Aku diam. Benar juga. Kalau dia teman ibu,mungkin lebih mudah menangkapnya,dengan nyari tau profilnya lewat ibu.

***
Ibu sedang menjahit ketika aku datang. Dia terlalu asyik sampai mencium bau hangus didapur. Dia berlari kecil dan mematikan kompor.

Aku berjalan mendatangi ibu didapur.

"Udah pulang nak?" Sambut ibu dengan senyuman cantiknya. Aku bahkan ingin secantik ibu. Tapi bahkan alisnya aku tak mirip dengannya.

"Mau makan nak?" Ibu mengambil piring untukku dan berbalik.

"Ibu.. ibu kenal Harry GardaKirana?" Pertanyaanku langsung membuat ibuku mematung sejurus kemudian dia meletakkan piring dengan gemetaran. Jika aku tak memperhatikan,bahkan kaki ibu gemetaran. Reaksi ibu diluar persepsiku.

"Ibu?"

"Dari... mana... Nina tau?" Ibu mengucapkannya dengan susah payah sambil berbalik kearahku,aku tak tau mengapa wajah ibu sudah basah saja oleh keringat. Seperti sedang sekarat.

"Apa ibu sakit?" Tanyaku cemas sambil mendekati ibu. Ibu mencengkram wastafel dengan tangannya sambil menatapku. Matanya sangat ketakutan. Aku seperti baru saja menghadirkan monster dihadapannya. Ini aneh. Aku sadari skarang. Ibu bukan sakit,tapi tau sesuatu.

"Ibu,dia..." Baru akan kujelaskan,aku tertahan dengan air mata ibu yang menetes tiba-tiba. Ibu masih mematung dan membuatku sakit hati. Siapa Harry itu? Yang jelasnya dia pasti dikenal ibu,dan ibu takut padanya. Tapi kenapa namanya sama dengan... Aku terbelalak dan menatap ibu menyadari kemungkinan mengerikan. Ibu sadar kemudian dengan perubahan ekspresiku dan mulai menangis sesungukkan dan itu jawaban kalau pikiranku mungkin benar. MUNGKINKAH DIA AYAHKU?

Aku berjalan mundur pelan. Aku seperti dihempaskan kedunia lain. Seperti neraka tapi bukan neraka. Aku seperti dijatuhi langit,langit seakan roboh tapi aku bahkan tak bisa melarikan diri.

"Nak..." Panggil ibu lirih. Suara ibu seperti jauh dialam sana padahal dia begitu dekat didepanku. Aku tak bisa terima ini. Mungkin bukan begitu. Aku tak ingin juga bertanya soal kecurigaanku,tapi memilih mencari tau sendiri. Aku berlari kesetanan kekamarku dan meraih laptopku. Tanganku gemetaran sampai aku harus dua kali mengulang password laptopku sendiri. Aku memasang modem begitu sadar bahwa tak mungkin bisa internet tanpa modem. Kudengar samar-samar ibu menangis keras. Hampir meraung-raung. Aku ingin kesana dan memeluk ibuku tapi tubuhku seakan dirasuki setan.

Aku mencari Harry GardaKirana di google. Sebelumnya aku hanya melihat sepak terjangnya disebuah berita di internet dan fotonya tak tampil. Aku ingin melihat wajahnya sekaligus riwayat hidupnya.

Setelah ku klik pada gambar. Mataku membelalak. Ada ribuan foto. Dan wajahnya... mirip denganku. Seperti bercermin. Terlalu mirip. Dari alis,mata hingga bentuk wajah,semuanya. Dia seperti menjiplak wajahku. Atau aku yang menjiplaknya?

Aku tak puas. Tak terima keadaan. Kubuka riwayat hidupnya. Tak banyak. Hanya mengatakan Harry "Pernah" menikah. Tapi tak diketahui istrinya siapa. Tapi dia pernah bersekolah di SMA yang sama dengan ibuku. Tidak!!! INI TIDAK MUNGKIN!!

Aku berlari tak karuan dan mendatangi ibuku yang seperti sudah membanjiri dapur dengan air matanya.

"Ibu,tolong jawab yang benar. Harry itu siapa? Kenapa nama belakangku sama? Kenapa wajahku dengannya mirip?" Ibu berhenti menangis dan menatapku dengan kehancuran.

"Jangan bohong" Ucapanku kini bergetar. Aku sudah yakin jawabannya.

"Iya nakk.. Iya. Benar. DIA MANTAN SUAMIKU DAN JUGA AYAHMU" Ibu mengucapkannya dengan sisa tenaganya. Mataku kosong. Langit dalam kehidupanku runtuh seketika.

I'm a daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang