PART 35-Astro

868 51 4
                                    

Nina masuk keruangan Harry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nina masuk keruangan Harry. Sedangkan aku mencari tempat untuk bisa menelpon tanpa didengar siapapun. Bahkan binatang tidak boleh mendengarnya.

Aku ke toilet basement yang jarang dimasuki konco-konco Harry atau siapapun. Kurapatkan telpon kecilku ditelingaku. Seperti multi tasking,kuping sebelahnya,berusaha mendengar kalau ada orang.

Suara bijak pak Ilyas mengena dikupingku melalui telpon. Sekejap aku takut. Badanku terasa dingin menceritakan soal Nina,anak dari Harry. Ini pasti buruk.

"Pak Ilyas,Nina anak Harry" Tapi kenapa juga mulutku begitu saja mengakuinya. Spontan kesunyian yang ada. Pasti dia kaget.

"Aku tau." Apa? Pak Harry tau?
"Menurut kalian,apa mungkin aku tidak tau?"
"Lalu... kenapa kau biarkan Nina.." Aku tergagap mendengarnya. Memang aku curiga,kenapa pak Ilyas sebegitu bodohnya tak mengetahui soal Nina.
"Kau pun tau tapi membiarkan. Aku ingin tau rencanamu apa. Memang polisi tak bisa ikut campur kalau kasusnya berhubungan dengan keluarganya,tapi aku ingin tau kenapa kalian menyembunyikannya. Apa untuk menjadikan Nina senjata?" Bingo! Pak Ilyas selalu pintar. Selalu.

"Maafkan aku pak..."

"KALIAN PIKIR KALIAN SUDAH HEBAT?! MENYEMBUNYIKANNYA DARI KAMI DAN SOK JADI MATA-MATA?! KALIAN SUDAH MERASA JADI DETEKTIF?!" Teriakan pak Ilyas menembus kupingku. Serius,kupingku berdenging.

Aku hanya bisa minta maaf pada pak Ilyas semampu mungkin.

***
Aku melihat Nina keluar dari ruangan itu. Dia tampak cantik dengan balutan dress. Makeup nya minimalis. Sangat cantik.

Aku tak pernah membayangkan Nina menjadi seorang gadis. Selama ini aku hanya menganggapnya seorang partner. Tak lebih. Hanya pada saat ini aku sadar,dia seorang perempuan.

Nina diperkenalkan sebagai anak tunggal dari pemilik Cipta Ganda. Dengan kekayaan seperti itu,aku rasa Nina sangat beruntung.

Tapi aku yakin,Nina tak peduli dengan hal itu. Acara perkenalan ini terkesan mewah dan glamour. Bahkan,ada beberapa artis yang kulihat. Untuk orang sepertiku yang jarang skali menonton TV bisa mengenali mereka,itu artinya mereka sangat terkenal.

Media tentu tak mau ketinggalan menyebarkan berita ini.

***
Aku menelusuri tangga rumah Nina yang ditinggalinya dengan ibunya. Aku datang kesini untuk melihat keadaan ibu Nina. Mungkin dia shock atau apalah. Pintunya terbuka,aku memanggil dari luar

"Tante?" Tak ada yang menyahut. Lama aku berpikir mau masuk atau hanya menunggu diluar saja. Aku takut kurangajar main masuk gitu saja.

Ada sejam. Dan ibu nina tak keluar-keluar. Aku akhirnya memutuskan untuk masuk. Jika benar saja sedang tidur,aku langsung saja pergi.

Aku masuk dan menelusuri rumah ibu Nina. Terlihat jelas perbedaan Harry dan Ibu Nina. Ibu Nina terlalu sederhana untuk Harry. Cat temboknya warna krem sederhana dengan kertas gambar minimalis bunga.

Aku melihat ibu Nina tidur dilantai. Depan TV. Aku ingin pergi,tapi kulihat hal aneh.. Sebentar! Merah-merah di lantai dekat kepalanya itu apa? Aku mendekati ibu Nina dan tersentak kaget dengan apa yang kulihat. Badanku langsung jadi dingin.

Kepala ibu Nina penuh dengan darah dan dia tak sadarkan diri.

I'm a daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang