PART 29

804 51 1
                                    

Aku menghubungi Astro bahwa aku bisa masuk ke jaringan mafia di negri ini,kebetulan skali dengan misi kami. Aku direkrut begitu saja. Dengan memanggil Astro yang juga dipecat,Harry takkan curiga malah dia akan berterimakasih karena aku mengundang macan di kelompoknya. Dia pasti akan yakin kelompoknya tak terkalahkan.

"Bagaimana bisa,Harry merekrutmu?" Tanya pak Ilyas dengan cerutu disudut bibirnya.

"Dia datang kerumahku dan langsung merekrutku" Aku tak bohong. Pak Ilyas tidak bertanya,mengapa dia merekrutmu.

"Semudah itu?" Tanya pak Ilyas tak percaya. Aku mengangguk dan berusaha menatap kening pak Ilyas. Berusaha tak gugup. Aku tak ingin menatap langsung matanya. Disampingku,Astro menatapku terus. Entah kesal,atau harapan untuk aku jujur.

***
Astro menghadangku.

"Gue gak nyangka lu pembohong" perkataan Astro sungguh menyakitkanku.

"Trus lo apa?! Lu ciuman ama orang yang ditaksir temen lo!!"

"Ciuman? Maksud lo Rea?" Sepertinya saya sudah terlalu banyak omong sampai keceplosan begini.

"Lo terlalu jago buat kita semua gitu?! Aneh aja! Lo yang slalu dapet semua penghargaan dan naik jabatan padahal kami juga ikut berjasa dalam setiap kasus!! Dan lo brani skali merebut orang yang disukai Kiki?! Trus lo suruh gue keluar juga dari misi! Gak sudi gue!!" Terlihat mata Astro tampak kalah. Dia merasa tak enak mendapatkan penghargaan sedangkan kami tidak. Tatapannya sejurus kemudian berubah dengan pertanyaan.

"Lo tau dari mana gue ciuman sama Rea?"

"Gue liat!" Terlambat untuk mengelak.

"Itu cuman permintaan sekilasnya Rea. Dia janji bakalan cium siapapun yang nyelamatin dia. Meskipun itu Kiki." Aku mengerutkan alisku jengkel.

"Gue gak tau lo segampangan itu" Kritikku kesal.

"No. Lo harus sadar,daritadi lo terlalu kepo. Jangan-jangan juga lo udah bilang ke Kiki" Astro menatapku kesal skali namun ada ketenangan juga di sikapnya.

"Gue sebagai temannya Kiki benci sama lo. Gue bahkan gak bilang ama Kiki kalo----"

"Stop. Lo udah kelewat sebagai temannya ok?" Astro pergi menuju mejanya. Aku menatap kesal pada Astro. Dia lalu menatapku dan tatapanku langsung berlari kearah lain.

"Gue gak ada apa-apa ama Rea." Tak sadar wajahku tersenyum,aku terlalu kentara menyukainya. What? Aku suka Astro? What the hell? Itukah sebabnya aku cemburu?

***
Aku menghibungi Harry untuk ikut menyertakan Astro. Awalnya Harry merasa aneh atas pemecatan Astro. Bagaimanapun,Astro terlalu berharga untuk kepolisian. Tapi aku beralasan bahwa Astro melakukan kesalahan fatal dengan memukul anak kepala polisi.

Memang isu itulah yang Divisi Kriminal buat di media dan anak kepala polisi,mau bekerja sama.

Entah Harry percaya padaku,atau tergiur diimingi-imingi Astro,bak anak kecil yang diimingi mainan satu rumah,Harry menerima Astro.

Aku menghubungi Astro dan besoklah waktu yang ditentukan untuk pergi ke markas Harry..

Akan kubuat dia membusuk dipenjara,walaupun dia ayahku.

I'm a daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang