PART 24

910 58 4
                                        

Keterlaluan. Kenapa aku musti merasa cemburu? Ini diluar nalar. Sejak kapan perasaan terkutuk ini muncul?

Cinta. Tak pernah kubayangkan mempunyai perasaan seperti ini pada rekan setim ku. Ah kenapa berpikir ini cinta? Tidak mungkin.

***
SEMINGGU KEMUDIAN

Kami semua sedang bosan dikantor karena tak ada kasus yang kami tangani. Tiba-tiba pak Ilyas datang.

"Kita punya kasus besar. Menangkap mafia paling besar di negara ini" Kami bergerak siap sedia mendengarkan

"Mereka semua jaringan yang besar. Aku curiga polisi juga ikut terlibat. Mereka menghasilkan uang palsu,narkoba dan prostitusi,mungkin mereka yang membunuh dan menculik polisi pada tragedi tahun 98. Tapi kita tak punya cukup bukti untuk memberatkan mereka. Mereka sangat kaya dan besar"

"Lalu? Hanya kita berlima?" Kiki bertanya dengan nada suara agak takut. Wajar saja.

"Melawan mereka dengan hanya kita berlima memang sulit. Aku sudah meminta bantuan,tapi tak ada yang mau membantu kita. Mereka bilang tak ada bukti dan itu hanya membahayakan kita."

"Polisi pun takut?" Astro blak-blakan bertanya sepertinya itu singgungan juga.

"Yah. Mereka memang mengerikan. Inilah alasan kenapa aku membentuk kembali Divisi Kriminal."

"Karena mau menangkap mereka?"

"Ya. Mereka punya perusahaan bernama Cipta Ganda. Mereka mempunyai karyawan-karyawan hebat pada tempatnya. Ada yang hacker paling jago di negri ini di rekrut oleh mereka. Lalu Sarjana Ekonomi yang selalu IPK 4 tiap mata pelajaran juga di rekrut oleh mereka." Alis kami bertautan mendengarkan penjelasan pak Ilyas.

"Juga,orang-orang yang selalu bersama mereka yang kucurigai mafia,mereka adalah orang-orang terbaik. Ada tiga mantan polisi yang mendapatkan banyak penghargaan di masa mereka,1 penjinak bom dan 1 sniper handal milik kepolisian yang mereka curi" Aku menelan ludah dan bergidik. Kulihat Hendrik sangat takut karena wajahnya pucat sekali. Astro dan Kiki berusaha biasa saja. Ada pertarungan diantara mereka. Masih seputar Rea. Siapa yang lebih jantan. Mungkin. Padahal kan Rea tak ada disini.

"Lalu jika kita tak punya bukti,bagaimana cara kita menyeret mereka ke penjara?" Tanya Astro sambil memangku tangannya.

"Dua dari kalian akan kukirim sebagai mata-mata. Pura-puranya kalian keluar dari kepolisian dan tak ada pekerjaan. Salah satu dari mereka akan mendatangi kalian. Kalian cukup terkenal di media karena pintar membaca teka teki kasus pembunuhan. Otak encer kalian pasti diminati." Kami saling memandang.

"Astro kau salah satunya." Perintah pak Ilyas. Astro berdiri tegap dan memberi hormat tanda siap melaksanakannya.

"Nina,kau selanjutnya. Karena kau punya otak yang lumayan cerdas dan pasti diminati mereka." Aku juga berdiri tegap dan memberi hormat.

"Yang lain,bantu cari info."

***
Sekonyong-konyong aku mencari laptop lalu mencari info seputar perusahaan dan geng mereka. Nama pemimpin mereka Harry Gardakirana. What? Nama belakangnya sama denganku. Nama lengkapku Nina Gardakirana. Kebetulan yang aneh.

I'm a daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang