PART 33

843 50 0
                                        

Aku pikir ini semua seperti bangkai tikus. Hal yang busuk tidak akan bisa disembunyikan.

L melihat-lihat sekitar dan tiba-tiba dia berjongkok,tepat ditempat handphone itu bersembunyi.

Aku tercekat dan memegangi leherku. Badanku mulai gemetaran. L membungkuk melihat kolong sofa. Belum sampai benar-benar bungkuk,Astro menendang kepala L,keras sekali sampai L terpental.

L memandangi Astro geram,lalu berdiri dengan kuda-kuda. Oh tidak. Kami sudah kerahuan.

Astro maju lalu berusaha memukul wajah L,tapi ditangkis. L membalas,namun selalu dipatahkan.
Dalam hal ini Astro masih hebat,meskipun L bisa menangkis pukulan Astro.

Astro menendang wajah L kesamping,L kaget dan menangkisnya,namun tendangan Astro memang sangat keras. Untuk tubuh L takkan bisa menahannya. L terpental jauh namun dia jatuh ke meja yang ada kacanya. Mejanya hancur,dan salah satu beling besar di meja itu tertancap ketangannya sampai tembus. L tak sadarkan diri. Namun darah dari tangannya sudah mengalir begitu deras.

Suasana kacau. Aku panik.
"L..!" Panggilku. Aku mau mendekatinya namun ditahan oleh Astro.

"Lo! Harusnya lo gak bunuh dia!!" Pekikku

"Lo pilih mana daripada ketahuan?! Kita pasti bakal dieksekusi." Astro berjalan dan melewatiku. Dia menatap L lalu memegang pergelangan tangannya untuk memeriksa nadinya. Disitu aku berharap L masih hidup. Walaupun itu bisa akhir dari kami.

"Dia udah mati"

"Trus kita musti gimana?! Kalo ketahuan,kita juga mati!!" Aku terlalu ketakutan bahkan tak bisa liat sikon kalau-kalau ada yang mendengarnya. Tubuhku gemetaran hebat.

***
L dibawa kerumah sakit dan tentu saja markas Harry gempar.
Harry beserta Yui dan Joe menginterogasi kami dikantor Harry.

Mata Yui yang sipit itu kelihatan begitu garang.
Lebih mengerikan nampaknya Yui daripada Joe.

Harry menunggu penjelasan kami. Wajah Astro datar dan dingin. Aku berusaha mencari rasa bersalah dari wajah Astro. Tapi hebatnya tak ada.

"Saya cuma tak suka kalau ada orang yang terlalu over mencurigai kami. Saya membunuhnya karena dia banyak omong. Cukup sudah dengan penyadapan di handphone kami. Kenapa dia musti mengikuti kami sampai di apartement?" Cara bicara Astro kini seperti pembunuh kelas berat yang masalah sepele saja bisa membuatnya melenyapkan nyawa orang lain. Aku menoleh dan menatap nya kaget. Astro kerasukan apa?

Suasana begitu dingin. Dia malah membuat kami semakin dalam bahaya. Aku kesal sekali melihatnya.

Tiba-tiba Harry tertawa terbahak,Yui dan Joe hanya tersenyum sinis.
"Hebat. Kau benar-benar pembunuh sejati. Tapi.. kau harus bedakan,yang mana teman yang mana musuh" Celetuk Harry. Apa? Organisasi apa ini? Mereka sama skali tak berduka atas meninggalnya L. Aku sangat kaget reaksi Harry.

"Harry-Sama justru itu hebat. Dia bisa membunuh siapapun jika memang dia merasa terancam. Bahkan temannya sendiri. Polisi pun pasti bisa dia bunuh" Celetuk Yui dengan suara yang dingin tapi ada kebanggaan aneh yang kulihat dari caranya bicara. Organisasi aneh. Apa-apaan ini? Sejenak aku kasian pada L.

"Selamat. Kau memang hebat Astro. Mulai skarang banyak-banyaklah berlatih mengendalikan diri. Jangan sampai kau membunuh kami semua disini" Harry mengatakannya dengan bangga seperti melihat anak didiknya berhasil mengerjakan tugasnya dengan sempurna. Harry tak peduli akan nyawa L. Yang Harry pedulikan adalah bakat dari Astro itu sendiri. Dia mungkin tak pernah menemukan petarung haus darah seperti Astro. Sepertinya disini,siapa yang kuat dia yang bertahan.

I'm a daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang