PART 30

854 53 1
                                    

Disinilah markas Harry itu. Perusahaan yang besar dan keliatan bersih tentunya. Siapa yang sangka ada sesuatu dibalik semua ini.

Harry hanya digosipkan sebagai orang yang menjalankan bisnisnya dengan ilegal. Tapi tak pernah ada bukti mengenai itu.

Tentu saja,Harry beralasan itu semua cuma fitnah agar perusahaannya jatuh.

Aku,Astro dan pesuruh Harry yang kuketahui bernama L,menelusuri perusahaan Harry. Ini perusahaan bahan makanan. Bahan makanan yang terlalu besar. Mereka punya logo Cipta Ganda di Sambal,Mie,Minyak,dan banyak lagi. Aku mungkin pernah membeli salah satunya.

Apa ilegalnya? Apa mereka menggunakan bahan pengawet? Lalu kenapa polisi tak pernah mendapatkannya?

"Kami menggunakan bahan alami" Dia memberitahu seolah membaca pikiranku. Lalu?

"Kami mendapatkannya dengan ilegal. Kau pikir kami bisa menjual sambal begitu murahnya satu botol,sedangkan kisarannya sungguh mahal jika pakai bahan alami?"

"Dengan cara apa?" Astro menekan dirinya agar tak keliatan bertanya sebagai polisi.

"Prostitusi."

Mataku menatapnya tajam dari balik jaket Astro. Semudah itukah dia membongkar rahasia pada kami? Aneh.

"Aku tau kau anak pak Harry" alisku bertautan. Darimana orang ini tau? Apa dia mendengar aku dan Harry bertengkar?

"Insting saja. Aku tak suka basa-basi. Lagipula kau bukan tipe manusia yang tega pada orang tuanya. Meskipun kau mantan polisi" Aku dan Astro hanya terdiam.

"Sepertinya begitu. Pak Harry memang melakukannya dengan ilegal tapi dia melakukannya karena gadis-gadis itu yang ingin ikut prostitusi. Dia tak pernah memanggil dan memaksa. Jadi salahkan gadisnya" Ujar L yang ternyata pemimpin laboratorium. Sepertinya dia tak ikut waktu Harry berkunjung. L sama skali tak cocok jadi mafia. Dengan kacamatanya dan wajah pintarnya itu.

Aku dan Astro ditempatkan masing-masing dalam sebuah apartemen mewah. Terlalu berlebihan. Namun aku bertanya apa semua anak buahnya mendapatkan apartemen begini? Berapa kekayaannya?

Kami berdua dipanggil Harry dalam sebuah kantornya. Ada tiga orang. Dari kelihatannya,mereka pasti petarung. Pertama ada lelaki kekar dengan baju yang sepertinya sangat sempit dengn badannya. Wajahnya tak ramah. Ingin skali ku barbel wajahnya itu. Lalu ada perempuan Jepang kurus. Wajahnya cantik namun matanya penuh keinginan membunuh. Mengerikan.

Ada lagi lelaki berperawakan kurus dengan gaya santai berdiri diatas meja.

Mereka pasti andalan Harry.

"Harry-sama tak ada salahnya kita menggeledah mereka." Aksen jepang wanita ini masih kental.

"Aku hanya ingin hidup tenang" Celetuk gadis Jepang ini lagi. Arah kemana pembicaraan ini?

Sekonyong-konyong gadis Jepang ini sudah didekatku.

Darahku langsung mrngalir ke kepala. Apakah alat penyadap yang ku taruh di belakang leherku sudah kulepas? Bahkan aku tak berani bergerak untuk memeriksanya.

Mampuslah aku dan Astro.

I'm a daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang