21. Unofficial Date?

27.6K 2.3K 125
                                    

AUTHOR POV

Yifan sedikit terbelalak ketika Chanyeol berjalan cepat ke arah Baekhyun dan menarik namja kecil itu ke dalam pelukannya. Chanyeol menenggelamkan kepala Baekhyun ke ceruk lehernya, bisa ia lihat betapa erat rengkuhan Chanyeol saat itu.

"Lepaskan aku, aku tidak bisa bernafas."

Chanyeol tidak menurut. Badannya sedikit bergetar.

"Oh man, ini kabar buruk." Chanyeol mengerang. Yifan tahu sekarang Chanyeol berbicara padanya dari nada yang diucapkan Chanyeol.

"Ada apa?"

"Ren... kau tahu Ren, bukan?"

Yifan mengangguk.

"Ren mendaftarkan diri di sekolah ini, ia memilih kelas kita karena ada aku. Dan Ren menggantikanmu posisiku sebagai teman sebangkuku."

YIFAN POV

Mataku melebar tapi tidak dengan tubuhku. Sebagai gantinya, Baekhyun hyung tampak lebih shock dariku. Jujur saja, aku tidak mengenal Ren. Aku hanya mendengar dari apa yang Chanyeol katakan selama ini. Aku dengar ia adalah anak mafia dan fakta itu sudah berhasil membuatku merinding.

Seluruh tubuh Baekhyun hyung menegang. Bisa kupastikan dari cara tubuhnya terayun-ayun perlahan dan tangannya memucat. Firasatlku buruk mengenai ini, sangat buruk.

"Aku akan melakukan sesuatu, aku janji," Chanyeol berucap panik sambil berusaha meraih pergelangan tangan Baekhyung hyung. Tapi pria kecil di depannya tetap diam. Entah kenapa aku merasa sangat bersalah.

"Ya, aku juga... akan melakukan sesuatu, hyung." Bantuku, mendapat senyuman tipis dari Chanyeol. Meski sedikit menyesal, setidaknya aku lebih mengetahui sifat sepupuku ini di bandingkan Ren. Jadi aku tidak ingin Chanyeol terlibat dengan orang yang salah.

Kami tidak berbicara maupun bergerak selama hampir lima belas menit. Aku yakin itu hampir memutuskan semua saluran saraf Chanyeol dan yang paling mengejutkan Baekhyun hyung benar-benar tidak menunjukkan ekspresi apapun selain wajah datarnya.

Baekhyun hyung tidak pernah memasang wajah datar.

"Aku mau pulang." Ucapnya singkat setelah lima belas menit.

"A-ah, ya, ayo pulang. Tentu saja, kau butuh istirahat. Yifan..."

"Aku akan mengurusnya." Aku buru-buru tersenyum. "Jaga Baekhyun hyung. Lakukan sesuatu yang menyenangkan. Aku mendapat bocoran bahwa dalam seminggu ke depan ia tidak mempunyai sesuatu mendesak yang harus di lakukan."

Dan sepertinya 'usaha melucu' ku gagal besar. Baekhyun hyung berjalan menjauhi kami menuju pintu atap dengan langkah besar dan tegap. Sekarang ia terlihat seperti pria umur dua puluh tiga lagi. Chanyeol menepuk bahuku sebelum menyusul, beberapa detik kemudian aku kehilangan aura mereka.

.

CHANYEOL POV

Aku sesekali melirik Baekhyun yang memandang keluar jendela bus dengan raut wajah tidak terbaca. Namun aku tahu, sebetulnya ia sangat marah. Entah apa yang membuatku berfikir demikian, tapi sekarang aku merasa sangat bodoh karena tidak tahu cara menghiburnya.

Ren datang di saat yang amat sangat tidak tepat. Bagaimana bisa ia dengan mudahnya menghantui hubungan kami seperti ini? Ditambah lagi, ia datang ketika Sehun hyung baru saja memutuskan hubungannya dengan Baekhyun.

Aku menghela nafas pelan. Tanganku dan tangan Baekhyun hanya berjarak dua inchi dan itu membuatku gemas sekaligus dilema. Bagaimana kalau Baekhyun menolak dan membuat hubungan kami memburuk? Astaga, kurasa aku terlalu banyak berfikir.

[ChanBaek] Take You HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang