AUTHOR POV
Baekhyun mengadah, menemukan wajah marah Chanyeol. Lelaki tinggi itu mengeraskan rahangnya, tidak merubah tatapan tajamnya meski Baekhyun sudah balas menatapnya. Itu membuat Baekhyun terkesiap, mendengar nafas kasar Chanyeol dan kepalan kedua tangan Chanyeol membuatnya dilanda panik sekaligus gugup.
"Aku hanya menerima panggilan sebentar!" Baekhyun tersentak mendengar suara keras Chanyeol menggema di seluruh ruangan. Sebuah perasaan sesak hinggap di hatinya ketika Chanyeol tidak melunakkan tatapannya sama sekali. "Kau bahkan tidak berusaha melepaskan diri darinya! Ia hampir menciummu disana! Jika aku tidak mengambilmu, aku tidak tahu apa yang akan ia lakukan padamu! Baekhyun, apa sebenarnya yang kau pikirkan?!"
Bibir Baekhyun terbuka, sama sekali tidak menyangka kalau Chanyeol akan membentaknya setelah semua yang ia lakukan. Lelaki itulah yang sibuk bermain ponselnya bahkan saat Jimin datang, sama sekali tidak meliriknya. Tapi kenapa ia malah memarahinya ketika Jimin sudah menariknya? Baekhyun sama sekali tidak bersalah, bibirnya ingin berkata, tapi ia terlalu terkejut akan bentakan Chanyeol.
Kedua mata Baekhyun berlarian ke segala arah, menolak untuk menatap Chanyeol. Ketika manik-manik itu mulai terlihat seperti dilapisi kristal bening, ekspresi Chanyeol melunak perlahan-lahan. Tubuh Baekhyun bergetar, begitu juga dengan bibirnya. Chanyeol merasa seperti aura marahnya terpisah begitu saja dari tubuhnya, digantikan oleh perasaan rasa bersalah dan tidak enak.
"Baekhyun..." Chanyeol tersadar, ia telah melukai Baekhyun dengan cara membentak namja itu. Tangannya terhenti di udara, sangat ingin menarik namja itu ke pelukannya, tapi sebelum itu, Baekhyun sudah menjatuhkan air mata pertamanya dengan wajah datar. Chanyeol tidak tahan melihat wajah itu memucat, ia memberanikan diri untuk memeluk Baekhyun dengan satu gerakan cepat. Seperti biasa, Baekhyun jatuh sempurna ke dalam pelukannya dan itu adalah hal yang sangat ia sukai. Ia mendesah lega karena Baekhyun tidak menolak pelukannya, meski tidak juga membalas pelukannya, setidaknya bahu Baekhyun berguncang di pelukannya.
Bodoh, umpatnya pada diri sendiri. Sampai kapan ia akan terus dan terus melukai Baekhyun?
"Aku minta maaf," mulai Chanyeol, kebingungan dalam menyusun kata-kata. "Maafkan aku, ini salahku, aku tidak seharusnya membentakmu."
"Aku... hiks, sudah mencoba... memanggilmu..." suara Baekhyun teredam di dada Chanyeol, itu hanya membuat Chanyeol semakin mengeratkan pelukannya dan menggosok rambut Baekhyun. "Tapi... hiks... kau tidak mendengarku..."
"Aku tahu, maaf, maafkan aku. Aku terlalu panik, dan tidak memikirkan resiko perbuatanku. Berhenti menangis, kumohon."
Chanyeol bisa merasakan tangan Baekhyun merambat keatas bahunya, berpegangan erat. "Aku tidak suka... ketika kau membentakku, aku takut," Baekhyun semakin menenggelamkan wajahnya di dalam jas Chanyeol, meski tangisnya sudah jauh mereda dan hanya terdengar bunyi sesenggukan kecil saja beberapa kali.
Chanyeol memutuskan untuk tetap berada di posisi tersebut sampai detak jantung mereka kembali normal dan tangisan Baekhyun benar-benar berhenti. Semakin Baekhyun diam, hatinya semakin lega. Ia tidak bisa melihat Baekhyun ketakutan karenanya, itu diam-diam juga menyakitinya. Ia terlampau khawatir pada lelaki kecil itu, tapi ia salah mengira bahwa ini semua salah Baekhyun. Chanyeol sangat jarang merasakan sakit dalam hatinya, tapi lelaki ini dengan mudahnya memporak-porakkan isi hatinya, seakan mempunyai tombol untuk mengatur moodnya, dan itu menjadi bukti kalau Chanyeol benar-benar dibuat bertekuk lutut oleh Byun Baekhyun.
"Chanyeol..." Baekhyun berbisik pelan, matanya terpejam dan terbuka dengan lambat pula.
"Ya, Baekhyun?"
"Ini malam terakhir kita sebelum kau pergi, bukan?"
Dada Chanyeol menghangat. "...ya."
Kepala Baekhyun terangkat, mata sendunya bertemu dengan mata Chanyeol. "Maukah kau mengabulkan permintaanku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ChanBaek] Take You Home
FanfictionBaekhyun adalah CEO perusahaan design muda berumur 23 tahun, Chanyeol adalah murid berumur 18 tahun dengan IQ tertinggi disekolahnya namun sangat suka membolos. Karena sesuatu terjadi pada keluarga Chanyeol, ayah Baekhyun memutuskan untuk menerima C...