AUTHOR POV
Kyungsoo meletakkan kantong sampah di depan pintu rumah Jongin lalu kembali ke dalam dengan menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya. Ia segera memakai sandal rumah yang hangat dan berlari ke ruang tamu.
“Jong—“
Kyungsoo terhenti ketika melihat sosok Jongin yang tertidur meringkuk di sofa dengan wajah tenang. Wajahnya melunak dan ia mendekati Jongin tanpa membuat suara gaduh. Menarik selimut dari punggung sofa, ia menyelimuti Jongin dengan pelan. Jongin menggeliat nyaman dan menenggelamkan setengah wajahnya ke dalam selimut, membuat Kyungsoo tersenyum kecil.
Kyungsoo merunduk lalu mengecup pipi Jongin sebelum berjalan dengan pelan ke dapur. Ia dan Jongin baru saja selesai mempersiapkan rumah untuk pesta nanti malam, dimana ia berharap semua orang bisa kembali berkomunikasi dengan tenang. Ia tersenyum mengingat Jongin yang mengeluh sepanjang waktu ketika Kyungsoo menasehatinya tentang apa saja yang seharusnya tuan rumah siapkan jika hendak mengadakan pesta.
“Kenapa kita harus membersihkan rumah?” Celetuk Jongin kesal satu jam lalu. Meski begitu tangannya tetap memunguti sampah yang berserakan. Kyungsoo menggelengkan kepalanya lalu kembali berkutat dengan hiasan-hiasan dinding.
“Kyungsoo! Kyungsoo!” Jongin menjerit lalu menimbulkan beberapa bunyi gaduh. Kyungsoo hendak menoleh namun tiba-tiba ia rasakan Jongin memeluk kakinya dari belakang (Kyungsoo berdiri di atas kursi untuk memasang hiasan dinding) dan meremas celana Kyungsoo ketakutan.
“Ada apa?”
“Laba-laba! Ada laba-laba!” Jongin menggapai kaleng bir bekas terdekat lalu melemparnya ke arah sofa dimana terdapat laba-laba kecil yang dengan panik berlari ke lantai ke arah Jongin. “Wow, wow, wow, tidaaaak! Pergi kau!”
Kyungsoo tertawa tanpa memperdulikan Jongin yang semakin menggila di bawahnya. Ia terus berusaha menempelkan huruf-huruf timbul ke dinding dan sesekali menoleh memastikan Jongin baik-baik saja. Setidaknya sampai-
CRACK!
Mata Kyungsoo melebar ketika kayu penyangga kursi di bawahnya patah. Tubuhnya terhuyung ke belakang dan sebelum Jongin sempat menahannya, punggungnya menabrak lantai dengan sangat tragis. Kyungsoo hendak mengaduh ketika bobot tubuh Jongin juga ikut terambruk keatas tubuhnya.
Kyungsoo mendesis sakit, ia melempar kepalanya kebelakang dan berusaha tidak terlihat kesakitan. Meski begitu sepertinya Jongin tetap menyadari rasa sakit Kyungsoo dan segera bangkit.
“Maaf, maaf, maaf!” Jongin membantu Kyungsoo berdiri dan menyongsongnya ke sofa. Mereka terduduk dan Jongin bersumpah ingin memukulkan kepalanya sendiri ke dinding ketika Kyungsoo tak kunjung membuka matanya menahan sakit.
“Sangat sakit?” Tanyanya khawatir.
“Tidak. Tidak apa, tenang saja.”
Kyungsoo mencoba untuk tidak menunjukkan raut payah namun ia tidak bisa menahan erangan ketika Jongin mengecek rusuknya yang sedikit memar. Jongin tersentak lalu menarik tangannya dengan cepat.
“Maafkan aku! Maafkan aku! Maafkan aku!”
Kyungsoo hanya tertawa, “Sudahlah, aku yakin ini akan baik-baik saja. Ayo kembali bekerja.”
Jongin menggelengkan kepalanya kuat-kuat dan menahan Kyungsoo. “Aku yang akan melakukan semuanya. Kau diam saja disini, okay? Kau butuh sesuatu? Ah, minuman?”
Kyungsoo belum sempat menjawab ketika Jongin bangkit dengan cepat dan berlari ke arah dapur dan tampaknya menabrak sesuatu di perjalanan. Kyungsoo tersenyum geli sambil mengelus rusuknya.
Jongin kembali dengan segelas air di tangannya, ia membawa gelas tersebut dengan hati-hati namun sebuah kabel yang terlentang di lantai membuatnya tersandung dan gelas di tangannya terjatuh sempurna diatas karpet membuatnya terkejut setengah mati begitu juga Kyungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ChanBaek] Take You Home
FanfictionBaekhyun adalah CEO perusahaan design muda berumur 23 tahun, Chanyeol adalah murid berumur 18 tahun dengan IQ tertinggi disekolahnya namun sangat suka membolos. Karena sesuatu terjadi pada keluarga Chanyeol, ayah Baekhyun memutuskan untuk menerima C...