Prepare your heart, thanks.
AUTHOR POV
"Ren."
Baekhyun terdiam selama beberapa detik, mentalnya dengan panik berteriak bahwa ia seharusnya sudah bangun dari mimpi buruk namun kenapa sosok Ren didepannya tidak menghilang sama sekali. Sosok yang berdiri di depan pintu tidak tampak begitu baik, mungkin bisa dibilang sangat tidak baik. Ren dengan bajunya yang lusuh, rambut yang kering dan berantakan, beberapa memar di wajahnya, kakinya yang tidak dilapisi satu pelindung memperkuat kesan lemahnya.
"B-Baekhyun-ssi," Ren terisak. Bibirnya bergetar, tangannya memeluk tubuhnya sendiri dan menggigil. Baekhyun mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum tersadar dan menggapai Ren.
"Baekhyun-ssi, tolong aku."
"Ren?"
Baekhyun menoleh, sekarang Chanyeol berdiri di belakangnya dengan tatapan yang tak kalah heran darinya. Ia tidak jadi memarahi Chanyeol karena kini namja itu memakai kaosnya. Ia (lebih tepatnya mereka) menatap Ren dari ujung kaki hingga ujung kepala. Sangat aneh bagi Chanyeol karena setahunya tidak ada yang pernah memukuli Ren, ia selalu terlindungi. Tapi kenapa?
"Chanyeol!"
Ketika badan Baekhyun terhempas ke samping, ia tahu dirinya tidak seharusnya membuka pintu. Ren memeluk Chanyeol kuat, seolah-olah hidupnya bergantung pada itu. Sedangkan Chanyeol masih mencoba mencerna apa yang terjadi, tidak melakukan apapun selain menerima pelukan Ren.
"Chanyeol, aku takut, kumohon ijinkan aku tinggal bersamamu untuk sementara." Ren semakin bergetar di dalam pelukan Chanyeol. Dan Baekhyun merasa lututnya melemas ketika Chanyeol mulai mengusap punggung Ren perlahan, seolah dirinya bukanlah siapa-siapa.
Bahkan ketika nafas Baekhyun memberat, Ren berbalik padanya dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Baekhyun-ssi, kumohon biarkan aku bersama Chanyeol. Hanya ia yang bisa melindungiku, kalau aku bersamanya, ayahku tidak akan bisa menemukanku. Kalau aku bersamanya, aku tidak akan dipukuli."
"Ayahmu memukulimu?" Tanya Chanyeol dengan mata membulat. Ren mengangguk. "Ia bertengkar dengan ibuku, dan ia memukuliku untuk melampiaskan kemarahannya."
"Kenapa kalau kau bersamaku, kau tidak akan ditemukan?"
Ren berusaha menetralkan nafasnya dan meredakan tangisnya sebelum menjawab dengan pelan. "Aku meminta permintaan khusus pada ayahku untuk tidak mengikutimu. Kau tahu 'kan ayahku adalah orang yang sangat ketat, ia akan mengikuti semua orang yang berhubungan denganku. Tapi aku membuat kau masuk ke dalam daftar pengecualian karena aku tidak ingin kau merasa tidak nyaman." Ren memelas, "Karena aku menyukaimu."
Chanyeol tahu. Ia tahu Ren menyukainya. Hanya saja ia tidak menyangka kalau Ren masih menyukainya dan bahkan membuatnya masuk ke dalam daftar pengecualian. Dan kini namja ini mencarinya, mencari perlindungan yang ia tidak bahkan tahu apa ia bisa melakukannya atau tidak. Ditambah lagi...
Baekhyun. Chanyeol segera mengalihkan tatapannya pada kekasihnya yang sekarang menatap kosong ke tanah dengan wajah pucat. Chanyeol benci itu, ia ingin setidaknya menguatkan Baekhyun dan berkata kalau semuanya akan baik-baik saja. Tapi ketika Ren kembali memeluknya dengan erat, ia tahu Baekhyun tidak akan baik-baik saja.
.
"Kau ingin makan malam dulu atau tidur saja?"
"Tidak, bisakah kau temani saja aku?"
Chanyeol menatap Ren yang sekarang memelas lagi padanya. Namja cantik itu baru selesai membersihkan diri dan kini meringkuk diatas sofa diselimuti kain tebal yang membantunya tetap hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ChanBaek] Take You Home
FanfictionBaekhyun adalah CEO perusahaan design muda berumur 23 tahun, Chanyeol adalah murid berumur 18 tahun dengan IQ tertinggi disekolahnya namun sangat suka membolos. Karena sesuatu terjadi pada keluarga Chanyeol, ayah Baekhyun memutuskan untuk menerima C...