AUTHOR POV
Baekhyun terbangun dengan kerjap-kerjapan mata geli lantaran sesuatu yang kenyal dan jelas menghujani seluruh wajahnya dengan ciuman-ciuman kecil. Ia membuka matanya dan menemukan Chanyeol yang bergelayut padanya dan tidak berhenti menciuminya gemas. Baekhyun mengerang, berusaha membuka mata meski sekarang Chanyeol kembali menciumi matanya.
"Selamat pagi," Chanyeol tersenyum lebar, matanya berbinar. "Apa aku membangunkanmu?"
"Eung," Baekhyun menghirup aroma badan Chanyeol dalam-dalam. "Selamat pagi."
"Maafkan aku, aku tidak tahan melihat wajah tidurmu. Kau terlihat sangat lucu." Chanyeol tersenyum, menerima penggeseran tubuh Baekhyun yang semakin dekat padanya. "Selamat tahun baru, Baek."
Baekhyun membuka mata pada akhirnya. "Selamat tahun baru."
Mereka tidak butuh waktu lama untuk bertatapan dan saling mengerti, jadi Chanyeol menundukkan kepalanya ketika Baekhyun mencoba meraih bibirnya dan membagi sebuah kecupan yang manis sebelum menjauh. "Aku lapar."
Chanyeol tertawa. "Ayo makan seafood."
Chanyeol bangkit dari ranjang, mengabaikan fakta bahwa ia masih telanjang bulat dan mencoba meraih celana pendeknya. Baekhyun menyusul setelahnya, dan sebuah gerakan membuat pinggulnya berdenyut nyeri. Mendengar desisisan sakit dari Baekhyun, Chanyeol segera menoleh dan dengan cepat menghampirinya.
"Sakit?"
Baekhyun merasa malu ketika Chanyeol menanyainya. Ia tiba-tiba teringat dengan semua peristiwa yang terjadi semalam, dimana mereka melewati hari terakhir di tahun 2015 dengan berbagai perasaan yang tercampur jadi satu dan melakukan... itu.
"Sedikit. Tidak apa, bisa kutahan."
"Ingin kugendong?"
"Tidak, AH!" Baekhyun dengan reflek menutupi bagian belakang bawahnya ketika ia mencoba bangun, membuktikan kalau sakitnya tidak bisa ia tahan. Chanyeol mendecih, meski begitu tetap tersenyum. Ia berlutut di samping tempat tidur, mencoba melihat wajah Baekhyun dengan penuh. "Kau tidak bisa menahannya. Katakan padaku kau ingin pergi kemana terlebih dahulu, kamar mandi atau restauran?"
Selama Chanyeol berbicara, Baekhyun tidak bisa menaha matanya untuk tidak terfokus pada bibir bengkak Chanyeol dan tubuh polosnya yang terekspos jelas. Mustahil bukan jika mereka melakukan itu lagi di pagi hari apalagi dengan keadaan Baekhyun yang sangat tidak memungkinkan seperti ini?
Jadi seberapapun ia ingin kembali melempar Chanyeol ke dalam selimut lagi dan tidak melepaskannya sampai besok, ia tetap harus menjawab dengan rasional. "Restauran."
Dan Chanyeol menggendongnya. Lelaki giant itu benar-benar menggendongnya.
Mereka berjalan perlahan, atau mungkin lebih tepatnya hanya Chanyeol karena Baekhyun dengan tenang menutup matanya dan mengistirahatkan dagunya dibahu Chanyeol. Mereka sengaja melewati pesisir pantai, membiarkan angin paginya menyapu-nyapu udara dan memperkuat kesan baru. Chanyeol pernah datang ke Busan sebelumnya, dan ia bertanya-tanya mengapa di pantai seindah ini hanya ada Baekhyun dan dirinya yang berjalan dengan tenang.
"Chanyeol,"
"Ya?"
Baekhyun membuka matanya. Menatap jauh ke depan dan menempelkan pipinya pada leher Chanyeol sebisa mungkin. "Aku ingin bertanya beberapa hal padamu karena aku merasa sangat bingung sekarang. Bisakah kau menjawab pertanyaan-pertanyaanku dengan sabar?"
"Tentu. Tanyakan saja."
"Pertama, kemarin akulah yang mengajakmu berkencan terlebih dahulu. Lalu kau menolakku. Benar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ChanBaek] Take You Home
FanfictionBaekhyun adalah CEO perusahaan design muda berumur 23 tahun, Chanyeol adalah murid berumur 18 tahun dengan IQ tertinggi disekolahnya namun sangat suka membolos. Karena sesuatu terjadi pada keluarga Chanyeol, ayah Baekhyun memutuskan untuk menerima C...