Chap 20

1.1K 124 2
                                        

Dan kau hadir mengubah segalanya menjadi lebih indah, kau bawa cintaku setinggi angkasa membuatku merasa sempurna....

Saatku tenggelam dalam sepi....

Ajeng melangkah masuk rumahnya sambil menyanyi-nyanyi kecil dalam hati. Menikmati kegugupannya ketika didekat Al yang kini sudah menjadi kebiasaan yang indah. Menapaki hidup baru setelah begitu lama terpuruk. Ia bahkan lupa kapan terakhir kali ia tersenyum untuk dirinya sendiri, menikmati hidupnya dan merasa bahagia. Ajeng menutup matanya sejenak menikmati angin malam tanpa air mata, tangis kesedihan. ya, setiap malam-malamnya yang lalu, ia sudah akrab dengan pelukan angin malam bahkan hujan, dengan tangis air mata yang terus membasahi pipinya. Tiba-tiba Hp nya berdering. Ia mengeluarkan hp dari dalam tasnya.

"Kevin..." Ajeng secepat kilat mengangkat hp nya. "Halo Vin..."

"Halo Jeng. Kenapa lo nggak angkat hp lo?"

"Oh iyya, tadi gue kerja Vin, dan..." Ajeng terdiam, dia tak mungkin mengatakan bahwa ia tidur di apartemen pria, tentu saja Kevin yang sangat protektif seperti ayahnya akan curiga dan memarahinya. "Iya gue banyak kerjaan jadi nggak sempat nengokin hp. Sorry yah."

"Iyya, tapi lo baik-baik aja kan? Anak direktur lo itu nggak bikin ulah kan?"

"iyya, semuanya baik-baik saja kok. Bedewe, gimana sama lo sendiri?" Tanya Ajeng.

"Gue baik." Kevin hanya menjawab singkat.

"Trus hubungan lo sama Chika? Tadinya gue mau nemuin dia, tapi kata Nina dia sangat sibuk. Maaf yang Vin, gue nggak bisa ngebantuin elo."

"Iyya Jeng, lo nggak usah merasa bersalah gitu. Lagian ini bukan salah lo kok. Mungkin Chika emang mau sendiri. Ya sudah, gue cuman mau cek keadaan lo, trus besok kan Nina sidang, dia udah bbm gue berkali-kali supaya doain dia berhasil. Dia juga nelponin lu terus tapi katanya nggak diangkat. Mungkin aja sekarang dia lagi bersemedi meminta kekuatan. Malu katanya kalau nggak lulus, dia udah lewat dari target empat tahun."

"Iyya,,gue lupa Vin. Gimana kalo  kita bikin perayaan buat dia? Nambah satu lagi deh sarjana kita, setelah Tuan Kevin yang sudah jadi sarjana, sekarang malah sudah calon master. hehehe. Tapi gimana dengan Joshua? Bisa buuh diri dia, pas lo wisuda aja dia nggak terima tuh, apalagi sekarang disalib lagi Nina. Hahaha".

"Kalau Josh mah, bakal 10 tahun dia kuliah, kerjanya cuman godain cewek mulu di kampus. haha. Ya dah Ajeng lu istirahat aja sekarang. Nggak usah ngelamun lagi, entar roh jahatnya Joshua dateng loh...hahaha".

"Dasar lo. Ya udah lo juga, nggak usah baca buku sampe tengah malam. Pengen banget lo jadi profesor, entar botak lo kayak Einstein. Haha. Bye Kevin."

Ajeng menutup pangilan telpon, membuka kunci rumahnya. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur siap untuk mengistirahatkan raga dan pikirannya. Tiba-tiba bayangan Al langsung saja muncul di pikirannya. Ajeng menutup matanya tersenyum malu-malu.  Namun seketika memori tentang Yuda muncul bagai kaset rusak terekam di atas langit-langit kamarnya. Yuda Si Pangeran kodoknya

Lo kemana sih Yud? Kenapa lo nggak nepatin janji lo buat datang? Gue masih ungguin lo Yud, tapi lo nggak pernah kembali. Lo sebenarnya kemana? Gue udah nyari lo kemana-mana Yud. ...
Ajeng memejamkan matanya membiarkan air matanya membasahi bantal. Ia mengenang Yuda, sampai kini setiap detik dalam kehidupannya, mulai ia membuka mata sampai ia tertidur menutup matanya. Yuda tetap di sana, di hati dan pikirannya.

***

Al tiba di apartemen nya. Ia berdiri menatap kerlap-kerlip suasana malam kota Jakarta. Memang berbeda dengan Paris, tapi setidaknya di sini ia tidak kesepian. Ada Ajeng yang akhir-akhir ini berhasil memberi warna di kehidupannya. Sudah dua minggu ia di Jakarta, dan seolah ia sudah tinggal lama di kota ini. Al terperanjat ketika ingatannya tiba-tiba menyadarkannya akan perjanjian dengan ayahnya. Ia harus meningkatkan penjualan apartemen dan perumahan selama 3 bulan, jika tidak maka ia akan tinggal selamanya di Paris. Meninggalkan Indonesia dan Ajeng, si gadis maaf dan terimakasih. Kembali ke Paris menjalani rutinitas membosankan dengan menghabiskan waktu di kantor berjam-jam memandangi menara Eiffel.

Al meneguk air di atas mejanya, bergegas menuju kursi kerjanya, melanjutkan pekerjaannya tadi yang sempaT terhenti karena harus mengantar Ajeng pulang.

"Ayo Al,,,Demi Indonesia dan juga gadis manis itu." Al menyemangati dirinya sendiri kemudian tersenyum dan segera melanjutkan pekerjaannya. Tiba-tiba hp nya bergetar pertanda ada pesan masuk.

 From : ..........

good night honey, how are u now? miss u so bad... (kiss hug)

yah,,,Al sudah mulai merasakan getar2 cinta nih, takut meninggalkan Ajeng....cieh cieh...

siapa tuh yang sms Al pake honey n miss u segala,,,em bukan kalian kan readers???hahhaha,,,sebenarnya author yg mw sms Al tp nyangkutnya malah ke Tukul...wkwkwkkw

Next nya di VOTE DAN KOMEN YAH READERS....





Arti sahabat ( Arti Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang