chap 1

7.5K 258 18
                                    

"Yudha...Pangeran kodok, kamu jahat. Kenapa kamu ninggalin aku? Ini sudah lima tahun dan putri keong masih menunggumu, hiks hiks..." Ajeng menyeka air mata di pipinya.

Yah sudah 5 tahun semenjak kepergian Yudha yang tiba- tiba menghilang dan tak pernah kembali. Ajeng masih menunggu pangeran kodoknya di taman tempat mereka janjian. Sore itu Yudha berjanji akan menemui Ajeng dan memberi kejutan. Namun Yudha tak kunjung datang sampai kini. Ajeng menunggunya sore itu sampai malam meski hujan, hingga akhirnya Kevin dan Nina yg yang membawanya pulang karena Ajeng tergolek lemah karena kedinginan menunggu.

"Pangeran kodok...hiks hiks" Ajeng terus menangis bahkan memukul mukul dadanya.
Malam ini kembali hujan tepat seperti lma tahun yg lalu. Ajeng menunggu Yudha. Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya.
"Yuda..." Ajeng berbalik dan langsung menjatuhkan dirinya di tanah setelah tau orang itu bukan orang yang ia tunggu.
"Kevin.." suaranya serak bercampur tangis. Sudah lima tahun pula Kevin selalu datang menemui Ajeng ditempat itu. Membawa Ajeng pulang dan menenangkannya. Sudah lima tahun Kevin kehilangan sosok Ajeng yang selalu terlihat murung.
" Gue udah bilang berkali kali Jeng, Yuda udah gak ada. Lupain dia. Lo udah keterlaluan jeng. Lo udah kehilangan diri lo sendiri. Mau sampai kapan lo nungguin Yuda? Dia mungkin udah mati. Itu lebih baik. Dia ninggalin lo dan sahabat- sahabatnya. Saatnya lo sadar. Lanjutin hidup lo Jeng!" Bentak Kevin pada Ajeng. Mungkin kesabarannya sudah habis melihat penantian Ajeng yanngg sia-sia selama ini.

"Kevin..Yuda pasti akan datang. Dia udah janji kok. Pangeran ko.."

Belum sempat Ajeng melanjutkan kata-katanya. 'plakk!!' Sebuah tamparan mendarat di pipi Ajeng. Kevin menamparnya dengan tangis yang keluar dari matanya. Sementara Nina sahabatnya yang memperhatikan dari jauh juga tak bisa menahan tangisnya.

"Pulang Jeng. Jangan mati seperti ini. Maafin gue. Kita sahabat- sahabat lo sangat sayang sma lo. Plis Jeng..."
kevin ikut berlutut di hadapan Ajeng sementara Ajeng masih membisu disertai isakan kecil tangisnya. Kevin memeluknya. Membenamkan wajah Ajeng di dadanya. Mengusap lembut puncak kepala sahabat yang sudah dianggapnya sebagai adik.

Kevin sudah berjanji akan menjaga Ajeng dan melindunginya. Ajeng hanya sebatang kara ditambah sakit hatinya yang terus menyiksa terkait kenangan tentang yuda. Ajeng telah kehilangan dirinya cita-cita dan hidupnya. Disaat sahabat- sahabat yang lain melanjutkan kuliah Ajeng justru menolak formulir yg dibawa kevin. Ia kini menjadi waitres di sebuah restoran untuk melanjutkan hidup. Ia menolak semua bantuan sahabatnya dan memilih menjauhi mereka. Namun mereka tetap disisi Ajeng. Menghibur dan menemaninya. Yah itulah arti sahabat sesungguhnya.

Kevin menggendong ajeng yang sudah tak berdaya dan tak sadarkan diri. Seperti itu tiap tahunnya dihari yg sama ketika Ajeng menunggu Yuda di taman itu. Bedanya dulu Kevin dan sahabatnya hanya melihat dari jauh dan datang ketika Ajeng sudah pingsan. Tapi kali ini Kevin menghampirinya bahkan menamparnya.

Mobil joshua melaju menuju rumah Ajeng. Nina hanya menangis begitupun Chika, sementara kevin terus memeluk Ajeng dan meminta maaf atas perlakuan kasarnya tadi.

"sudahlah Vin..ini bukan salah lo. Sudah saatnya ajeng sadar untuk melanjutkan hidupnya yg normal" Joshua menenangkan Kevin.

Chika memeluk Kevin dari samping dan menghapus air mata Kevin. "Lo udah ngelakuin yg terbaik sayang." Chika mengusap air mata kekasihnya itu.

Meski Chika kadang cemburu melihat perlakuan Kevin yang berlebihan pada Ajeng tapi iapun sangat menyayangi Ajeng, dan ia tahu Kevin melakukan itu hanya karena Kevin sahabat yang bertanggung jawab untuk melindungi Ajeng yang tengah labil dan sendiri.

" Ia Vin, kita semua ada untuk Ajeng. kita akan berusaha mengembalikan Ajeng yang dulu. Ajeng yang ceria, penuh semangat dan cita-cita. Ajeng yang selalu memotivasi kita..hiks hiks ". Nina ikut menangis, mereka berpelukan menatap wajah pucat Ajeng. meski semakin cantik karena dewasa tapi ia justru semakin pucat dan rapuh.

"Masih ada kita Jeng, sahabat lo". Kevin menggenggam tangan Ajeng.

#PARIS...

"Argh.....tidakkkkk",,pria itu terbangun dari tidunya. "Mimpi itu lagi. Siapa gadis itu sebenarnya. Why..she is very sad..trus knapa gw harus mimpiin dia lagi. Come on God. What happen with me?", pemuda itu bangkit dari kasurnya. Meneguk air putih sambil menatap kota Paris yang sangat indah. Apartemen mewah yang ia tempati berdekatan dengan menara Eiffel sehingga ia bisa menatap keindahan menara itu dari kamarnya. Tiba- tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Al.....Are you okay??"
"Yes dad, I am okay." Al menyimpan gelasnya dan menghampiri ayahnya di balik pintu.

"I'm okay dad, hanya mimpi. Never mind, good night". Al kembali menutup pintu kamarnya. menguncinya agar ayahnya tidak mendengarkan lagi ia mengigau tentang gadis dalam mimpinya. gadis misterius yang ia tidak tahu sama sekali.


Yeh ..jadi deh chap 1 nyaa. Gimana?suka gak???ayo...knapa ada Al yah??trus si Al mimpiin siapa coba??ini kan artis sahabat jd next chapter tokoh lainnya akan dimunculin yah cuma aku pilih2 beberapa. Trus ada tambahan tokoh yg mendukung cerita ini. yg pastinya ada siganteng al dan verrel. Klo ada yg mw reques tokoh lain silahkan..
jgn lupa vomen yah....




Arti sahabat ( Arti Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang