"Kevin?" Ajeng mendekati seseorang yang tak lain adalah sahabatnya sendiri Kevin Julio.
"Ngapain lo disini? Lo kenapa Vin? ada masalah?" Ajeng terus menghujam Kevin dengan pertanyaan. Namun Kevin hanya terdiam kemudian mengusap lembut rambut Ajeng.
"Lo udah dewasa ya Jeng. Cantik dan menawan. Gue yakin lo bisa dapetin cowok yang sangat baik."
Ajeng menatap Kevin lekat. Kemudian memeluk sahabatnya erat.
"Lo kenapa sih? Gue baik2 aja kok. Gue udah janji kan, gue akan memulai hidup gue yang baru. Sekarang gue bukan Ajeng yang terpuruk lagi Vin." Ajeng mengusap lembut rambut Kevin.
"Vin, selama ini, lo yang paling setia nemenin gue di masa-masa tersulit gue. Lo bahkan rela nungguin gue tiap tahunnya disini kalau gue lagi nungguin yuda. Lo yang ngejagain gue selama tiga hari saat gue sakit karena kehujanan. Lo bahkan nggak perduli dengan keadaaan lo yang juga sakit karena nemenin gue kehujanan nungguin Yuda semalaman. Lo yang nggak pernah ngeluh dengan semua sikap gue selama lima tahun ini. Dan asal lo tahu Vin, walaupun gue terus mempersalahkan Tuhan atas takdir gue yang seperti ini, tapi satu yang gue syukuri, gue punya lo. Gue punya Kevin yang selalu ada di sisi gue. Seorang sahabat yang bisa jadi ayah gue, kakak gue bahkan juga bisa menjadi adik yang bisa gue jahili. Lo ada sejak gue masih kecil, masih belum mengerti kehidupan, masih belum mengerti apa-apa, tapi lo udah membuat gue mengerti satu hal ARTI SAHABAT. Itu lebih penting dari segalanya Vin. Dan sekarang ngelihat lo begini, lo bisa mengubah gue lagi menjadi lebih menyedihkan. Lo kenapa Vin, Lo cerita apapun itu sama gue, sahabat lo, adik lo ini."
Ajeng dan Kevin sama-sama tak bisa menahan tangis yang keluar dari sudut mata mereka. Ajeng bahkan tersedu-sedu, mengingat begitu banyak pengorbanan yang telahh dilakukan Kevin padanya selama ini. Ia masih ingat betul, malam itu ketika ia terus-terusan menunggu Yuda sampai pagi, Kevin juga berdiri di belakangnya. Menemaninya menunggu di tengah hujan deras malam itu. Dan esoknya, Ajeng masuk rumah sakit dan dirawat disana selama seminggu. Ia tahu betul perjuangan Kevin menjaganya, bahkan merelakan beasiswa kedokterannya di Jerman hangus karena Kevin tak ingin meninggalkan Ajeng sendirian. Meski setelah sembuh Ajeng malah marah karena kebodohan Kevin meninggalkan mimpinya, tapi Kevin selalu punya alasan yang tepat untuk semua itu.
Semenjak hari dimana Yuda tak datang menemui Ajeng, sikap Kevin memang sangat protektif dan perhatian pada Ajeng. Sahabat- sahabatnya yang lain bahkan pernah bertanya, juga mantan kekasihya Chika yang menganggap perhatian Kevin begitu berlebihan. Bagaimana tidak, selama lima tahun terakhir, Kevin tak pernah melewatkan hari untuk menengok Ajeng. Sesibuk apapun dia, pasti selalu ada waktu untuk mengecek keadaan Ajeng, padahal kekasihnya sendiri tak ia perlakukan begitu spesialnya. Namun ketika dihujami pertanyaan itu, Kevin hanya tertawa dan menjawab bahwa Ajeng adalah adiknya yang harus ia jaga karena Ajeng tak punya siapa-siapa. Meski terpaksa, sahabat- sahabatnya bisa menerima alasan itu. Melihat keadaan terpuruk Ajeng setelah Yuda meninggalkannya, Ajeng tak punya siapa-siapa, berbeda dengan mereka yang masih memiliki keluarga yang utuh. Setidaknya Kevin lah yang mengenal Ajeng sejak kecil, jadi ia pantas menjaga Ajeng.
Kevin mengantar Ajeng pulang ke kontrakannya. Pertemuan mereka tadi memang hanya berakhir dengan adegan pelukan dan tangis. Tak ada lagi kata-kata yang keluar dari mulut mereka setelahnya. Kevin berlalu mengendarai motornya. Ajeng merebahkan tubuhnya di kasur. Ini hari yang menyenangkan, mendebarkan dan juga membingungkan. Yah ia senang bisa bekerja lagi bahkan dengan pemuda yang baik dan selalu menolongnya. Meski ia harus terus berusaha mengontrol debaran jantungnya setiap saat di dekat Direkturnya itu. Dan ditutup dengan peristiwa membingungkan bersama Kevin sahabatnya. Ia benar-benar bingung mengapa Kevin yang selama ini terlihat begitu tangguh harus terlihat sangat rapuh tadi. Sebelum akhirnya Ajeng bertekad untuk menemui Chika besok, ia yakin masalah Kevin disebabkkan oleh putusnya hubungan Kevin dengan Chika. Baru saja Ajeng ingin memejamkan matanya, tapi tiba-tiba seseorang terdengar mengetuk pintu rumahnya dan memanggil namanya. Ajeng bangkit dari tempat tidur, merapikan kembali bajunya yang sudah sedikit tak karuan. Ajeng heran, siapa yang datang ke rumahnya malam-malam. Seingatnya hanya Kevinlah yang biasa datang kerumahnya malam begini memastikan kabar Ajeng apabila Ajeng lupa mengabari Kevin seharian. Tapi Kevin baru saja pulang, lalu siapa yang bertamu tengah malam begini? Ajeng melangkah mendekati pintunya dengan raut wajah yang terus bertanya-tanya dalam hati.
aduh, siapa lagi yang datang yah???Nano-nano banget hidup si Ajeng...
oke, next...wait!!!!!!!!!!!!!!!!komen dan vote oke!
Tinggalkan komentar kalian supaya author nya bisa semangat yah...thankyu!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Arti sahabat ( Arti Cinta)
Romanceini kisah tentang PERSAHABATAN DAN CINTA. dua kata yang berbeda namun memiliki makna yang sama besarnya. SAHABAT DAN CINTA, di dalamnya sama-sama ada sayang, namun dengan racikan yang berbeda. Bagaimana ketika hidup mengaruskan kita memilih, antara...