Arti sahabat ( Arti Cinta)

Chap 34

Verrel masuk ke dalam rumah, yang lebih tepatnya mungkin istana. kediaman megah tempatnya berteduh bersama orangtuanya. Verrel, masuk ke dalam rumah dan mendapati wanita cantik itu sedang duduk di sofa menonton tv. Verrel mendekati wanita itu, berbaring di pangkuannya. Wanita itu terkejut dan mematikan televisi menggunakan remote kontrol.

"Kau lelah?" Wanita itu membelai lembut rambut Verrel. Verrel menikmati sentuhan wanita yang sangat dicintainya itu. Ia menutup matanya dan mengangguk pelan.

"Maafkan papamu sayang."

Verrel membuka matanya perlahan, memadangi wajah ibunya.

"Mam, apakah kesalahan Verrel terlalu besar sehingga Tuhan menghukum Verrel seperti ini?"

"Apa yang terjadi denganmu sayang?"

"Tidak ada mam, Verre hanya merasa sedang bimbang. Verrel tak tahu apa yang terjadi dengan diri Verrel sendiri." Verrel menyamping, memeluk pinggang ibunya.

"Kau anakku sayang. Anakku satu- satunya. Apapun yang kau rasakan, kau bisa membaginya dengan mama. Jangan membuat dirimu semakin terluka sayang."

Verrel semakin mengeratkan pelukannya, menyembunyikan wajah di perut ibunya. Ibunya membelai lembut rambutnya kemudian mengecup puncak kepala Verrel.

"Kau jatuh cinta padanya Rel?"

Verrel hanya diam mendengar kata- kata ibunya. Ia tak mampu menjawab pertanyaan itu. Di satu sisi ia mengingkari itu. Bagaimana mungkin seorang Verrel jatuh cinta pada gadis yang setiap hari ia keluhkan. Namun di sisi lain Verrel tak bisa menyangkal. Pesoa gadis itu telah melumpuhkan egonya, bahkan ia melakukan hal yang selama ini tak pernah ada dalam kamus kehidupannya. Ia meminta maaf pada gadis itu, mengalah pada prinsipnya.

"Jatuh cinta itu hal yang indah sayang. Jangan menodainya dengan keraguan dan kegundahan. Katakanlah, dia mungkin bisa memahami semua alasan di balik sikapmu selama ini."

Verrel bangkit dari pangkuan ibunya. Ia memeluk ibunya.

"I Love you mom..." Verrel menutup matanya dan tertunduk, "I love you Ajeng."