"Ada apa bapak mencari saya?" Tanya gadis itu heran karena merasa belum pernah melihat lelaki tua di depannya.
"Ada sesuatu hal di masa lalu yang harus kuselesaikan denganmu nak." Ucap ayah Al pelan.
"Baiklah, Bapak silahkan duduk dulu." Gadis itu mempersilahkan lelaki paruh baya di depannya duduk.
"Dimana orangtuamu nak?" Tanya ayah Al yang melihat keadaan rumah kecil itu terlihat sunyi.
"Saya hanya tinggal seorang diri Pak. Kedua orangtua saya sudah lama meninggal. Saya tidak punya keluarga lain." Jawab gadis itu dengan raut wajah sedih.
"Ya Tuhan, bagaimana aku mengatakan ini. Gadis ini sangatlah menyedihkan. Semua kebahagiaannya pergi, dan aku bahkan telah merenggut kebahagiaannya yang lain. Orang yang mencintainya." Batin ayah Al.
Ayah Al memandang gadis di depannya. Ia menghela nafasnya kemudian meneruskan pembicaraan yang memang sudah direncanakannya.
"Apa kamu mengutuk takdir yang sudah begitu kejam mengambil semua yang kamu sayangi nak?" Tanya ayah Al, yang sontak membuat gadis di depannya menatapnya.
"Buat apa Pak? Tak akan ada gunanya. Aku hanya berusaha menerima segalanya, meski memang aku sering merasa berat menerima kepergian mereka. Tapi hidupku akan sia- sia jika aku menyesali takdir." Jawab gadis itu.
"Istriku juga sudah meninggal. Tapi aku bahagia, dia meninggalkan seorang malaikat yaitu putraku untuk menemani kegundahanku. Putraku adalah segalanya bagiku nak. Dia adalah hidupku, bahkan aku akan melakukan apapun untuknya, termasuk melakukan kesalahan terbesar yang justru kini sangat kusesali, karena putraku tak menerimanya. Sekarang putraku satu- satunya sedang kritis dan mungkin nyawanya tak bisa tertolong lagi. Tapi aku akan mewujudkan keinginannya yaitu meminta maaf kepada orang yang telah kuhancurkan hidupnya demi hidupnya. "
"Maksud bapak?" Tanya gadis itu heran melihat ekspresi ayah Al yang berubah.
"Lima tahun lalu, anakku semakin parah. Meski telah melewati pengobatan hampir di seluruh hdupnya, tetap saja ia tak bisa bertahan lagi. Ia membutuhkan donor jantung yang sangat sulit kutemukan. Saat itu, aku mulai menyerah, kemudian kami mengalami peristiwa itu. Aku tak sengaja menabrak pemuda yang sedang menyeberang di depan toko bunga. Ia ingin melamar seorang gadis yang sangat dicintainya. Pemuda itu kritis. Kaki dan tangannya patah, serta matanya dipastikan buta. Dokter mengatakan jika ia hidup, ia tak akan bisa hidup normal. Saat itu, aku berdoa untuk kesembuhannya, sebelum kemudian anakku juga kritis dan sangat membutuhkan jantung. Seketika, pikiran bodoh itu merasuki tubuhku. Aku mengambil kesempatan hidup pemuda itu dan memberikan kehidupan pada anakku. Kehidupan yang justru membuatku menderita karena dihantui rasa bersalah. Dan sekarang anakku kembali kritis, dan ia menyesali hidupnya kini. Aku rela dipenjara seumur hidup, bahkan menebusnya dengan kematianku. Asalkan anakku bisa memaafkanku dan menerima kehidupannya selama ini. Tolong maafkan aku nak. Maafkan orangtua bodoh ini karena mengorbankan orang lain demi anaknya. Maafkan aku nak. Anakku yang menderita itu sama sekali tak bersalah. Dia tak pernah menginginkan ini."
Ayah Al bersimpuh di depan gadis itu. GAdis itu terdiam dan tak mengerti dengan semua yang didengarnya.
"Pak, kenapa bapak meminta maaf padaku. Memangnya apa hubungannya denganku pak?"
"Karena pemuda yang jantungnya kini di tubuh anakku adalah kekasihmu yang ingin melamarmu lima tahun lalu nak. Yuda Dharma."
Sontak wajah gadis itu memerah. Air matanya mengalir deras membasahi pipinya. Rasanya sangat berat menerima semua kenyataan itu. Kenyataan bahwa Yuda telah meninggal baru beberapa hari ia bisa terima. Sekarang kenyataan lain bahwa Yuda meninggal karena dibunuh dan bahkan jantungnya kini masih hidup di rubuh orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arti sahabat ( Arti Cinta)
Romanceini kisah tentang PERSAHABATAN DAN CINTA. dua kata yang berbeda namun memiliki makna yang sama besarnya. SAHABAT DAN CINTA, di dalamnya sama-sama ada sayang, namun dengan racikan yang berbeda. Bagaimana ketika hidup mengaruskan kita memilih, antara...